Jakarta, Gizmologi โย Huawei luncurkan jaringan inti cerdas 5.5G di Mobile World Congres (MWC) 2024. Jaringan inti cerdas 5.5G diluncurkan melihat industri yang sudah memasuki tahun pertama komersialisasi 5.5G.
Dengan hadirnya jaringan inti cerdas 5.5G menunjukkan bahwa jaringan bisa berevolusi lagi dan lagi. Hal ini dikembangkan terus agar proses pekerjaan menjadi lebih maksimal kembali.
Selain jaringan inti cerdas 5.5G, Huawei juga menghadirkan berbagai solusi dan produk baru di MWC 2024. Namun kali ini, kita lebih membahas kecanggihan dari jaringan inti cerdas 5.5G dari Huawei.
Baca Juga:ย Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Siap Hadir Sebagai Tablet Layar Paling Nyaman & Aman
Huawei Gabungkan Teknologi Lainnya dalam Jaringan Inti Cerdas 5.5G

George Gao, President Huawei Cloud Core Network Produk Line yang merilis jaringan inti cerdas 5.5G. Jaringan ini menggabungkan teknologi kecerdasan layanan, kecerdasan jaringan, dan kecerdasan operasional dan pemeliharaan (O&M) untuk meningkatkan nilai bisnis dan potensi pengembangan.
Untuk kecerdasan layanan, Huawei hadirkan New Calling, yakni layanan panggilan tradisional yang ditingkatkan. Kecerdasan layanan ini memasuki tahap komersialisasi pada tahun 2023 dan hingga kini digunakan oleh sekitar 50 juta pelanggan seluler di 30 provinsi di Tiongkok. Layanan panggilan modern ini juga telah diverifikasi di Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Pasifik, dengan rencana komersialisasi di tahun 2024.
George Gao menjelaskan, solusi New Calling-Advanced pertama di industri dari Huawei ini mencakup peningkatan kecerdasan dan kemampuan interaksi berbasis saluran data. Melalui solusi ini, pelanggan seluler dibawa memasuki era komunikasi multimoda, sementara operator dapat merekonstruksi tata letak layanan mereka.
Huawei juga memperkenalkan Multi-modal Communication Function (MCF) atau fungsi komunikasi multimoda untuk memungkinkan penggunaan avatar digital yang dapat dikontrol suara selama panggilan, sehingga menghadirkan pengalaman panggilan yang lebih personal. Pelanggan perusahaan dapat memanfaatkan fungsi ini untuk membuat avatarnya sendiri dan menjadikannya duta perusahaan untuk keperluan promosi merek.
Untuk kecerdasan jaringan, Huawei berupaya mengatasi kesenjangan teknis yang menghambar monetiasasi lalu linta pada jaringan broadband seluler. Ada tiga kesenjangan yaituย pengalaman pengguna yang tidak dapat dinilai, tidak ada pengoptimalan dinamis, dan tidak ada operasi loop tertutup.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, Huawei telah meluncurkan solusi Intelligent Personalized Experience (IPE) pertama di industri, yang bertujuan membantu operator menambahkan pengalaman istimewa ke paket layanan. Dengan begitu, operator dapat dengan lebih baik memonetisasi pengalaman yang lain dari yang lain.
Dalam industri, bidang pengguna pada jaringan inti biasanya bekerja memproses dan meneruskan satu aliran layanan menggunakan satu vCPU. Dengan kian banyaknya layanan berlalu lintas padat, seperti video HD 2K atau 4K, atau layanan live streaming, jaringan semakin kerap mengalami ledakan mikro sekaligus arus data berukuran amat besar.
Dalam situasi seperti ini, kemungkinan besar vCPU akan kelebihan beban sehingga menyebabkan packet loss alias hilangnya data yang sedang dikirim. Untuk mengatasi masalah ini, Huawei merilis Intelligent UDG. Menurut George, ini adalah produk Intelligent UDG pertama di industri yang dapat menghadirkan pengalaman unggul 10 Gbps di lokasi mana saja.
Lalu jaringan inti cerdas 5.5G juga akan digabungkan oleh kecerdasan O&M. Didukung model besar multimodal, Digital Assistant & Digital Expert (DAE) mengurangi beban
kerja operasional dan pemeliharaan (O&M) dan di saat yang sama meningkatkan efisiensi
proses tersebut.
Solusi tersebut mengubah prinsip O&M berbasis cloud dari โahli+alatโ menjadi โDAE+bantuan manualโ dengan penekanan pada cara kerja cerdas. Dengan DAE, 80% laporan masalah dapat diproses secara otomatis, dan ini jauh lebih efisien dibandingkan pemrosesan manual 100%.
DAE juga memungkinkan proses O&M intent-driven dan dengan demikian meminimalisasi pengambilan keputusan secara manual. Jika sebelumnya diperlukan waktu lebih dari lima tahun untuk melatih dan mendidik personel hingga tingkat pakar dalam hanya satu bidang, dengan model multimodal besar, pelatihan dan bahkan pembaruan dapat diselesaikan hanya dalam beberapa minggu.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



