Agate Siap Hadapi 2024, Perkuat Bisnis B2B2C dan Ekspansi Global

4 Min Read
Agate ungkap strategi di 2024

Bandung, Gizmologi – Agate sebagai developer game lokal Indonesia mengumumkan strategi mereka di 2024. Menurutnya pasar gaming masih menjanjikan apalagi dengan adanya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat mempermudah proses pengembangan game.

Sebagai salah satu developer terbesar di Asia Tenggara, tentu perusahaan ingin memperluas jangkauan bisnisnya secara global. Apalagi melihat potensi industri game yang besar di ranah lokal maupun global dan meningkatnya kebutuhan art service dalam pengembangan game.

Selain mengumumkan strategi di 2024, perusahaan game ini juga memperkenalkan sub-brand barunya, Vertx Break powered by Agate. Sub-brand ini berfokus pada 3D Stylized Art berkualitas tinggi dan game-ready dengan target utama game developer skala AA di pasar industri game Eropa.

Baca Juga: Seagate FireCuda 520N SSD, Beri Upgrade di Handheld PC Gaming

Kami yakin bahwa tahun 2024 akan menjadi babak baru yang menarik bagi industri game. Agate pun terus berupaya menjadi katalisator industri game di Indonesia dengan memanfaatkan keahlian dan akses global kami di industri game,” ujar Shieny Aprilia, Co-Founder dan CEO Agate, di Agate HQ, Bandung, Selasa (16/1/2024).

Strategi Agate di 2024

Menurut Statista.com, memasuki tahun 2024, pasar video game global diproyeksikan akan mencapai pendapatan sebesar US$282,30 miliar yang mengalami peningkatan 13%, serta diperkirakan akan tumbuh sebesar 8,76% (YoY) antara tahun 2024 dan 2027, menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan sebesar US$363,2 miliar pada tahun 2027. Perusahaan memprediksi beberapa aspek yang akan tumbuh dalam sektor industri game tahun ini, diantaranya franchise games yang akan terus mendominasi.

Selain itu, Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer Agate, juga menyebutkan adanya kemungkinan konsol baru yang akan memasuki pasar sehingga dapat membuka banyak peluang baru bagi para pengembang game di seluruh dunia. Sayangnya perusahaan masih belum bisa membuka suara terkait rumor konsol baru tersebut.

Pada tahun lalu, perusahaan secara konsisten berperan aktif dalam mempromosikan industri game lokal. Pengembang game ini tercatat telah berpartisipasi dalam 35+ acara di ranah internasional, yang sebagian besar diselenggarakan di Eropa dan Amerika.

Selain itu, perusahaan juga menjalin kemitraan baru dengan 5 perusahaan global, yaitu ISKRA, Naver Z (ZEPETO), PQube, Ifland, dan Sekuya. Developer lokal ini juga merilis 14 proyek global dan memulai 4 proyek game baru yang dimana perusahaan mengalami kenaikan jumlah proyek dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut memperkuat posisinya di dunia sebagai game developer yang terpercaya.

Pada tahun ini, Agate berfokus pada model bisnis B2B2C (Business-to-Business-to-Consumer) untuk memperkuat ekspansi globalnya. Strategi pertama yang dilakukan yaitu dengan mengembangkan tim perwakilan di wilayah benua Amerika. Saat ini Agate memiliki 4 perwakilan yaitu di Kanada, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang.

Strategi yang kedua ialah memanfaatkan akses jaringan globalnya untuk memperkuat ekosistem game di Indonesia, serta terus meningkatkan keahliannya melalui inisiatif proyek Research and Development (R&D). Ketiga, perusahaan juga berkomitmen mengembangkan keahlian para talent lokal serta kualitas kepemimpinannya untuk mendorong percepatan pertumbuhan industri game di tanah air melalui Agate Academy.

Dengan banyaknya kemitraan global yang sudah kami bangun, kami yakin dapat terus membawa industri game Indonesia meraih kesuksesan di panggung dunia,” tutur Shieny.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Share This Article

Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Exit mobile version