Shopee Kembali Layoff Karyawan, Ini Sebabnya

3 Min Read
credit Photo: Reuters

Jakarta, Gizmologi – Platfrom e-commerce Shopee kembali melakukan pengurangan karyawan (layoff). Sekitar 200 orang karyawan Shopee tidak lagi bekerja sejak awal Maret 2023.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Shopee Indonesia dalam sebuah keterangan resminya. Dikatakan Shopee tengah berupaya melawan kerugian yang membengkak, sehingga perusahaan belanja online tersebut melakukan pemutusan hubungan kerja kepada karyawan untuk melakukan efisiensi.

“Diketahui Shopee telah memutus hubungan kerja sekitar 200 orang pada hari kamis, sebagian besar di divisi layanan pelanggan,” tulis juru bicara Shopee Indonesia, Jumat (10/3/2023).

Shopee Indonesia memastikan bahwa karyawan yang terdampak bakal terus mendapatkan dukungan dari Shopee untuk proses selanjutnya usai PHK diumumkan. Karyawan yang terdampak penyesuaian ini juga bakal mendapatkan pesangon sesuai dengan aturan yang berlaku.

Termasuk dengan tambahan 1 (satu) bulan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan Muslim. “Proses ini dilakukan mengikuti perundang-undangan dengan masa pemberitahuan 14 hari kerja sebelum tanggal kerja terakhir.”

Terkait kabar PHK ini, Shopee Indonesia memastikan bahwa langkah penyesuaian karyawan tersebut tidak akan mempengaruhi operasi bisnis dan layanan Shopee, baik itu ke seluruh penjual, pembeli, dan mitra Shopee di Tanah Air.

Baca Juga: Tren Perilaku Konsumen Shopee yang Bisa Diadaptasi di Tahun 2023

Layoff Karyawan Shopee Indonesia

Pada tahun lalu, Shopee telah memangkas sekitar 7.000 pekerjaan sejak Juni 2022, atau sekitar 10 persen dari total karyawannya. Kala itu, Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira mengatakan bahwa keputusan mem-PHK karyawan dilakukan karena kondisi ekonomi global yang tak menentu.

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” paparnya kala itu.

Selain itu, pihak Shopee Indonesia juga disebut telah mencoba melakukan penyesuaian dengan beberapa kebijakan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global pada saat itu. Hal yang sama juga dialami Sea Ltd, induk usaha Shopee itu bahkan telah memangkas karyawan, menutup operasi e-commerce di beberapa pasar Eropa dan Amerika Latin dan mengatakan akan mengurangi biaya untuk mengatasinya.

Menurut orang-orang yang mengetahui masalah layoff di Shopee, gelombang PHK dari peritel online ini telah kehilangan hampir 90 persen kapitalisasi pasarnya sejak posisi puncak tahun lalu karena pertanyaan tentang prospek menghasilkan uang di era kenaikan suku bunga dan persaingan yang semakin ketat, seperti dikutip dari Deal Street Asia.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Share This Article

Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Exit mobile version