Jakarta, Gizmologi โ XLSMART bersama Kementerian Komunikasi dan Digital mengklaim telah memulihkan sebagian besar infrastruktur, dengan Aceh mencapai sekitar 95 persen, Sumatera Utara hampir 100 persen, dan Sumatera Barat disebut sudah pulih sepenuhnya.
Bagi masyarakat di daerah terdampak, kembalinya sinyal bukan sekadar soal internet cepat. Jaringan telekomunikasi menjadi tulang punggung koordinasi bantuan, akses informasi darurat, hingga pemulihan aktivitas ekonomi dan pendidikan. Mengingat, selama masa bencana memang masyarakat terbilang sangat sulit untuk mendapatkan jaringan internet, sehingga pulihnya jaringan menjadi titik balik pemulihan jaringan di daerah yang terdampak bencana.
Namun, klaim pemulihan cepat juga menimbulkan pertanyaan lanjutan. Apakah jaringan yang kembali aktif benar-benar stabil, atau sekadar berfungsi secara minimal agar komunikasi dasar bisa berjalan.
Baca Juga: Jenius Edukasi Pekerja Lepas Kelola Keuangan, Agar Capai Tabungan yang Maksimal
Pemulihan Jaringan dan Sinergi dengan Pemerintah

XLSMART menyebut percepatan ini terjadi berkat koordinasi intensif dengan KOMDIGI. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, bahkan turun langsung meninjau BTS di Aceh Tamiang untuk memastikan kesiapan infrastruktur di lapangan.
Dari sisi operator, pendekatan ini dinilai efektif karena menggabungkan kewenangan pemerintah dengan kapabilitas teknis perusahaan. Selain perbaikan jaringan, XLSMART juga menyalurkan bantuan air bersih, membangun sumur bor, dan mendistribusikan logistik untuk warga terdampak.
Tantangan Ketahanan Infrastruktur di Masa Depan
Meski angka pemulihan terlihat impresif, bencana yang terjadi hampir setiap tahun di wilayah rawan banjir menyisakan catatan penting. Ketergantungan pada pemulihan darurat menandakan bahwa desain infrastruktur belum sepenuhnya siap menghadapi kondisi ekstrem.
Di sisi lain, keterbukaan informasi soal kualitas jaringan pascapemulihan masih minim. Tidak ada data detail soal stabilitas throughput, latensi, atau kapasitas jaringan saat beban tinggi, yang sebenarnya krusial bagi layanan publik dan sistem peringatan dini.
Pemulihan jaringan memang patut diapresiasi, tetapi tantangan sesungguhnya ada pada pencegahan. Tanpa investasi serius pada infrastruktur tahan bencana dan transparansi kinerja jaringan, proses perbaikan cepat berpotensi hanya menjadi solusi jangka pendek.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



