Jakarta, Gizmologi – Populix kembali menghadirkan riset terbarunya yang mengungkap transaksi QRIS yang makin masif digunakan di Indonesia. Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia sejak Agustus 2019.
Riset Populix ini berjudul “Understanding QRIS Usage and Its Impact on Daily Transaction“. Dari hasil riset menunjukan bahwa transaksi QRIS tak hanya membawa dampak signifikan pada transaksi harian masyarakat, tetapi juga inovasi dalam dunia bisnis.
“Terlihat pada hasil riset kami bahwa setengah dari responden menggunakan QRIS setidaknya sekali dalam seminggu dengan nilai transaksi tertinggi mencapai hingga lebih dari Rp 3 juta. Hal ini menunjukkan tingginya frekuensi dan kenyamanan bertransaksi digital melalui QRIS, serta kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan pembayaran,” ungkap Dr. Timothy Astandu, Co-Founder & CEO, Populix.
Baca Juga: Mengenal Teknologi QRIS Soundbox, Bantu Transaksi Digital Lebih Instan & Transparan
94% Responden Pernah Menggunakan Transaksi QRIS
Dalam riset Populix menunjukan bahwa sebanyak 94% responden pernah menggunakan QRIS untuk transaksi pembayaran dalam satu bulan terakhir, terutama untuk pembelian makanan dan minuman. Lalu, mayoritas masyarakat Indonesia (7 dari 10) masih lebih memilih berbelanja di toko fisik (offline). Meskipun uang tunai masih menjadi metode pembayaran paling umum untuk transaksi offline, transaksi QRIS dengan cepat mendapatkan daya tarik, terutama di kalangan pekerja kantoran dan Gen Z.
Setengah dari responden (50%) riset Populix menggunakan transaksi QRIS setidaknya sekali dalam seminggu di toko offline. Sedangkan pekerja kantoran menggunakannya beberapa kali dalam seminggu (36%) dan Gen Z menggunakannya setiap hari. Penetrasi tinggi ini cenderung didorong oleh kemudahan dalam penggunaan (49%), kecepatan transaksi (42%), serta adanya program promosi atau diskon untuk transaksi menggunakan QRIS (33%).
Lalu e-wallet dan bank digital menjadi dua platform utama untuk penggunaan QRIS. Selain populer untuk transaksi kecil dengan nominal kurang dari Rp500 ribu, QRIS juga dapat menangani pembayaran yang lebih besar.
Responden menyatakan pernah melakukan transaksi tertinggi mencapai hingga lebih dari Rp 3 juta, terutama untuk tagihan restoran dan belanja kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga bisa didukung karena mudahnya membayar hanya dengan mengeluarkan smartphone. Adapun smartphone sendiri selalu berada di genggaman banyak orang saat ini.
Laporan juga mengidentifikasi peluang untuk adopsi QRIS yang lebih luas di masa depan dengan 56% responden menyatakan pasti akan menggunakan metode pembayaran QRIS jika disediakan oleh penjual. Bahkan, 73% menyatakan akan lebih sering menggunakannya, dan 65% menyatakan akan mengeluarkan nilai transaksi yang lebih besar di masa depan.
Timothy menambahkan “QRIS memainkan peran kunci dalam memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia, meningkatkan inklusi keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, peningkatan infrastruktur sangat penting untuk memastikan transaksi yang lancar, cepat, dan aman.”
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

