Jakarta, Gizmologi โ Perang Rusia-Ukraina terus berkecamuk, dan menarik perhatian internasional melalui beragam konten yang beredar di media sosial. Sayangnya tak semua cuplikan peperangan Rusia-Ukraina tersebut merupakan video asli, beberapa di antaranya justru diambil dari game ARMA III.
Menurut laporan Bloomberg, baru-baru ini mengungkap adanya cuplikan video perang Rusia-Ukraina palsu yang beredar di Facebook dan Twitter. Konten itu berasal dari footage atau potongan gameplay dari sebuah game bergenre perang yaitu ARMA III.
Cuplikan video yang memperlihatkan serangan militer Rusia di Ukraina itu sempat โditonton lebih dari 110.000 orang dan dibagikan lebih dari 25.000 kali,โ sebelum akhirnya video itu dihapus dan takedown oleh Facebook.
Game ARMA III dengan Narasi Perang di Ukraina

Video yang sama juga beredar di media sosial lain, termasuk Twitter dengan narasi di salah satu klipnya, bertuliskan, โUkraina menembakkan rudal untuk mencegat tembakan artileri pesawat Rusia,โ meskipun sebenarnya itu adalah beberapa cuplikan footage dari game ARMA III.
Alasan banyak orang yang lantas mempercayai cuplikan video tersebut, lantaran ketidakfamiliaran masyarakat dengan game Arma III. Perlu diketahui, ARMA III merupakan game FPS yang memiliki kualitas grafis realistis dan sekilas mirip dengan kondisi nyata.
Sama dengan kebanyakan game lainnya, ARMA III memang menyediakan fitur untuk bisa membuat rekaman video gameplay yang berlangsung. Hal ini bisa ditemukan dari banyak konten game YouTuber terkait ARMA III.
Baca Juga: Jaringan Internet Ukraina Terganggu, Elon Musk Operasikan Satelit Starlink
Tentunya oknum yang memanfaatkan hal ini dengan sengaja memberikan efek blur dan menurunkan kualitas resolusi, sehingga akan sulit untuk menebak video ini asli sebagai footage yang sebenarnya atau hasil rekayasa. Cuplikan video game ARMA III sendiri bisa dilihat melalui akun YouTube Compared Comparison.
Melansir dari Kotaku, salah satu media Rusia pernah menayangkan cuplikan video game ArmA III untuk menuduh Amerika Serikat (AS) mendukung ISIS pada tahun 2017 lalu. Kendati akhirnya, media Rusia tersebut telah meminta maaf dan mengatakan bahwa peneybaran video tersebut disebabkan oleh faktor human error.
Jadi Gizmo friends, sebaiknya kita juga perlu memilah-milah informasi yang beredar di media sosial. Jangan terlalu termakan dengan hype apalagi situasi ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina!
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



