Serangan Donald Trump Berdampak Baik pada Pasar Kripto?

5 Min Read
Ilustrasi Bitcoin (Foto: wirestock on Freepik)

Jakarta, Gizmologi – Ajaib Kripto dalam analisis mereka tunjukan bahwa serangan Donald Trump membuat lonjakan pada Bitcoin hingga mendekati USD 65.000 atau sekitar Rp1 miliar. Ini merupakan kenaikan 6,35% dalam 24 jam terakhir dan menguat hampir 20% dalam sepekan terakhir.

Serangan Donald Trump ono terjadi pada saat rapat umum di Pennsylvania, pada Minggu (14/7/2024). Setelah berita serangan Donald Trump tersiar tak hanya Bitcoin yang melonjak, namun altcoin juga mengalami lonjakan.

“Efek Trump, sebagai kandidat yang pro-Bitcoin, telah memainkan peran penting dalam dinamika ini. Disusul dengan peningkatan likuiditas dengan Investor yang merasa yakin dengan kesehatan Trump, meningkatkan kepercayaan mereka terhadap aset digital, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan dramatis ini,” ujar Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

Baca Juga: Komentar The Fed buat Pasar Bitcoin Turun Sekitar 4,5 Persen, jadi $65.000!

Selain Karena Serangan Donald Trump, Ini Faktor Lain Lonjakan Bitcoin

Serangan Donald Trump membuat pasar kripto melonjak tentunya ada alasannya. Menurut Ajaib Kripto, Trump dipandang sebagai kandidat yang lebih ramah terhadap kripto daripada Presiden Joe Biden. Sehingga probabilitas kandidat pro-crypto untuk memenangkan pemilu menjadi 70% di Polymarket.

Peran Trump sepertinya berdampak baik ke pasar kripto. Bahkan mantan Presiden Amerika Serikat tersebut juga diumumkan sebagai salah satu pembicara di konferensi Bitcoin 2024 yang akan berlangsung di Nashville, Tennessee, dari tanggal 25 hingga 27 Juli. Acara ini merupakan salah satu konferensi bitcoin terbesar di dunia.

Ajaib kripto menjelaskan bahwa kenaikan pasar kripto juga didukung karena inflasi yang melandai, pidato dovish dari Jerome Powell serta akumulasi dari manajer investasi. Panji menjelaskan Bitcoin terakhir diperdagangkan di atas $63,000 pada 1 Juli dan pada Selasa (16/7/2024) pukul 08:00 WIB. Lalu Bitcoin melanjutkan kenaikan menjadi $64,600, bahkan sempat mendekati level $65.000 pada perdagangan Senin (15/7/2024).

“Saat ini, Jika BTC bertahan di atas support $64.000, maka dapat lanjut naik ke resistance selanjutnya di $69.000 Namun, jika turun di bawah, 64.000 BTC bisa melemah ke $62.000,” jelas Panji.

Sementara, data Indeks Harga Konsumen AS (CPI) yang dirilis pada Kamis (11/7/2024) pekan lalu, Bitcoin turun menjadi 3% YoY, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 3,1% dan juga lebih rendah dari 3,3% yang tercatat pada bulan Mei. 

“Selain itu, meskipun target inflasi masih di atas target The Fed yaitu 2% YoY. Jerome Powell mencatat bahwa Federal Reserve tidak akan menunggu sampai inflasi turun menjadi 2% untuk memangkas suku bunga karena kondisi makroekonomi, menurut pidatonya pada Senin (16/7/2024).  Sentimen positif tersebut berpotensi akan menarik likuiditas masuk lebih banyak ke pasar kripto,” kata Panji.

Menurut CME FedWatchtools, meskipun The Fed akan kembali mempertahankan suku bunganya pada FOMC 31 Juli. Probabilitas penurunan suku bunga 25 bps atau 0,25% pada FOMC 18 September meningkat menjadi 91,2%.

Ilustrasi aset kripto Bitcoin (sumber: Pixabay)

Selain laporan serangan Donald Trump, Ajaib Kripto melaporkan perdagangan ETF Bitcoin spot di AS mencatat minggu yang sukses. Berdasarkan data dari SoSoValue, pada hari Jumat, ETF Bitcoin spot AS mencatat arus masuk sebesar $310 juta, menjadikannya arus masuk harian terbesar dalam 5 minggu terakhir. Selama periode perdagangan 8-12 Juli, net inflow perdagangan ETF Bitcoin spot di AS melampaui US$ 1 miliar.

Menariknya, aksi akumulasi manajer investasi terjadi ditengah pemerintah Jerman yang telah sepenuhnya melepaskan kepemilikan Bitcoinnya setelah 23 hari penjualan. Berdasarkan data dari Arkham Intelligence, saldo kepemilikan Bitcoin pemerintah menunjukkan nol. 

“Pemotongan suku bunga menguntungkan aset berisiko, termasuk Bitcoin, dan diperkirakan akan memicu reli di pasar saham dan tradisional. Beberapa perusahaan institusional memproyeksikan pemotongan suku bunga pada September dan akhir tahun karena inflasi mendingin. Arus masuk besar ke ETF Bitcoin di AS dan global menunjukkan ketahanan pasar crypto dan minat institusional yang kuat, menjadi indikator positif untuk masa depan,” tutup Panji.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Share This Article

Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Exit mobile version