Washington, Gizmologi – Untuk mempercepat riset ilmiah, Microsoft bekerja sama dengan Departemen Energi Pacific Northwest National Laboratorium (PNNL). Kerja sama ini untuk penggunaan platform Azure Quantum Elements (AQE) lewat high performace computing (HPC) di cloud dan Artificial Intelligence (AI).
Menurut PNNL , kerja sama ini bertujuan mempercepat penemuan ilmiah pada skala yang belum dapat dilakukan sebelumnya. Fokus awal dari kerja sama ini adalah ilmu kimia dan ilmu material.
“Kami percaya bahwa irisan antara AI, cloud, dan komputasi berkinerja tinggi (high-performance computing), bersama dengan ilmuwan manusia, adalah kunci untuk mempercepat jalan menuju temuan ilmiah yang bermakna,” ujar Tony Peurrung, Deputy Director for Science and Technology PNNL.
Tujuan lain kolaborasi yakni memberikan akses AI yang dapat diakses para ilmuwan. Peurrung melihat bahwa AI memiliki potensi dalam memunculkan material atau pendekatan yang tidak terduga atau konvensional dalam penelitian. Kedua organisasi percaya bahwa pemanfaatan kemampuan terbaik AI dapat menyajikan analisis yang lebih tajam dalam kegiatan penelitian.
Baca juga: Resmi! Microsoft Perkenalkan Tombol AI Copilot untuk PC dan Laptop Windows 11
Platform AQE Khusus Dibuat untuk Penelitian

Platform Azure Quantum Elements (AQE) Microsoft dibuat khusus untuk membantu penemuan ilmiah menggunakan model AI canggih. Para peneliti PNNL saat ini menguji kemampuannya untuk memunculkan material-material baru yang menjanjikan untuk aplikasi energi.
Kedua organisasi telah berkomitmen untuk menilai secara ketat kemampuan AQE dalam menemukan material baru yang layak dan bahan kimia yang dibutuhkan untuk menyediakan energy-on-demand, sambil melestarikan sumber daya Bumi untuk generasi mendatang.
“Kami merasa terhormat dapat bekerja dengan lembaga ilmiah kelas dunia seperti Pacific Northwest National Laboratory. Terobosan kami dalam menggunakan AI untuk menemukan bahan baterai baru hanyalah salah satu dari banyak contoh bagaimana pendekatan inovatif kami terhadap penelitian material dapat meningkatkan kehidupan kita sehari-hari,” ujar Jason Zander, Executive Vice President of Strategic Missions and Technologies Microsoft.
Pencapaian Microsoft melalui platform AQE telah dilakukan tahun 2023 lewat penelitian baterai secara global. Hasilnya peneliti menemukan bahan penyimpanan energi pada baterai yang dibuat menggunakan lebih sedikit lithium. Lithium sendiri bersifat terbatas dengan permintaan produksi yang tinggi.
Bila kolaborasi ini berjalan mulus, tentunya akan membawa manfaat bagi bumi dan umat manusia. “Kami sangat antusias untuk membawa ini ke tingkat berikutnya dengan kemitraan antara Microsoft dan PNNL. Kami berencana untuk melampaui batas-batas yang mungkin dicapai melalui perpaduan teknologi mutakhir dan keahlian ilmiah,” terang Brian Abrahamson, Chief Digital Officer PNNL.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




