Jakarta, Gizmologi – Meningkatnya kejahatan spam dan pishing di aplikasi chat mendorong Telegram untuk terus melakukan perbaikan layanan. Aplikasi pesan ini memberikan perlindungan kepada pengguna lewat mode agresif anti-spam. Mode anti-spam tersebut dapat digunakan pada grup dengan lebih dari 200 anggota.
Mode anti-spam secara otomatis menghapus potensi spam dan konten mencurigakan serta meminimalkan risiko terjaring pishing. Admin grup dapat melaporkan kesalahan penandaan (false positive) apa pun. Hal ini bertujuan untuk melatih bot untuk melindungi anggota grup secara lebih baik di kemudian hari.
Keberadaan anti-spam semakin memperkuat fitur layanan Telegram yang telah memiliki fitur keamanan proaktif seperti Secret Chats. Fitur ini memastikan bahwa percakapan pengguna tidak dapat diakses siapapun berkat keberadaan end-to-end encryption.
Pembaruan aplikasi juga terus dilakukan sehingga pengguna dapat menghapus pesan dari semua orang tanpa jejak, memasang auto-delete timers pada semua chat, serta membuat akun baru tanpa kartu SIM tambahan.
Kepedulian Telegram terhadap pengguna dilakukan menyusul semakin maraknya kasus penipuan lewat aplikasi chat. Yang terbaru terjadi dengan modus mengantarkan paket dengan membuka tautan tertentu sehingga data korban terekspos ke pelaku.
Tips Keamanan Pesan ala Telegram
Keamanan siber di Indonesia memang belum mendapat perhatian maksimal. Bahkan berdasarkan indeks dari NCSI (National Cyber Security Index) Indonesia menempati posisi 84 dari 161 negara di dunia. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintah agar keamanan siber pengguna internet dapat lebih terjamin.
Nah, sambil menantikan langkah maju terkait keamanan siber di Indonesia. Telegram membagikan tips agar pengguna dapat meningkatkan keamanan secara mandiri lewat pemanfaatan fitur dalam aplikasi yang digunakan. Di antara adalah fitur dalam aplikasi Telegram.
1. Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)
Two Factor Authentication adalah langkah yang dapat diambil untuk melindungi akun pengguna. Ini dapat dilakukan dengan membuka menu ‘Pengaturan’. Kemudian, buka ‘Privasi dan Keamanan’ dan klik ‘Verifikasi Dua Langkah’ di bawah bagian ‘Keamanan’. Selanjutnya, pilih ‘Atur Kata Sandi’ di bagian bawah, dan di layar berikutnya, buat dan masukkan kata sandi.
2. Gunakan Browser Versi Terbaru
Saat menggunakan Telegram Web, pastikan sudah menggunakan browser versi terbaru. Pada umumnya, browser dilengkapi dengan fitur anti-phishing bawaan untuk memastikan keamanan setiap pengguna.
3. Verifikasi Keamanan Situs Web yang Dikunjungi dan Email serta Obrolan yang Diterima
Penting untuk memastikan bahwa situs web yang dibuka telah menggunakan Sertifikat Secure Socket Layer (SSL), yang berarti semua komunikasi dan data pengguna dienkripsi dari browser ke server situs web yang sedang dibuka. Untuk mengetahui apakah situs web tersebut menggunakan SSL, periksa apakah ada simbol gembok di address bar dan apakah URL dimulai dengan ‘https’ (Hypertext Transfer Protocol Secure). Selain itu, selalu verifikasi email dan chat yang kamu terima dengan mengecek contact person atau mencari alamat email resmi perusahaan. Hanya klik tautan atau unduh file yang telah dikirim oleh kontak yang terverifikasi atau terpercaya dan jangan mengunduh aplikasi atau perangkat lunak yang tidak terbukti keamanannya.
4. Jangan Pernah Memberikan Informasi Pribadi ke Situs Tidak Terpercaya
Pengguna tidak dianjurkan memberikan informasi apa pun, termasuk data pribadi hingga keuangan secara sukarela, kecuali sudah 100% mempercayai situs yang sedang kamu buka tersebut.
5. Gunakan Kata Sandi Berbeda untuk Semua Akun
Untuk meningkatkan keamanan data, pastikan membuat kata sandi yang berbeda untuk akun yang berbeda. Kata sandi yang sama berisiko disusupi jika suatu saat upaya phishing berhasil mencuri kata sandi pengguna. Menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap situs web/aplikasi dan mengubah kata sandi secara berkala dapat membantu memastikan keamanan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




