Mulai dari yang paling murah sampai paling mahal, smartphone rilisan POCO selalu hadir untuk mendobrak pasar. Utamanya sih menyasar mereka yang inginkan performa terbaik. Namun pada POCO F4, arahnya nampak sedikit berubah dalam artian yang baik.
Jadi penerus dari POCO F3, memang secara spesifikasi di atas kertas tak banyak yang berbeda. Tapi penyempurnaan yang dibawa lewat POCO F4 sudah cukup untuk membuat smartphone Rp5 jutaan ini tetap relevan di 2022. Desainnya semakin modern, sistem pendingin ditingkatkan, plus teknologi fast charging yang makin kencang.
Menariknya lagi, spesifikasi kamera POCO F4 juga disesuaikan sehingga smartphone ini juga cocok bagi konten kreator atau mereka yang gemar mobile photography. Apakah jadi pilihan terbaik di kelasnya? Berikut ulasan lengkapnya.
Desain

Bila Gizmo friends sudah menggunakan POCO F3 sebelumnya, maka dimensi bodi POCO F4 bakal terlihat dan terasa kurang lebih sama. Hanya saja kini bisa dibilang lebih modern, menggunakan permukaan flat di kedua sisi, dan punya modul kamera belakang yang sepenuhnya baru. Bobotnya masih kurang dari 200 gram.
Dengan ketebalan hanya 7,7mm, POCO F4 jadi smartphone POCO yang paling tipis saat ini. Bodinya terasa solid dalam genggaman, dan bagian sampingnya tidak sepenuhnya flat alias masih ada lengkung 2.5D, sehingga sudutnya tidak terasa tajam. Mudah masuk ke dalam kantong, namun cukup besar untuk penggunaan satu tangan. Bodi belakangnya sendiri gunakan permukaan kaca.





Ada sertifikasi IP53 yang membuat smartphone POCO terbaru satu ini lebih tahan dari percikan air. Oh ya, modul kamera belakangnya cukup menyembul, sehingga bila ingin lebih aman ada baiknya gunakan soft case yang disediakan dalam paket penjualannya. Meski saya menganggap opsi warna Nebula Green lebih menarik, Moonlight Silver nyatanya jadi hero color untuk opsi warna POCO F4.
Ketika saya menggunakan smartphone ini, impresinya cukup positif dari sejumlah orang yang melihatnya. Banyak yang mengatakan kalau ini adalah smartphone POCO stylish, namun juga ada yang bilang desainnya jadi agak generik seperti smartphone baru kebanyakan yang mengusung desain flat.
Layar

Ada banyak fitur/teknologi menarik yang disematkan oleh POCO ke layar POCO F4. Mungkin saya sampaikan kekurangannya dulu saja ya, yakni sensor sidik jarinya masih belum gunakan teknologi in-display. Bagi saya yang sering menggenggam smartphone saat bepergian, bagian ini kurang menyenangkan.
Ditambah kompetitor di kelas harganya juga sudah banyak yang gunakan jenis sensor in-display. Padahal, panel milik POCO F4 tergolong superior. Berukuran 6,67 inci, layar E4 AMOLED full HD+ tersebut sudah mendukung Dolby Vision, punya empat bezel yang relatif tipis, serta terlindungi dari Gorilla Glass 5. Plus dimensi kamera punch-hole yang juga kecil, sehingga tak begitu mendistraksi konten.

Selain mendukung touch sampling rate sampai 360Hz, refresh rate di POCO F4 bersifat adaptif mulai 30Hz sampai 120Hz untuk menghemat daya. Warna yang ditampilkan pun akurat dengan acuan DCI-P3, dan bisa dibuat lebih berwarna lewat menu Settings. Bahkan ada opsi MEMC yang umumnya tersedia di LED TV premium, interpolasi frame agar konten video terlihat lebih mulus.
Selain MEMC, juga ada opsi AI HDR Enhancement yang membuat POCO F4 bisa konversi video SDR standar dengan warna lebih kontras, serta detail lebih baik di area gelap dan cerah. Secara keseluruhan, layar POCO F4 sangat cocok untuk multimedia, membuat konten dan tentunya bermain gim secara nyaman.
Kamera

Saya sendiri belum pernah menjajal kamera POCO F3, namun memang sedikit kecewa dengan kamera POCO F4 GTโmeski memang fokusnya hadir sebagai smartphone gaming. Lewat POCO F4, diberikan sebuah fitur hardware yang cukup menggoda, yakni stabilisasi berbasis OIS pada sensor utamanya.
POCO F4 memiliki sensor utama 64MP f/1.8 dengan dimensi sensor 1/2 inci, ditemani sensor ultra-wide 8MP dan makro 2MP. Dua sensor utama dibuat dari pabrikan OmniVision, dan sayangnya sensor makro turun secara resolusi dari generasi sebelumnya. Di depan, ada sensor Sony IMX596 20MP f/2.4 yang cukup berkualitas untuk ambil swafoto di berbagai kondisi pencahayaan.

Sekilas mencoba, kamera POCO F4 memang terlihat lebih baik dibandingkan opsi flagship-nya. Dalam kondisi pencahayaan yang berlimpah memang tidak terlihat, namun ketika indoor, reproduksi warna serta ketajamannya tergolong signifikan. Alias bisa diandalkan dalam berbagai kondisi.
Bahkan bila perlu, 2x digital zoom-nya pun cukup oke untuk foto selama pencahayaan tidak terlalu gelap. Mode malamnya sendiri berlaku otomatis, bakal aktif ketika skenario terdeteksi terlalu gelap dan membutuhkan beberapa detik singkat untuk menangkap gambar. OIS di sini membantu supaya hasil foto lebih steady, asalkan obyek foto juga tidak bergerak.
Hasil foto lengkap dari kamera POCO F4 bisa Gizmo friends akses pada album berikut ini ya.
Untuk perekaman video, sensor utama POCO F4 mendukung hingga 4K 60fps, sementara ultra-wide dan kamera depan masih sebatas 1080p 30fps saja. Adanya OIS cukup membantu untuk ambil video stabil, terutama pada kondisi low-light yang biasanya terlihat bergetar kalau sekadar andalkan EIS saja.
Namun begitu, sensor ultra wide-nya didukung dengan EIS yang prima, bisa hasilkan video cukup stabil. Ada cukup banyak mode video yang bisa dieksplorasi lewat aplikasi kamera bawaannya, termasuk Dual View video yang bisa tangkap momen dari depan dan belakang secara bersamaan.
Fitur

POCO F4 jalankan Android 12 dengan tampilan antarmuka MIUI 13 dengan sedikit kustomisasi dari POCO. Kabarnya, dijanjikan setidaknya 3 kali pembaruan OSโmeski biasanya Xiaomi lebih mementingkan versi MIUI ketimbang versi Android-nya. Secara UX, masih sangat familiar seperti smartphone POCO lainnya.
Apakah ada iklan? Ada, kebanyakan dari aplikasi bawaan termasuk browser bawaan. Notifikasi bisa dinonaktifkan dan cukup mudah, meski memang harus ada usaha untuk melakukannya beberapa kali sampai benar-benar tidak muncul. Fitur ekstra sudah sangat lengkap mulai dari kustomisasi AOD sampai opsi bersihkan speaker dari air.

Haptic feedback atau getaran dari perangkat sudah tergolong presisi, dan speaker stereo pada POCO F4 sudah memuaskan untuk nonton serial favorit sampai bermain gim. Lubang di bawah diletakkan di sebelah kanan, sehingga tidak tertutup jari saat dipegang dalam posisi landscape.
Oh ya, smartphone ini tak dilengkapi dengan jack audio 3,5mm. Untuk itu, dalam paket penjualan POCO F4, kamu bakal menemukan adapter USB-C ke lubang jack audio 3,5mm. Setidaknya tidak perlu membeli aksesori tambahan terpisah ya.
Performa

Kiasan โkalau memang sudah bagus, kenapa harus diganti?โ nampaknya sejalan dengan langkah POCO untuk tetap sematkan chipset Snapdragon 870 5G ke POCO F4. Dengan clock speed maksimum sangat tinggi hingga 3,2GHz, cip satu ini memang jadi favorit. Berikan performa tinggi dengan suhu yang cukup terkendali.
GPU Adreno 650 yang dibawanya juga mendukung gim dengan refresh rate tinggi. Sementara untuk opsi RAM sendiri, tersedia hingga 8GB plus fitur Memory Expansion sampai 3GB, mengambil kapasitas penyimpanan internalnya. Sistem pendinginnya juga dirancang lebih besar dari POCO F3, mencegah thermal throttling ketika digunakan secara intensif dalam periode yang lama.
Ketika digunakan untuk bermain gim berat, POCO F4 memang bisa memainkannya dengan lancar dalam durasi waktu yang lama. Bodi belakang bakal mulai terasa hangat, namun setidaknya fps pada gim masih terjaga. Wajar juga, mengingat dimensinya yang relatif tipis.
Baca juga: Review POCO F4 GT: Flagship Premium dengan Tombol Khusus Gaming
Baterai

Mengingat desainnya yang cukup tipis, maka wajar kalau kapasitas baterai POCO F4 mungkin tak sebesar kompetitornya. Berukuran 4,500 mAh, nyatanya smartphone ini masih sangat cukup untuk penggunaan standar harian. Tanpa perlu takut kehabisan daya sebelum jam tidur.
Namun juga tidak begitu spesialโdi tangan saya, screen on-time berkisar 4 jam, dengan catatan AOD aktif, penggunaan lebih banyak akses media sosial dan kamera (mengingat smartphone ini cukup nyaman untuk akomodir kebutuhan fotografi), serta memutar musik lewat speakernya. Yang cukup menyenangkan, dukungan fast charging di POCO F4 kini hingga 67W.
Dalam 15 menit saja, baterai POCO F4 sudah bisa terisi hingga kisaran 50%, dan 30 menit menuju kisaran 90%. Ingin isi daya sampai penuh? Tambah sekitar hampir 10 menit lagi. Cukup instan, bukan? Ukuran adaptornya pun masih tergolong kompak, signifikan lebih kecil dari milik POCO F4 GT yang memang sampai 120W.
Kesimpulan

Penyempurnaan yang cukup. Itulah impresi yang saya rasakan setelah menjajal POCO F4 sebagai penerus dari seri sebelumnya. Chipset masih sama, tetapi performanya memang masih jagoan. Ditambah dengan kamera yang lebih bisa diandalkan, alias tidak hadir sebagai sekadar smartphone gaming saja.
Apakah ada kompetitor yang lebih baik di kelas harganya? Well, realme GT Neo 3T tawarkan pengisian daya lebih kencang plus sensor sidik jari in-display, namun masih kalah pada bagian kamera serta teknologi layar secara menyeluruh. POCO F4 punya racikan bumbu yang lebih pas buat kamu yang cari perangkat dengan skor baik secara menyeluruh.
Spesifikasi POCO F4
General
| Device Type | Smartphone |
| Model / Series | POCO F4 |
| Released | 30 Juni, 2022 |
| Status | Available |
| Price | Rp 5.199.000 (6+128GB), Rp 5.699.000 (8+256GB) |
Platform
| Chipset | Qualcomm SM8250-AC Snapdragon 870 5G (7 nm) |
| CPU | Octa-core (1x3.2 GHz Kryo 585 & 3x2.42 GHz Kryo 585 & 4x1.80 GHz Kryo 585) |
| GPU | Adreno 650 |
| RAM (Memory) | 6/8GB LPDDR5 |
| Storage | 128/256GB UFS 3.1 |
| Operating System | Android 12 |
| User Interface | MIUI 13 |
Design
| Dimensions | 163.2 x 76 x 7.7 mm |
| Weight | 195 gram |
| Design Features |
Glass front (Gorilla Glass 5) & back Warna: Moonlight Silver, Night Black, Nebula Green |
| Battery |
4500 mAh 67W fast charging (100% in 38 mins) |
Display
| Screen Type | AMOLED, 120Hz, 1300 nits (maks) |
| Size and Resolution | 6,67" 2400 x 1080 FHD+, Rasio aspek 20:9, 395ppi |
| Touch Screen | Yes |
| Features |
HDR10+ Dolby Vision 360Hz touch sampling rate DCI-P3 100% Sunlight Display 3.0 360 Ambient Light Sensor MEMC SGS Eye Care Display |
Network
| Network Frequency |
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2 3G bands HSDPA 850 / 900 / 1700(AWS) / 1900 / 2100 4G bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 32, 38, 40, 41 5G bands 1, 3, 7, 8, 20, 28, 38, 41, 77, 78 NSA |
| SIM | Dual nano SIM, dual standby |
| Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G (2+ Gbps DL) |
Camera
| Multi Camera | Yes (Rear) |
| Rear | 64 MP, f/1.8, (wide) 1/2.0 inch, 0.7ยตm, PDAF, OIS; 8 MP, f/2.2, 119ห (ultrawide), 1/4.0 inch, 1.12ยตm; 2 MP, f/2.4, (macro) |
| Front | 20 MP, f/2.5, (wide), 1/3.06 inch, 1.0ยตm |
| Flash | LED flash |
| Video | 4K@30/60fps, 1080p@30/60fps; gyro-EIS |
| Camera Features | Pro Mode, RAW capture, Night mode, Vlog Mode, Dual Video, |
Connectivity
| Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot, Mendukung Wi-Fi 2x2 MIMO |
| Bluetooth | 5.2, A2DP, LE, aptX |
| USB | USB Type-C 2.0, USB On-The-Go |
| GPS | Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS |
| HDMI | No |
| Wireless Charging | No |
| NFC | |
| Infrared | Yes |
Smartphone Features
| Multimedia Features | Stereo speakers, Hi-Res Audio, Dolby Atmos |
| FM Radio | FM radio |
| Web Browser | HTML5, Google Chrome |
| Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM |
| Sensors | Sensor jarak | Sensor cahaya ambien | Akselerometer | Giroskop | Kompas elektronik | Motor linear | IR Blaster |
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





