Jakarta, Gizmologi – Sony Indonesia resmi meluncurkan kamera terbaru, Sony FX30. Kamera terbaru ini masuk sebagai entry level dari rangkaian Cinema Line yang ditujukan untuk pembuat filmmaker pemula, videografer dan konten kreator.
President Director PT Sony Indonesia, Koji Sekiguchi, mendengar masukan dari konsumen akan sebuah produk yang dapat terus menunjang kebutuhan kreativitas mereka. Menjawab kebutuhan content creator yang ingin merintis jadi pembuat film atau filmmaker, Sony merilis lini terbaru Cinema Line-nya.
“Melihat adanya peningkatan minat terhadap videografi sinematik, kami menghadirkan kamera Cinema Line terbaru, Sony FX30,” kata Koji dalam peluncurannya di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).
Kamera ini disebutnya model entry dari rangkaian Cinema Line dengan harga yang lebih mudah dijangkau. “Harapannya, kamera terbaru ini dapat digunakan untuk mengasah kemampuan pengguna dan menghasilkan karya yang menakjubkan,” imbuhnya.
Lantas apa saja fitur yang ditawarkan kamera Sony FX30. Product Marketing Digital Imaging PT Sony Indonesia, Fae Adelia, menjabarkan FX30 dilengkapi dengan sensor CMOS (format Super 35) back-illuminated Exmor R APS-C 20,1MP dengan dual base ISO dan mesin proses Bionz XR.
Bodykit Sony FX30

Hasilnya, tangkapan FX30 berkualitas maksimal, gradasi warna lebih natural, rona warna lebih realistis, dan tentu saja, minim noise. FX30 mendukung berbagai codec perekaman video.
Kamera ini dapat merekam 4K Super 35 (16:9) dengan melakukan oversampling dari 6K hingga 60 fps. Perangkat juga dilengkapi dengan kemampuan untuk merekam dalam kecepatan tinggi, termasuk 4K pada 120 fps dan full HD pada 240 fps.
Baca Juga: Sony ZV-1F, Kamera Saku Lebih Terjangkau Khusus Vlogger & Konten Kreator
Kedua mode perekaman 16:9 dapat merekam pada 10-bit 4:2:2, sementara konektor HDMI Type-A dapat digunakan untuk menghasilkan 4K, 16-bit RAW ke perekam eksternal. Seperti Cinema Line lainnya, FX30 memiliki mode pengambilan gambar Log dengan mengaktifkan mode Cine El, Cine El Quick, dan Flexible ISO yang memungkinkan lebih banyak fleksibilitas ketika melakukan color grading.
Dea menjelaskan bahwa FX30 mendukung konsep One Mount dengan dasar platform E-Mount Sony. Dengan begitu, FX30 bisa dipadukan dengan semua lensa E-Mount canggih Sony sesuai dengan kondisi.
“Padukan FX30 dengan lensa berperforma tinggi Sony untuk mendapatkan AF yang presisi dan fitur tracking canggih, serta stabilisasi gambar terbaik dengan 5-axis image stabilization,” tutur Dea.
Perekaman Sinematik dengan Sony FX30

Dari segi audio, FX30 memiliki jack mikrofon 3,5mm. Bukan hanya itu, FX30 juga mendukung top handle yang dilengkapi adaptor XLR. Selain mengambil video low-angle, handle ini mendukung dua input audio dan mini jack stereo 3,5mm untuk perekaman 4-channel.
FX30 memiliki konektor HDMI Type-A yang bisa digunakan untuk perekam eksternal dan perangkat layar. Selain itu, FX30 juga memiliki konektor USB Type-C, Multi/Micro-USB, mikrofon, headphone, dan Multi Interface Shoe dengan antarmuka audio digital.
Sony juga membantu proses edit pasca-produksi dengan LUT tertanam dan metadata EI. Metadata FX30 bisa digunakan melalui aplikasi Catalyst Browse Prepare Sony dan plugin Catalyst Prepare di Adobe Premiere Pro yang dirilis pada Agustus 2022.
Entyr Level Cinema Line Sony FX30

“Penyempurnaan signifikan dengan esensi Cinema Line diaplikasikan ke kontrol kamera dan interface FX30. Kamera ini adalah pilihan tepat untuk content creator yang ingin terjun ke pembuatan film,” pungkas Dea.
Untuk harga dan ketersediaan, kamera Sony FX30 akan dijual pada November 2022 dengan harga Rp 33.999.000 untuk FX30 dan Rp 27.999.000 untuk FX30B. Selain itu Sony juga menjual FX30 dengan opsi untuk membeli dengan atau tanpa pegangan XLR.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




