Jakarta, Gizmologi – IFS, perusahaan layanan software mengungkapkan bagaimana cara perusahaan Indonesia memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk perkembangan bisnis mereka. Hal tersebut diungkapkan dalam acara Press Conference Xapiens dan IFS, di Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).
”AI sudah ada selama beberapa dekade, tetapi yang membedakan momen ini adalah semakin mudahnya AI diakses,” ujar Hoda Mansour, Chief Operating Officer APJMEA IFS.
COO IFS tersebut melanjutkan, alat seperti OpenAI dan Microsoft telah membawa kemampuan AI yang nyata ke arus utama. Lalu menciptakan siklus investasi dan kapabilitas yang semakin meningkat.
Baca Juga: Cip Flagship MediaTek Dimensity 9400 Maksimalkan Performa & Efisiensi, Siap Untuk Era AI Agentik
IFS: Meski Banyak Manfaat, Namun Adopsi AI itu Sulit!

Hoda pun menjelaskan dalam mengimplementasikan AI di suatu perusahaan ternyata tidak lah mudah. Beralih dari proyek percontohan ke memberikan nilai bisnis nyata dalam skala besar membutuhkan lebih dari sekadar AI, ini memerlukan transformasi.
“Data yang bersih dan terstruktur sangat penting agar model AI dapat memberikan wawasan yang akurat,
dan ini membutuhkan pemikiran ulang dan pengkodean ulang proses bisnis,” ungkap Hoda.
Dalam proses tersebut, menurutnya IFS bisa unggul, karena bukan hanya sebagai penyedia namun perusahaan juga bisa mendorong transformasi tersebut. Hoda juga mengingatkan dalam engadopsi AI memerlukan waktu, fokus, dan komitmen, dan IFS hadir untuk membantu bisnis menjalani perjalanan tersebut.

”Di IFS, kami telah memanfaatkan AI melalui kemampuan optimasi kami selama bertahun-tahun, mulai dari manajemen layanan lapangan dinamis hingga optimasi di lantai produksi. Sekarang, dengan platform yang kuat, kami mempercepat investasi untuk menghadirkan lebih banyak hasil bisnis berbasis AI bagi pelanggan kami,” jelas Hoda.
Perusahaan layanan software ini juga memahami pentingnya fondasi teknologi yang kuat. Dalam survei terbaru IDC diungkapkan bahwa lebih dari 70% responden di seluruh dunia sepakat bahwa mereka membutuhkan fondasi teknologi yang lebih matang untuk dikembangkan.
Untuk mendukung ini, perusahaan sedang membangun platform data yang memungkinkan pelanggan mengintegrasikan berbagai sumber data, mulai dari manual pemeliharaan hingga data mesin, semuanya dalam satu sistem yang terintegrasi. Dengan mengintegrasikan AI langsung ke dalam pengalaman pengguna, perusahaan memungkinkan bisnis untuk mengambil tindakan langsung dan percaya diri berdasarkan wawasan AI.

Di samping itu, kemitraan Xapiens dengan IFS secara signifikan berkontribusi pada pertumbuhan Xapiens untuk menawarkan solusi enterprise canggih yang mengatasi tantangan bisnis utama seperti ketidakefisienan operasional dan biaya yang tinggi. Kolaborasi ini membantu Xapiens memberikan solusi yang disesuaikan yang meningkatkan produktivitas dan pengambilan keputusan, terutama di industri seperti energi, pertambangan, dan manufaktur.
“Dengan keahlian IFS, kami dapat mengatasi masalah seperti skala dan integrasi sistem, memastikan klien kami menerima solusi yang fleksibel dan kompetitif. Kemitraan ini tidak hanya memperkuat posisi kami di pasar, tetapi juga membantu bisnis di Indonesia mendorong transformasi digital mereka dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Muhamad Nursahid, President Director Xapiens.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




