Alasan Hamish Daud Pamit Dari Octopus Setelah Bertahan Selama 4 Tahun

3 Min Read

Jakarta, Gizmologi – Hamish Daud, CMO dan CoFounder dari Octopus mengumumkan pamit dari perusahaan rintisan limbah tersebut. Hamish Daud mengumumkannya secara langsung di sosial medianya.

Octopus salah satu startup dari Indonesia sempat ramai dibicarakan. Berawal dari laporan startup yang sedang mengalami perubahan operasional di tengah tuduhan gaji yang belum dibayar dan praktik bisnis yang buruk.

Perusahaan startup ini dibentuk tahun 2021 dengan empat pendiri, yaitu Hamish Daud, Moehammad Ichsan, Dimas Ario dan Niko Adi Nugroho. Octopus merupakan perusahaan startup yang mencoba menghubungkan pengguna dengan pengepul sampah lokal yang akan membeli dan mengambil sampah plastik atau pun elektronik.

Baca Juga: Perluas Jangkauan Daur Ulang Sampah, Octopus Rambah Depok, Bogor dan Bekasi

Alasan Hamish Daud Pamit Dari Octopus

Dari sosial media Instagram, Hamish Daud membuat postingan yang menceritakan kisah awal mula dirinya bersama rekan-rekan dalam membentuk Octopus. Akun @hamishdw ini membagikan sebuah video bersama dengan caption perpisahan

”Empat tahun terakhir ini saya telah menerjunkan diri saya di sebuah perusahaan baru bernama Octopus untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Dengan berat hati saya mengumumkan bahwa hari ini akan hari ini akan menjadi hari terakhir saya sebagai CMO / Co-Founder,” kata Hamish dalam postingan, empat hari yang lalu atau sekitar (10/2/2024).

Selain menyebutkan alasan mengapa Hamish Daud mengundurkan diri, suami dari Raisa tersebut juga berharap untuk kemajuan Octopus. Dengan begitu, Octopus dipimpin dengan tiga orang saja.

“Saya akan mengundurkan diri dari posisi saya di Octopus karena alasan pribadi saya sendiri. Saya yakin perusahaan ini akan bangkit kembali dan membuat dampak lingkungan yang besar lagi segera,” ungkap Hamish.

Mengutip Tech in Asia, Octopus pada tahun 2022 berhasil mengumpulkan dana sebesar US$5 juta dalam sebuah putaran pendanaan yang dipimpin oleh Openspace Ventures dan SOSV. Namun seperti yang kalian ketahun Tech Winter akan tetap berpotensi dialami oleh banyak startup atau perusahaan teknologi.

Di awal 2024 pun kita banyak mendengar berita pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti Google, hingga Lazada. Bahkan berita buruk tersebut merambat ke industri gaming seperti Riot.

Selain mungkin karena pengelolaan dana dari Octopus yang kurang, ada juga insiden lain yang dialami oleh perusahaan ini. Masih mengutip Tech in Asia, sebuah paparannya mengungkap bahwa Ichsan, yang menjabat sebagai CEO Octopus, telah membagikan informasi yang menyesatkan tentang gelar akademisnya di berbagai platform, yang ia sangkal sebagai hasil tulisannya. Lalu untuk permasalah gaji yang belum dibayar, mengutip dari CNBC Indonesia, Ichsan menyebut itu merupakan tanggung jawabnya.

“Untuk masalah gaji adalah tanggung jawab saya sebagai CEO serta para pemegang mayoritas saham,” kata Ichsan, Rabu (27/12/2023).

Saat ini belum terdapat tanda bahwa Tech Winter akan melanda Octopus. Apalagi kata Hamish Daud dalam postingannya menjadi sebuah harapan dimana startup ini akan berakhir baik-baik saja.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Share This Article

Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Exit mobile version