Jakarta, Gizmologi – IBM, sebagai perusahaan penyedia cloud hibrida global, AI, dan keahlian konsultasi mengumumkan tren AI di 2025, Rabu (4/12/2024). Selain pengungkapkan tren AI atau kecerdasan buatan, perusahaan juga mengungkapkan laporan terbaru dari APAC AI Outlook 2025.
Laporan tersebut diinisiasi oleh IBM untuk menunjukkan bahwa perusahaan di Asia-Pasifik kini telah melangkah dari tahap eksperimen AI. Perusahaan akan mulai memusatkan perhatian pada upaya memaksimalkan dampak dari investasi AI.
Sekitar 54% perusahaan saat ini mengharapkan AI memberikan manfaat jangka panjang bagi bisnis mereka, seperti dalam hal inovasi atau peningkatan pendapatan. Dalam laporan IBM tersebut juga terdapat lima tren AI di 2025 yang bisa membentuk masa depan di Asia-Pasifik.
Tren AI di 2025 Menurut Laporan IBM

Tren AI di 2025 yang pertama menurut IBM adalah pengadopsian AI Strategis. Pengadopsian ini akan terjadi karena pendapatan berbasis AI bisa menjadi fokus utama.
Mereka dengan AI Strategis akan memprioritaskan proyek berdasarkan kelayakan dan dampak bisnis. Hal ini mencerminkan pemahaman yang lebih baik bahwa keberhasilan awal dalam membangun kepercayaan organisasi harus diimbangi dengan strategi AI jangka panjang. Tantangannya adalah bagaimana menskalakan AI melalui use case yang bisa memaksimalkan peluang pendapatan dan ROI.
Selanjutnya, model open-source yang lebih kecil dan spesifik menjadi tren AI di 2025. Model ini bernama Rightsizing AI, yang akan menjadi alternatif pilihan untuk berbagai aplikasi AI. Rightsizing AI ini memerlukan data pelatihan yang jauh lebih sedikit dan menghasilkan jejak karbon yang lebih kecil dibandingkan dengan model bahasa besar yang saat ini mendominasi diskusi AI.

Tren AI ketiga ialah pengadopsian tools atau alat baru untuk meningkatkan visibilitas, tata kelola dan integrasi AI yang lancar. Nantinya di 2025, perusahaan di Asia-Pasifik akan semakin memanfaatkan model AI open-source untuk mendorong inovasi dan efisiensi. Oleh karena itu, mereka akan mengadopsi alat atau yang dinamakan Unified AI dengan alat orkestrasi yang canggih akan menyederhanakan manajemen solusi, memberikan fleksibilitas, efisiensi biaya, keamanan yang lebih baik, serta integrasi yang lancar antar berbagai penyedia.
Di 2025, IBM juga mengungkapkan dalam laporannya agen AI akan menjadi pusat untuk dunia kerja. Perusahaan akan semakin merancang alur kerja yang bersifat agentic, didukung oleh agen AI, untuk secara mandiri menjalankan tugas, berkolaborasi dengan pekerja manusia, dan menciptakan nilai tambah bagi bisnis. Meski begitu, perusahaan tetap perlu menetapkan batasan internal dan secara berkala mengevaluasi model dasar untuk memastikan penggunaan yang etis dan bertanggung jawab.

Tren AI terakhir ialah hadirnya pendekatan pada Human-Centric AI yang akan menjadi alat yang kuat bagi karyawan untuk memperluas peran mereka, mengotomatisasi tugas-tugas rutin, dan membuka peluang baru bagi kreativitas dan inovasi. Dengan memprioritaskan desain solusi AI yang empatik, organisasi dapat membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat sekaligus meningkatkan loyalitas terhadap merek.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



