Jakarta, Gizmologi โ Pada gelaran Samsung Solve for Tomorrow 2024, MAN Insan Cendekia Serpong berhasil cipatakan sebuah web yang bernama Masetasia dan mampu mendeteksi demensia dan Alzheimer menggunakan teknologi AI. Inovasi ini adalah pemenang dari gelaran SFT yang memang diselenggarakan secara tahunan, dan dua siswa yang bernama Muhammad Hammam Arfianda, dan Muhammad Atha Kesaka Yusel ini berhasil membuat Masetasia.
Masetasia ini memiliki kepanjangan yang bernama Masyarakat Sehat Tanpa Demensia. Nama tersebut merupakan salah satu komitmen yang memang ingin selalu dijunjung tinggi oleh Hammam dan Atha, karena mereka ingin membuat masyarakat Indonesia bisa mencegah penyakit ini. Maka dari itu, pihak SFT 2024 melihat bahwa inovasi ini adalah salah satu inovasi yang sangat cemerlang dan datang dari generasi muda Indonesia.
Untuk mendeteksi penyakit demensia atau Alzheimer yang bisa saja diidap oleh pengguna, maka Masetasia memanfaatkan teknologi AI. Mengingat, AI sendiri merupakan salah satu teknologi yang sudah banyak memberikan dobrakan diberbagai bidang industri, salah satunya bidang kesehatan dan bidang teknologi. Hammam dan Atha juga melihat bahwa dengan memadukan teknologi dan kesehatan, maka akan memberikan dampak yang signifikan dan juga mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia.
โPenggunaan AI memang secara khusus difungsikan untuk melakukan tes yang akan diikuti oleh pengguna Masetasia. Rekognisi dari setiap tingkatan dan anomilai yang didapatkan melalui hasil screening. Maka dari itu, kami bisa tekankan bahwa AI memiliki peran yang sangat penting dari website Masetasia,โ ungkap Atha terkait penggunaan AI.
Baca Juga: Samsung Solve for Tomorrow 2024 Dorong Generasi Muda Ciptakan Inovasi Bermanfaat Bagi Indonesia
Komitmen Masetasia untuk Masa Depan Indonesia

Secara khusus, Samsung Solve for Tomorrow merupakan salah satu wadah yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda dalam menyalurkan ide dan inovasi mereka. Maka dari itu, Hammam dan Atha memanfaatkan wadah tersebut untuk menyalurkan ide dan inovasi sebagai bentuk peran mereka sebagai generasi muda Indonesia.
Atha secara pribadi melihat bahwa Demensia dan Alzheimer merupakan kedua penyakit yang cukup rumit untuk didiagnosa pada tahapan awal. Kemudian, dirinya bersama dengan Hammam mempunyai ide untuk memanfaatkan AI dalam dunia kesehatan, terutama untuk kasus penyakit demensia dan Alzheimer. Inilah salah satu alasan kenapa keduanya mempunyai niat untuk membentuk Masetasia.
Jika berbicara dengan komitmen, keduanya memiliki komitmen untuk mewujudkan kehidupan sehat tanpa demensia dan Alzheimer. Komitmen tersebut merupakan komitmen besar dan menjadi landasan awal mengapa mereka memliki tekad yang bulat dalam menciptakan website berbasis AI ini. Maka dari itu, peran dari Hammam dan Atha akan sangat penting untuk Indonesia, karena generasi muda sudah mulai memberikan peran yang cukup besar untuk bidang teknologi dan bidang kesehatan.
Cara Kerja Masetasia

Jika membahas terkait cara kerja dari website ini, bisa dikatakan cara kerjannya cukup sederhana, hanya saja yang cukup rumit adalah cara mengembangkannya. Hal ini sendiri merupakan ungkapan dikatakan oleh Hammam dan Atha. Maka dari itu, pemanfaatan AI akan sangat penting guna memberikan kemudahan dalam pengembangan, dan juga memudahkan para pengguna yang hendak memanfaatkan layanan dari Masetasia.
Nah, untuk cara kerjannya sendiri website sendiri akan memberikan beberapa pertanyaaan dan juga beberapa perintah. Hal ini akan dihadapi pengguna dalam fase screening. Mengingat, fase ini merupakan fase yang sangat penting karena screening sendiri merupakan fase awal yang menentukan pengguna mengidap demensia atau tidak.
Terdapat beberapa pertanyaan, dan juga kamu bisa saja diberikan perintah untuk menggambarkan jam, lengkap dengan angka, jarum jam dan detik, dan kamu diminta untuk menyesuaikan terkait permintaan pukul berapa sesuai pertanyaan. Setelah kamu selesai menyelesaikan screening, kamu bisa mengetahui apakah kamu mengidap demensia ringan, demensia berat, atau tidak mengidap sama sekali.
Inovasi ini sangat penting dan cukup signifikan. Istimewanya adalah inovasi ini datang dari anak SMA dan berhasil menjadi pemenang pada gelaran Samsung Solve for Tomorrow 2024. Dari penemuan dan inovasi ini bisa dikatakan sebenarnya generasi muda Indonesia sudah memiliki bibit yang cukup unggul dalam mengembangkan dan siap mengharumkan nama Indonesia ke kancah global.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



