Jakarta, Gizmologi – Industri kesehatan terlihat terus berinovasi, seperti teknologi RSU Bunda Jakarta yang dihadirkan untuk masyarakat yang memiliki kanker payudara. Inovasi ini dinamakan Robotic Skin Sparing Mastectomy yang membuat payudara ketika diangkat masih bisa berbentuk alamiah.
Berdasarkan penelitian World Cancer Research Fund 2022, kanker payudara menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita secara global. Data Global Cancer Observatory 2022 memperkuat kondisi tersebut dan mencatat kanker payudara sebagai jenis kanker dengan jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia, yakni 66.271 kasus.
Kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada perempuan, melampaui kanker serviks dan ovarium. Oleh karena itu, RSU Bunda Jakarta menciptakan inovasi pengangkatan kanker payudara.
Baca Juga: Telkomsel Uji Penggunaan Teknologi 5G Robotic Telesurgery
Hasil RSU Bunda Jakarta Operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy

Alasan RSU Bunda Jakarta dalam membuat inovasi Robotic Skin Sparing Mastectomy ialah karena rekonstruksi payudara masih menjadi tantangan besar. Melalui operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy atau prosedur maktektomi minimal invasif pihak rumah sakit berhasil mengangkat jaringan kanker payudara namun tetap mempertahankan estetika bentuk anatomi alami payudara.
Operasi tersebut telah dilaksanakan pada 16 Agustus 2025, dan menjadi yang pertama dalam sejarah. Keberhasilan operasi ini merupakan hasil kolaborasi tim multidisiplin RSU Bunda Jakarta, yang melibatkan dokter onkologi, dokter bedah plastik rekonstruksi, anestesi, radiologi, serta perawat terlatih.
Dengan koordinasi lintas keahlian, prosedur dapat berjalan lancar tanpa komplikasi intraoperatif, sekaligus menunjukkan kesiapan RSU Bunda Jakarta dalam mengadopsi teknologi medis terkini. Teknologi robotik yang diadopsi pihak rumah sakit menghadirkan standar baru dalam dunia pembedahan pada pasien kanker payudara.

Dengan tangan robotik yang mampu bergerak 360 derajat, kamera 3D berdefinisi tinggi yang mampu memperbesar area operasi hingga sepuluh kali lipat, serta sistem mengurangi tremor untuk stabilitas tindakan, dokter dapat bekerja dengan tingkat presisi yang sebelumnya sulit dicapai. Keunggulan ini memungkinkan prosedur dilakukan melalui sayatan minimal berukuran 3–5 mm.
Hal ini berdampak pada trauma operasi lebih ringan, risiko komplikasi lebih rendah, serta proses pemulihan yang lebih singkat. Selain itu, teknik robotic skin sparing mastectomy memungkinkan anatomi alami payudara tetap dipertahankan, sehingga pasien tidak hanya mendapatkan manfaat medis, tetapi juga hasil rekonstruksi yang lebih alami dan mendukung kepercayaan diri mereka.

”Teknologi bedah robotik memungkinkan pembedahan dengan tingkat presisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Jaringan kanker dapat diangkat secara optimal sambil tetap mempertahankan jaringan sehat,” jelas dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B, Subsp.Onk (K). FICRS, Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSU Bunda Jakarta.
Dokter Reza menambahkan bagi pasien, keunggulan teknologi ini juga tak hanya memberikan efektivitas medis tapi juga memberi pemulihan lebih cepat, menekan risiko komplikasi dan menghasilkan hasil estetika yang lebih baik sehingga kualitas hidup pasca operasi tetap terjaga. Penerapan teknologi robotik menjadi langkah nyata BMHS dan RS Bunda Group dalam mengakselerasi transformasi layanan kesehatan yang lebih modern, aman, dan berpusat pada kualitas hidup pasien.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



