Ketika memperkenalkan vivo Y36 Series, vivo menghadirkan penawaran smartphone Rp3 jutaan tersebut dalam dua varian berbeda. Hadir belakangan, vivo Y36 5G tawarkan chipset yang lebih powerful, dengan dukungan jaringan masa depan yang sampai saat ini belum merata di Indonesia.
Desainnya terlihat sama persis, spesifikasi lainnya pun begitu. Namun ketika dijajal selama masa pengulasan, saya menemukan beberapa perbedaan, yang, sayangnya, tidak sepenuhnya positif. Ada beberapa aspek yang membuat varian 4G-nya masih lebih menarik. Di sisi lain, chipset baru yang diusungnya juga membawa benefit tersendiri.
Apakah vivo Y36 5G bisa menjadi opsi yang lebih pas untuk Gizmo friends? Berikut review lengkapnya!
Desain

Desain vivo Y36 5G hampir persis dengan versi 4G. Ya, โhampirโ, karena kalau diperhatikan lebih jauh ada beberapa perbedaan kecil, terletak pada permukaan bodi belakangnya. Secara dimensi sih sama-sama sajaโtidak mengagetkan kalau keduanya berbagi aksesori seperti case yang sama.
Kalau versi 4G memiliki kilauan garis-garis khusus, lain hal pada vivo Y36 5G. Hadir dalam dua opsi warna, versi warna gelap satu ini gunakan permukaan yang dibuat seolah seperti matte, vivo sebut dengan โCrystalline Matteโ. Masih ada efek kilap, tapi lebih minim, selain dari bingkai modul kameranya.




Warna gelap vivo Y36 5G masih bisa membekas sedikit jari, namun tergolong tipis. Nah, di bagian bingkai kamera, tidak ditemukan efek pelangi pada tepiannya, seperti pada versi 4G. Seperti yang saya singgung sebelumnya, tampilan vivo Y36 5G nampak sengaja dibuat lebih kalem.
Tergolong sedikit bongsor, dimensinya cukup ramping di kisaran 8mm dengan bobot yang juga masih ringan di 190 gram. Tidak ingin pakai case? Tak perlu khawatir. Karena smartphone ini punya lapisan bodi belakang tahan gores, dan sudah tersertifikasi IP54. Membuatnya tahan dari debu dan cipratan air yang tidak disengaja.
Baca juga: Review vivo Y36 4G: Unggulkan Desain Mewah, Kamera 50MP Berkualitas
Layar

Meski tampilannya sama, ada satu perbedaan yang menurut saya krusial dan entah mengapa โdihilangkanโ pada versi yang lebih mahal ini. Layar vivo Y36 5G berukuran 6,64 inci, sudah mengusung desain modern karena gunakan kamera depan berjenis punch-hole. Panel yang digunakan memang masih IPS, namun reproduksi warnanya sudah cukup memuaskan.
Saturasi dan kontras yang diberikan sudah bisa mendekati kualitas panel AMOLED, sementara resolusi layar vivo Y36 5G yang sudah full HD+ dengan sertifikasi Widevine L1 membuatnya bisa streaming dari platform video favorit dalam resolusi tinggi. Kecerahan maksimum 650 nits tergolong biasa saja, tidak begitu terang saat outdoor tapi konten masih bisa terlihat di bawah sinar matahari langsung.
Lalu apa perbedaan yang dihilangkan? Adalah opsi refresh rate tinggi yang tidak saya temukan pada menu settings. Dengan kata lain, layar vivo Y36 5G hanya mendukung refresh rate standar 60Hz saja. Tentu terasa sangat kurang, ketika kompetitornya sudah bisa berikan layar AMOLED plus refresh rate maksimum 120Hz.
Karena masih IPS, sensor sidik jarinya disematkan ke dalam tombol power di sisi samping kanan perangkat. Kabar baiknya, sensor tersebut cukup responsif dan akurat untuk membaca sidik jari pengguna.
Kamera

Bagian ini akan menjadi bukti bila chipset berperan sangat banyak terhadap kualitas kamera smartphone, selain kemampuan software serta komponen hardware pada kameranya sendiri. Sama seperti saudara kembarnya, kamera vivo Y36 5G didukung dengan sensor 50MP f/1.8, dipasangkan bersama sensor 2MP yang berfokus untuk proses foto portrait. Kamera depannya juga masih sama-sama 16MP.
Yang paling terasa berbeda menurut saya adalah tone warnanya, di mana pada vivo Y36 5G, overall terlihat memiliki warna sedikit lebih pucat dan sedikit keunguan. Pengendalian noise juga tidak sebaik versi 4G, muncul lebih banyak dalam beberapa skenario foto. Kualitas 2x digital zoom-nya pun, lagi-lagi, tidak seoptimal versi 4G.
Ketika mengambil foto saat malam hari, tangan saya benar-benar harus steady agar gambar yang dihasilkan tidak blur, baik dengan maupun tanpa mode malam. Pengalaman tersebut tidak saya rasakan saat menjajal versi 4G. Saya berharap, vivo bisa menghadirkan pembaruan software untuk membenahi kualitas kamera vivo Y36 5G yang menurut saya cukup disayangkan.
Untuk segmen harganya, kamera vivo Y36 5G masih jauh dari yang terbaik. Beberapa hasil foto lengkapnya bisa kamu akses pada album berikut ini ya.
Terkait perekaman video vivo Y36 5G masih terbatas hingga resolusi 1080p saja, alias belum bisa 4K. EIS tentu bisa diaktifkan, meski masih terlihat sedikit shaky dan buram dalam skenario malam hari.
Fitur

Menjalankan Funtouch OS 13 berbasis Android 13, vivo Y36 5G membawa tampilan antarmuka khas smartphone vivo yang, bisa dibilang, cukup mudah digunakan dan tidak neko-neko. Terasa cukup clean, dengan beberapa fitur ekstra yang โtersembunyiโ secara rapih. Sayangnya tidak ada jaminan pembaruan software dalam durasi waktu tertentu.
Speaker vivo Y36 5G sayangnya masih tetap mono, walaupun tergolong berkualitas dengan opsi volume hingga 200% untuk penggunaan outdoor. Sensor NFC tetap ada dengan fitur multifungsi sebagai pengganti kartu akses. Jack audio 3,5mm juga masih bisa ditemukan untuk alternatif sambungan nirkabel.
Oh ya, karena hasil foto kamera vivo Y36 5G menurut saya masih kurang maksimal, saya mengapresiasi editor foto bawaan yang memberikan tools cukup lengkap, termasuk pilihan filter yang bisa replikasi beberapa tampilan a-la VSCO maupun editor foto populer lainnya. Semuanya bisa diakses tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.
Performa

Bisa dibilang, vivo Y36 5G jadi smartphone yang pertama hadir secara resmi mengusung cip Dimensity 6020 terbaru dari MediaTek. Namun nyatanya, cip tersebut memiliki arsitektur CPU & GPU yang persis dengan seri Dimensity 700, sebuah cip legendaris yang sudah sangat populer digunakan pada smartphone 5G terjangkau.
Yah mungkin karena memang performanya memuaskan, sudah efisien daya pula berkat fabrikasi 7nm, sehingga MediaTek memutuskan untuk tetap menghadirkan cip tersebut dalam nama baru. Hasilnya? Performa vivo Y36 5G terasa lebih gegas dibandingkan opsi 4G. Cukup terasa saat mengakses sejumlah aplikasi berat seperti media sosial dengan banyak aset foto/video atau beberapa judul game populer.
Dukungan 5G tentu membuatnya lebih future-proof. Sementara untuk mendukung performa chipset yang sudah optimal, vivo Y36 5G juga membawa opsi virtual RAM untuk kapasitas maksimum 8GB+8GB. Suhu perangkat juga relatif dingin selama penggunaan. Overall, layak untuk selisih harga dari varian 4G, bila memang membutuhkan performa lebih tinggi.
Baterai

Walaupun lebih kencang dan fabrikasi chipset tidak seunggul versi 4G (setidaknya secara angka), daya tahan baterai vivo Y36 5G masih sangat memuaskan, bahkan terasa sedikit lebih awet. Bisa jadi, MediaTek lebih berhasil untuk mengoptimalkan efisiensi dayanya pada perangkat ini, sehingga lebih mudah bagi saya untuk bisa mencapai dua hari penuh tanpa harus โmenghematโ pemakaian.
Selain kapasitas baterai vivo Y36 5G yang sama-sama 5000 mAh, teknologi pengisian dayanya pun masih sama, menggunakan 44W FlashCharge. Adaptor charger-nya tentu sudah termasuk ke dalam paket penjualan. Mengisi daya dari hampir nol hingga penuh membutuhkan waktu sekitar 80 menit.
Di kelas harganya, tentu sudah bukan yang paling kencang, mengingat para kompetitor sudah bisa berikan 67W lebih terjangkau, atau sampai 80W. Catatan lain, vivo Y36 5G hanya bisa terisi cepat ketika menggunakan adaptor charger bawaan, karena memiliki arus berbeda dibandingkan standar Power Delivery.
Kesimpulan

Sedikit lebih mahal dibandingkan versi 4G, membawa chipset yang lebih powerful dan hadirkan dukungan jaringan 5G yang lebih future-proof. vivo Y36 5G hadir untuk konsumen yang mementingkan dua poin tersebut, dengan bonus daya tahan baterai sangat memuaskan. Sayangnya, refresh rate pada layar menurun, begitu pula kualitas kameranya.
Bila melirik e-commerce, harga vivo Y36 5G bisa ditemukan sekitar Rp500 ribu lebih murah dibandingkan harga resminya. Namun begitu, pada harga yang sama, ada beberapa kompetitor yang bisa berikan sejumlah keunggulan lebih menarik. Walau memang spesifikasi di atas kertas tidak bisa dijadikan acuan utama. Sesuaikan dengan kebutuhan Gizmo friends masing-masing ya.
Spesifikasi vivo Y36 5G
General
| Device Type | Smartphone |
| Model / Series | vivo Y36 5G |
| Released | 25 Mei, 2023 |
| Status | Available |
| Price | Rp3.799.000 |
Platform
| Chipset | Mediatek Dimensity 6020 (7 nm) |
| CPU | Octa-core (2x2.2 GHz Cortex-A76 & 6x2.0 GHz Cortex-A55) |
| GPU | Mali-G57 MC2 |
| RAM (Memory) | 8GB (+8GB Extended RAM) |
| Storage | 256GB |
| Operating System | Android 13 |
| User Interface | Funtouch OS 13 |
Design
| Dimensions | 164.1 x 76.2 x 8.1 mm |
| Weight | 190 gram |
| Design Features |
2.5D Dynamic Glass Design Warna: Crystal Green, Mystic Black IP54 certification |
| Battery |
5,000 mAh 44W FlashCharge |
Display
| Screen Type | IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors |
| Size and Resolution | 6.64", full HD+ 1080x2388 pixels (395 ppi) |
| Touch Screen | Capacitive Touchscreen |
| Features |
Ultra O Screen (punch-hole camera) 60Hz refresh rate Sunlight Display 650 nits max brightness |
Network
| Network Frequency | GSM / HSPA / LTE / 5G |
| SIM | Dual-SIM |
| Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G |
Camera
| Multi Camera | Yes (Rear) |
| Rear | 50 MP, f/1.8, (wide), PDAF; 2 MP, f/2.4, (depth) |
| Front | 16 MP, f/2.5, (wide) |
| Flash | Yes |
| Video | Front Camera: 1080P/720P@30fps; Rear Camera: 1080P@30fps; 720P@30fps |
| Camera Features | Night (depan & belakang), Portrait, Aura Screen Light, Multi Style Portrait, Video, High Resolution, Pano, Live Photo, Slow-Mo, Time-Lapse, Pro, Documents, Double Exposure, Ultra Stable Video |
Connectivity
| Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band |
| Bluetooth | 5.1, A2DP, LE |
| USB | 2.0, Type-C 1.0 reversible connector, USB On-The-Go |
| GPS | Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
| HDMI | No |
| Wireless Charging | No |
| NFC | |
| Infrared | No |
Smartphone Features
| FM Radio | Yes |
| Web Browser | HTML 5 |
| Messaging | SMS, MMS, Online |
| Sensors |
Fingerprint (side-mounted), accelerometer, proximity, gyro, compass |
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





