Jakarta, Gizmologi – DANA, salah satu penyedia layanan dompet digital, mendorong masyarakat agar lebih peduli pada keamanan penggunaan aplikasi dompet digital. Sebagai bagian dari usaha mendorong ekosistem ekonomi digital yang sehat dan berkelanjutan, serta menciptakan inklusi keuangan di Indonesia.
Hal tersebut terungkap dalam Dialog DANA: Bersinergi Menjaga Keamanan dari Kejahatan Siber, pada Kamis (26/9) bersama Habib Jafar, sebagai perwakilan tokoh masyarakat. Bahkan beliau merasa punya tanggung jawab untuk bicara soal keamanan siber. “Saya juga berkewajiban untuk menyampaikan pesan-pesan terkait keamanan siber. Oleh karena itu, garda terdepan untuk menjaganya adalah dengan literasi digital,” ujar Habib Jafar.
Perusahaan pun terus mendorong masyarakat agar lebih percaya pada penggunaan dompet digital. Sehingga perlu adanya kepedulian pada pembetukan ekosistem yang mengakomodasi kebutuhan pengguna melalui inovasi-inovasi teknologi.
“Sejak enam tahun yang lalu hadir di Indonesia, komitmen DANA masih tetap sama. Kami berkomitmen untuk menjembatani inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat melalui inovasi-inovasi teknologi,” ujar Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia.
Komitmen perusahaan, menurutu Vince, dibangun dengan memegang teguh tiga prinsip utama, yaitu trusted, friendly, accessible. Melalui ketiga prinsip itu pula perusahaan mengembangkan berbagai inovasi dan inisiatif DANA yang bertujuan melayani kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Baca juga: TUV Rheinland dan BSSN, Soroti Keamanan Teknologi Operasional di Indonesia
Pendekatan DANA dalam Keamanan Dompet Digital

DANA tidak hanya berfokus pada produk saja, sebab perusahaan juga punya visi menjembatani inklusi keuangan di Indonesia serta meningkatkan literasi keuangan pengguna dari ancaman kejahatan siber. Setidaknya ada tiga pendekatan yang dilakukan melalui fitur DANA Protection, yakni mengedukasi pengguna serta berkoloborasi dengan multipihak membentuk ekosistem digital.
Dalam aplikasinya, pengguna dapat menemukan fitur tambahan bertajuk Waspada Online dan Tipu Online. Pada kedua mini program, pengguna bisa mencoba edukasi yang dikemas dalam bentuk gamifikasi. Usai menyelesaikan tantangan, pengguna akan diberikan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaaan terhadap berbagai kejahatan siber.
Perusahaan juga berfokus pada edukasi melalui kampanye-kampanye program di media sosial. Salah satunya adalah Monitor, Konfirmasi, dan Lapor yang mengangkat berbagai jenis modus kejahatan siber yang paling banyak menyalahgunakan aplikasi, seperti maraknya Customer Service (CS) tidak resmi, tautan aplikasi Kaget palsu, dan banyak lagi.
Melengkapi kampanye tersebut, perusahaan menggagas kampanye lain bertajuk Cek Ulang Yuk (CUY), yang berfokus untuk meningkatkan kembali kesadaran pengguna terhadap modus kejahatan siber. Kampanye ini khusus dibagikan melalui media sosial korporasi, untuk menjangkau segmen yang lebih spesifik.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




