Jakarta, Gizmologi โ Industri game merupakan sektor dengan pangsa pasar sangat besar. Mengutip laporan yang diterbitkan Newzoo, hingga 2023 kemarin, jumlah pemain video game di seluruh dunia telah mencapai 3.38 miliar atau naik 6,3% dibandingkan tahun 2022. Selain itu secara pendapatan juga mampu menghasilkan $184 miliar, tumbuh 0.6% secara tahunan.ย
Menurut Arief Widhiyasa, CEO Mythic Protocol, industri game makin berevolusi dengan hadirnya Web3. Sebagai informasi, video game pertama yang dibuat adalah Tennis for Two di tahun 1958 namun tidak pernah diskalakan ke publik karena tidak semua orang memiliki oscilloscope yaitu sebuah instrumen untuk men-debug sirkuit digital.
Baca juga: ETF Bitcoin Disetujui, Begini Reaksi Pelaku Kripto di Indonesia
Untuk menjawab masalah tersebut, teknologi pertama yang membuat industri game menggunakan semiconductor yang memungkinkan perangkat seperti komputer, arkade, konsol, yang bisa dimainkan di rumah. โTeknologi tersebut mampu meningkatkan nilai dari industri game dari 0 sampai ke $40 miliar hanya dalam waktu 20 tahun, siklus ini kami kategorikan sebagai siklus pertama dari industri game,โ ujar Arief saat berbincang di diskusi PINTU BUIDLRS Lounge bertajuk โScaling Ethereum with zkEVM dan Solving Web3 Gamingโ yang digelar beberapa waktu lalu di Jakarta.
Arief menambahkan, siklus kedua datang karena adanya internet dan smartphone. Smartphone memudahkan akses game, sedangkan internet menjawab dalam hal distribusi. Untuk siklus ketiga, ia melihat akan didorong oleh dua teknologi yakni artificial intelligence (AI) dan blockchain. โAI akan menjawab masalah terkait kesenjangan dari sisi kapabilitas untuk menciptakan sebuah game,โ tegasnya.
Dulu untuk membuat sebuah game harus belajar mengenai computer science dalam beberapa tahun, namun dengan dukungan AI bisa membuat game dalam waktu singkat. Kemudian blockchain dipercaya bisa menjawab soal โtrustโ yang dirasakan oleh kreator game.
โKombinasi dari AI dan blockchain menghadirkan kesempatan bagi dunia Web3 gaming karena akan banyak konten yang dibuat dengan AI yang didukung oleh โtrustโ yang disediakan blockchain,โย ujar Arief.
PINTU Gelar BUIDLRS Lounge

Platform jual beli dan investasi aset kripto PINTU menggelar BUIDLRS Lounge yang telah memasuki episode kelima. Di ajang ini, PINTU bekerja sama dengan Polygon Labs, mengadakan diskusi bertajuk, Scaling Ethereum with zkEVM dan Solving Web3 Gaming.
Menurut Jonathan Hartono, Head of Community PINTU, BUIDLRS telah berkembang menjadi salah satu acara terbesar bagi komunitas Web3 di Indonesia. Antusiasme komunitas terhadap crypto, blockchain, dan Web3 terus meningkat, terbukti dengan banyaknya partisipasi dalam BUIDLRS untuk membahas berbagai topik menarik di dunia Web3.
โAcara BUIDLRS dirancang sebagai platform bagi komunitas untuk saling terhubung, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi dalam membangun proyek-proyek besar untuk Web3 di Indonesia. PINTU menghadirkan pembicara berkualitas untuk membagikan analisis tentang proyek-proyek Web3 terkini dan prediksinya di masa depan,โ ujarnya.
Dalam beberapa waktu mendatang, Jonathan menambahkan, ia berharap industri game dapat merevolusi persepsi dan konsepsi dari Web3 gaming, sehingga setiap orang bisa mengetahui tentang berbagai game berbasis crypto.
Sementara itu SungMo Park, Head of Business Polygon Labs Korea membagikan analisisnya mengenai Scaling Ethereum with Polygon. Menurutnya, kita semua mengetahui bahwa Ethereum telah merevolusi industri crypto dengan membuka kesempatan bagi para developer untuk membangun sebuah bisnis berbasis smart-contract.
Ia mengklaim, Polygon telah sukses mendukung ekosistem Ethereum, di mana sejak Januari 2022, jumlah decentralized apps (dApps) yang didukung oleh Polygon mengalami peningkatan hingga delapan kali lipat. Beberapa use cases di antaranya untuk pembayaran, consumer service, tokenisasi aset, government, hingga loyalty & rewards.
Namun dalam prakteknya, ada tantangan dalam penggunaan Ethereum, yaitu dari sisi kecepatan terbilang lambat dan biaya yang mahal untuk bisa diadopsi secara masal. Polygon menjawab permasalahan tersebut dengan menghadirkan layanan dengan gas fee lebih murah dan kecepatan transaksi lebih baik.
โKe depan, kami terus memperluas ekosistem dan infrastruktur melalui Polygon Chain Development Kit (CDK) yang memungkinkan developer bisa membuat aplikasi atau bisnis Layer2 bertenaga ZK yang disesuaikan dengan kebutuhan,โ ujarnya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



