Rumah BUMN Laman Khusus Tokopedia Buat Akselerasi 30 Juta Produk UMKM

15 Juni 2023 16:29

2 Min Read

Jakarta, Gizmologi – Platform eCommerce Tokopedia bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan laman Rumah BUMN. Kanal tersebut ditujukan untuk menampilkan produk-produk hasil usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan kementerian.

“Pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM bergabung dalam ekosistem digital pada tahun 2024 mendatang. Butuh kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan target tersebut,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam siaran pers bersama yang diterima Gizmologi, Kamis (15/6/2023).

Laman kurasi Rumah BUMN berisi produk-produk dari UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Melalui kerja sama tersebut, UMKM binaan Kementerian BUMN bisa menjangkau pasar yang lebih besar.

“Kami berharap, makin banyak pelaku UMKM yang go modern, go digital, go online dengan bergabung dan memanfaatkan panggung ini, dan di sisi lain, makin banyak masyarakat bangga buatan Indonesia,” kata Erick.

Rumah BUMN Dukung Produk-Produk UMKM Go Digital

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan pihaknya sebagai platform yang bisa diakses oleh masyarakat yang tinggal di 99 persen kecamatan di Indonesia, berupaya membantu pelaku UMKM menjadi pemeran utama dan semakin menjadi pilihan masyarakat.

“Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan Kementerian BUMN RI, meluncurkan ‘rumahnya UMKM Indonesia’ Rumah BUMN di platform Tokopedia,” kata Astri.

Tokopedia mencatat pertumbuhan platform tersebut cenderung merata di berbagai wilayah di Indonesia. Pada kuartal I 2023, Lombok Utara (Nusa Tenggara Barat), Natuna (Kepulauan Riau) dan Badung (Bali) adalah wilayah dengan kenaikan tertinggi untuk jumlah pelaku usaha. Kenaikan rata-rata jumlah pelaku usaha di wilayah-wilayah itu hampir 30 persen dibandingkan kuartal I 2022.

Sebelum Rumah BUMN, bentuk keberpihakan Tokopedia untuk produk lokal juga ditunjukkan melalui widget khusus Bangga Lokal untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Platform itu juga memiliki inisiatif Hyperlocal yang menggunakan teknologi geo-tagging supaya konsumen bisa mencari penjual terdekat.