Jakarta, Gizmologi – Para ahli Kaspersky mengingatkan ancaman dunia maya yang menargetkan bisa menargetkan perempuan. Kaspersky membagikan hasil penelitiannya untuk Hari Perempuan Internasional.
“Saat kita merayakan Hari Perempuan Internasional, kita perlu menyadari pentingnya menjaga eksistensi online kita. Penting bagi perempuan, yang sering menghadapi risiko tinggi saat online, untuk berhati-hati saat memasang perangkat lunak atau membagikan informasi pribadi,” ujar Victoria Vlasova, Malware Analyst Team Lead di Kaspersky.
Ia juga mengatakan penelitian ancaman dunia maya bagi perempuan adalah pengingat untuk memprioritaskan keselamatan digital kita dan memberdayakan satu sama lain dengan menggunakan langkah-langkah keamanan siber yang andal.
Baca Juga: Cara Agar Kamu Terhindar dari Ancaman Online di Tengah Hadirnya Teknologi Baru
Contoh Ancaman Dunia Maya yang Menargetkan Perempuan

Dalam penelitiannya, Kaspersky menemukan lusinan situs web dan halaman phishing yang terinfeksi malware, yang sebagian besar menargetkan perempuan termasuk situs komunitas, forum dengan artikel anjuran, toko online yang menjual pakaian atau kosmetik untuk wanita, dan banyak lagi.
Kaspersky memberitahukan contoh website komunitas perempuan yang terinfeksi. Halaman atau website tersebut merupakan sumber daya yang sah, kemudian diretas oleh penyerang untuk menyebarkan malware.
Di antara ancaman yang menyebar di situs web yang terdeteksi, para ahli Kaspersky menemukan web skimmer yang biasanya tertanam dalam kode toko online untuk mencuri data pembayaran pengguna, yang menyebabkan potensi kerugian finansial bagi korbannya.

Selain itu, dalam kode halaman tersebut peneliti juga mendeteksi Balada injector, sebuah malware yang secara otomatis mengarahkan pengguna ke halaman captcha palsu.
Alat ini memaksa pengguna untuk mengizinkan notifikasi dari situs web. Jika korban setuju, browser mereka akan terus-menerus memunculkan sejumlah besar pemberitahuan mengganggu di halaman pihak ketiga, yang menampilkan konten penipuan.
Ancaman dunia maya berikutnya ialah malware SocGholish. Jenis malware tersebut juga terdeteksi di antara ancaman web di situs komunitas perempuan. Ancaman ini membujuk pengguna untuk mengunduh dan menjalankan skrip berbahaya dengan kedok pembaruan browser.

Di waktu yang berbeda, infeksi SocGholish digunakan untuk menyebarkan alat admin jarak jauhyang berbahaya, memungkinkan penyerang mendapatkan akses penuh ke perangkat tanpa sepengetahuan pengguna, pencuri data, atau botnet, membuat perangkat korban melakukan serangan siber sendiri.
Selain itu, peneliti Kaspersky mendeteksi beberapa halaman phishing yang menyamar sebagai buku tentang menyusui, kehamilan, dan nutrisi untuk kesuburan.
Untuk melanjutkan membaca, korban harus memasukkan rincian pribadi dan kartu perbankan mereka. Setelah dimasukkan, informasi ini secara otomatis dikirimkan ke penyerang, sementara akses ke buku tersebut tidak pernah diberikan.

Target penjahat siber tidak mengenal batas, dan siapa pun bisa menjadi korban skema mereka. Situs web, terlepas dari audiensnya, rentan terhadap serangan massal dan yang paling mengkhawatirkan adalah platform yang memiliki reputasi baik pun kini dapat disusupi.
Selain penelitian ancaman dunia maya bagi perempuan, Kaspersky juga punya proyek khusus Letters to the Past. Proyek ini dibuat oleh karyawan perempuan Kaspersky dalam pentingnya para perempuan untuk saling mendukung dan berbagi nasihat apa yang akan mereka berikan kepada diri mereka di masa lalu.
Hal ini bisa dibagikan ke anak perempuan yang mungkin masih takut dengan dunia TI, hingga kemudian, mereka menjadi pahlawan super yang melindungi dunia dari ancaman dunia maya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




