Jakarta, Gizmologi โ Digadang-gadang menjadi pesaing terberat Twitter, namun apps permission dan akses data yang diminta Threads justru lebih detail ketimbang Instagram (IG). Sontak hal tersebut jadi perbincangan netizen seantero dunia, mengingat sudah 100 juta pengguna yang mendaftarkan aplikasi tersebut kurang dari seminggu.
Seperti aplikasi Meta lainnya, Threads juga akan meminta persetujuan dan daftar izin atau apps permission untuk mengakses data perangkat penggunanya. Bahkan di iPhone, Threads meminta informasi sensitif seperti data kesehatan dan keuangan.
โTotalnya ada 14 poin data pengguna Threads yang akan diambil, mulai dari informasi ponsel hingga finansial. Informasi personal seperti nama, alamat email, dan nomor telepon menjadi hal yang wajar dikumpulkan oleh sebuah aplikasi. Begitu juga informasi tentang perangkat yang digunakan,โ tulis Apps Permission Threads, seperti dikutip dari TheVerge, Senin (10/7/2023).
Langkah Threads yang mengeruk data pribadi penggunanya ini juga disoroti oleh co-founder Twitter Jack Dorsey. Mengingat Threads adalah aplikasi yang dimiliki Meta seperti Instagram, WhatsApp hingga Facebok, jadi bukan tidak mungkin Threads akan menjalankan model bisnis yang sama seperti aplikasi lainnya.
Baca Juga: Mengenal Threads, Aplikasi Media Sosial Baru yang Capai 10 Juta Pengguna dalam 7 Jam
Apps Permission dan Acces Data Threads

Seperti diketahui, Meta menghasilkan pendapatan dengan melacak dan membuat profil pengguna untuk menarik perhatian mereka dan memonetisasinya. Perusahaan menggunakan alat penargetan mikro periklanan perilaku untuk tujuan ini.
โMempertimbangkan protokol yang benar-benar tanpa izin.โ ungkap Jack terhadap cuitan yang berisi data apa saja yang akan diambil oleh Threads dari penggunanya.
Karena masalah izin akses data inilah yang membuat Threads belum tersedia di negara Uni Eropa. Agar Threads mematuhi undang-undang UE, Meta harus membuat perubahan signifikan pada cara mereka menggunakan data pribadi pengguna, sesuatu yang mungkin tidak akan pernah dilakukannya.
Alhasil media sosial besutan Meta ini telah menarik lebih banyak pengguna untuk untuk meminta bantuan. Perlu dikatakan, plikasi ini mirip twitter, dimana orang-orang dapat berkumpul membahas berbagai macam hal, dari mulai topik yang disukai hingaa hal-hal yang sedang viral atau trending, persis seperti Twitter. Selain itu, aplikasi ini juga bisa langsung terhubung dengan pengguna konten favorit.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



