Jakarta, Gizmologi – Akhirnya game Hogwarts Legacy hadir menyambangi para penggemarnya di Nintendo Switch pada 14 November 2023 lalu. Sebuah keputusan besar dari Warner Bros. Games dan Avalanche Software mengingat besarnya potensi pasar yang dimiliki Switch setelah terjual lebih dari 132 juta unit di seluruh dunia. Tapi karena itu pula, banyak hal perlu dikompromikan agar petualangan sihit dapat berlangsung di konsol paling ‘lemah’ saat ini.
Ya, kehadiran Hogwarts Legacy memang perlu ubahan total. Diawali dari ukuran game yang dikompres sedemikian rupa hingga ke angka 7.4GB. Coba bandingkan -misalnya- dengan ukuran 22.1GB versi di Xbox One. Hasilnya ada degradasi grafis teramat drastis. Meski wajah karakter masih dapat dikenali dan tidak separah hasil porting Mortal Kombat 1.
Tingkat resolusi berada di kisaran 1024×576 piksel dari target semula di angka 1280×720 piksel dalam posisi docking. Dan resolusi semakin rendah ketika mode handheld diaktifkan, yakni 960×540 piksel. Tapi pada mode handheld dengan resolusi 720p pada layar lebih kecil malah terasa lebih bagus, sih. Secara umum frame rate yang didapat berada di kisaran 30fps untuk mendapatkan visual yang bagus.
Meski begitu, Hogwarts Legacy versi Switch dijual dengan harga sama seperti versi PS4, Xbox One, dan PC yakni US$59.99 atau sekitar Rp850 ribuan untuk versi standar. Akan menjadi keputusan besar bagi gamer Switch yang hendak memutuskan membeli game ini, kecuali dirinya adalah seorang penggemar kisah dunia Harry Potter. Dan tidak memiliki pilihan konsol lain.
Baca juga: Cek Harga Lenovo Legion Go, Bisa Jadi Pengganti ROG Ally
Hogwarts Legacy di Switch Diprotes Gamer

Hal paling disorot dari Hogwarts Legacy selain urusan visual yang mengalami penurunan, tentu saja gameplay yang tidak lagi semulus versi Playstation dan Xbox dari current gen. Semakin terasa ketika petualangan berlangsung di Hogsmeade yang membutuhkan banyak sesi loading. Memasuki pertokoan yang harusnya mulus, kini harus dilalui dengan menunggu loading yang bisa mencapai satu menit. Tentu saja itu bisa membuat jengah para gamer.
Dikutip dari Gamingbible.com, banyak gamer mengeluhkan hilangnya daya tarik Hogwarts setelah porting ke Nintendo Switch. Salah satunya dari DrunkBreadGuy yang menuliskan, “Switch mampu memberikan beberapa sajian menarik. Faktanya kami punya game seperti The Witcher, Skyrim, Red Dead Redemption, yang sangat impresif. Sayangnya itu tidak berlaku pada game ini. Penurunan kualitasnya sangat jelas dan drastis.”
Bahkan ada yang menganggap bahwa sebaiknya game ini tidak perlu rilis di Switch karena yang terjadi hanya merusak pengalaman dari dunia Harry Potter itu sendiri.
Dan pada akhirnya, lagi-lagi usia Switch yang cukup ‘tua’ menjadi salah satu alasan jeleknya performa konsol ini menangani rilisan game baru. Kehadiran game seperti Hogwarts Legacy dan Mortal Kombat 1 pun disinyalir murni karena kepentingan bisnis semata. Bagaimana menurut Gizmofriends?
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




