Jakarta, Gizmologi – Berbagai sumber mengatakan bahwa Tim Cook, CEO Apple akan hengkang pada 2026 dan membuat banyak pihak menyoroti bagaimana Apple akan menjaga stabilitas dan arah inovasinya. Apalagi, sejak menggantikan Steve Jobs pada 2011, Cook dikenal sebagai sosok yang fokus pada efisiensi operasional dan perluasan bisnis layanan.
Walaupun rumor mengenai pengunduran diri Tim Cook telah beredar beberapa kali, laporan terbaru dari Financial Times memberikan gambaran yang lebih konkret. Dewan direksi Apple dikabarkan mulai menyusun daftar calon CEO baru, bukan karena masalah performa perusahaan, tetapi demi memastikan transisi berjalan mulus jika Tim Cook benar benar memutuskan untuk mundur.
Namun, perubahan kepemimpinan di perusahaan sebesar Apple tidak lepas dari tantangan. Setiap kandidat dipastikan akan membawa pendekatan yang berbeda. Ada potensi bahwa arah perusahaan akan lebih agresif terhadap inovasi perangkat keras, lebih terbuka pada komunitas pengembang, atau justru memperkuat portofolio pemasaran global.
Kendati begitu, tidak sedikit pengamat yang menilai bahwa siapapun penggantinya, sulit untuk menandingi stabilitas dan ketenangan manajerial Tim Cook yang selama ini sangat dihargai investor.
Baca Juga: Begini Cara Aktivis Muda Indonesia Dorong Konservasi Laut Bersama Samsung Galaxy
Tiga Kandidat Utama untuk Mengisi KursiTim Cook Sebagai CEO Apple
Nama pertama yang disebut memiliki peluang terbesar adalah John Ternus, Senior Vice President of Hardware Engineering. Ternus sendiri memang sudah memimpin tim di balik pengembangan Apple Silicon, lini Mac terbaru, dan berbagai perangkat keras modern Apple. Usianya yang baru 50 tahun dianggap sebagai nilai tambah.
Banyak analis percaya bahwa Ternus mampu membawa perubahan yang signifikan terutama di sektor hardware yang kini menjadi fondasi penting strategi Apple. Meski demikian, sebagian pihak menilai pendekatan Ternus yang sangat teknis bisa membuat Apple terlihat kurang agresif dalam ekspansi layanan.
Kandidat kedua yang bisa saja menggantikan Tim Cook adalah Craig Federighi yang menjabat sebagai SVP Software Engineering. Federighi dikenal sebagai wajah dari berbagai presentasi Apple, memimpin pengembangan iOS, iPadOS, dan macOS. Ia dianggap sebagai sosok yang mampu membawa Apple menjadi perusahaan yang lebih terbuka dan komunikatif terhadap publik.
Gaya komunikasinya lebih fleksibel dibanding kandidat lain. Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa fokus Federighi yang kuat pada software mungkin tidak memberikan keseimbangan optimal antara perangkat keras dan layanan, dua pilar bisnis Apple saat ini.
Kandidat berikutnya adalah Greg Joswiak, SVP Worldwide Marketing. Joz, begitu ia biasa dipanggil, telah berkarier di Apple selama lebih dari tiga dekade. Ia memegang peran kunci dalam peluncuran iPhone Pro dan berbagai kampanye global Apple. Pengalaman panjang ini membuatnya dianggap memahami DNA perusahaan secara mendalam. Namun, beberapa analis melihat bahwa CEO dengan latar belakang pemasaran mungkin akan terlalu fokus pada strategi branding, bukan arah teknologi jangka panjang yang menjadi titik penting Apple ke depan.
Konteks Transisi dan Tantangan Kepemimpinan Apple Berikutnya
Laporan mengenai pencarian CEO baru ini muncul setelah COO Apple, Jeff Williams, resmi meninggalkan perusahaan. Posisinya kini diisi oleh Sabih Khan yang sebelumnya menangani rantai pasokan. Pergantian ini memicu interpretasi bahwa Apple sedang mempersiapkan restrukturisasi kepemimpinan lebih besar menjelang era teknologi berikutnya. Walaupun Williams sering disebut sebagai kandidat terkuat pengganti Tim Cook di masa lalu, kepergiannya menunjukkan bahwa peta suksesi kini benar benar berubah.
Apple dikabarkan tidak akan mengumumkan transisi sebelum laporan pendapatan kuartal Januari. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasar dan memberi waktu bagi tim kepemimpinan baru untuk beradaptasi arah jelang WWDC dan peluncuran iPhone terbaru di musim gugur. Strategi ini dianggap rasional, namun beberapa pengamat menilai bahwa keterlambatan pengumuman justru dapat memperpanjang periode spekulasi yang tidak selalu positif bagi perusahaan sebesar Apple.
Meski begitu, Apple memiliki rekam jejak kuat dalam mempertahankan arah perusahaan di tengah perubahan besar. Perusahaan berhasil melewati masa transisi dari Jobs ke Tim Cookdengan mulus, bahkan berkembang pesat di sektor layanan dan perangkat wearable.
Tantangannya kini adalah bagaimana pemimpin berikutnya mampu menjaga konsistensi inovasi sembari menghadapi persaingan ketat di AI, komputasi personal, dan ekosistem perangkat yang semakin kompleks. Untuk saat ini, Apple tampaknya masih berhati hati dan belum ingin memastikan siapa penerus Tim Cook. Namun, jelas bahwa masa depan kepemimpinan Apple sudah mulai dipetakan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
