Jakarta, Gizmologi – Perusahaan fintech milik Alibab yang berbasis di Indonesia, Akulaku, telah mengumpulkan dana sebesar USD 10 juta atau setara dengan Rp 143 miliar dari Lend East. Startup unicorn, ini akan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan portofolio kredit miliknya di Indonesia, Filipina dan Thailand.
Seperti diketahui, Akulaku menawarkan layanan perbankan digital, kredit konsumen, investasi digital, dan broker asuransi. Akulaku membidik konsumen yang belum memiliki rekening (underbanked) di negara-negara berkembang.
“Akulaku terus mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun lalu, dan pendanaan tambahan ini akan memungkinkan kami untuk terus memenuhi kebutuhan underbanked di seluruh Asia Tenggara,” kata CEO William Li dalam keterangannya, Rabu (30/3/2022).
Didirikan pada tahun 2016, Akulaku juga beroperasi di Malaysia dan Vietnam. Baru-baru ini mencapai status unicorn setelah kenaikan USD 100 juta.
Lend East Suntik Modal Buat Akulaku
Pada 2021, Akulaku telah menyalurkan kredit lebih dari USD 2,2 miliar kepada lebih dari 10 juta pengguna. Dalam catatan Akulaku, sekitar 18% orang Asia Tenggara tidak memiliki rekening bank, sementara Vietnam, Indonesia, dan Filipina masing-masing memiliki populasi yang tidak memiliki rekening bank lebih dari 50%.
“Pandemi COVID-19 telah menunjukkan kepada kami betapa pentingnya platform perbankan dan keuangan digital bagi konsumen dan kami melihat ada potensi besar di Akulaku untuk dapat mengatasi permintaan yang terus meningkat ini,” kata Karan Bhatia, CEO dan Co-Founder Lend East.
Lend East sendiri telah memfasilitasi pendanaan yang dapat meningkatkan akses ke pembiayaan untuk konsumen yang tidak memiliki rekening bank dan kurang terlayani di wilayah Asia yang terus berkembang. Lend East memungkinkan kepada para pemberi pinjaman alternatif untuk tumbuh dan berkembang dengan memberikan mereka akses ke jaringan investor yang luas dan komprehensif.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

