San Diego, Gizmologi – Meski saat ini smartphone kelas menengah sudah punya kemampuan perekaman video yang mumpuni, menurut salah satu produsen kamera terkemuka, Sony, masih kurang baik. Untuk itu, dihadirkan sebuah kamera saku terbaru yakni Sony ZV-1F sebagai perangkat andalan vlogging para Gen Z.
Bisa dibilang, ini adalah kamera ketiga yang dirilis oleh Sony dalam dua tahun terakhir dengan spesifik penggunaan lebih khusus untuk perekaman video. Sebelumnya, diluncurkan Sony ZV-1 yang merupakan versi modifikasi dari lini kamera saku premium RX100, lebih mengunggulkan fitur video. Kemudian hadir versi kamera mirrorless yang juga dirancang untuk para vlogger.
Nah, bagaimana dengan yang satu ini? Kelas kamera, Sony ZV-1F sendiri berada di bawah ZV-1 yang sampai sekarang digunakan oleh tim Gizmologi untuk membuat beragam konten video di kanal YouTube kami. Bedanya, ada beberapa fitur yang disederhanakan, termasuk pada sensornya, supaya harga jualnya bisa ditekan alias lebih murah lagi.
Baca juga: Sony ECM-G1 Jadi Mikrofon Shotgun Praktis Khusus Vlogging
Sensor Lebih Sederhana, Sudah Pakai Port USB-C

Secara desain, Sony ZV-1F masih terlihat serupa, baik secara dimensi maupun dua opsi warnanya yakni hitam dan putih. Bodinya sendiri didominasi oleh material plastik daur ulang yang ramah lingkungan, sementara bobotnya hanya 229 gram, alias sedikit di atas iPhone seri Pro Max.
Lantas apa perbedaannya dibandingkan dengan Sony ZV-1? Kamera Sony terbaru satu ini masih mengusung sensor besar 1 inci (yang sudah mulai digunakan di smartphone termasuk Xiaomi 12S Ultra). Namun begitu, jenisnya fix tanpa kemampuan zoom optikal. Memiliki diafragma f/2.0, namun dengan sudut pandang yang lebih lebar mencapai 20mm. Dengan begitu, sudut pandang saat nge-vlog bisa lebih luas.
Walau tanpa dukungan optical zoom, Sony berikan kemampuan digital zoom hingga 4x tanpa mengurangi kualitas secara signifikan. Karena hadir di 2022, Sony telah menggantikan port micro-USB pada ZV-1 menjadi USB-C di Sony ZV-1F. Sambungan tersebut bisa digunakan untuk isi daya baterai, serta menyambungkannya ke komputer untuk membuatnya menjadi webcam plug-and-play.
Sony juga tidak memberikan fitur phase-detection autofocus dan masih gunakan jenis contrast-based, namun mengklaim performa focus tracking yang tak jauh berbeda. Selebihnya, tampilan antarmuka Sony ZV-1F juga diperbarui, dibuat lebih mudah untuk diakses lewat mode touchscreen. Termasuk untuk merekam, zoom, sampai indikator perekaman dan timer sebelum proses rekam video dimulai.
Harga Sony ZV-1F Lebih Murah dari Smartphone Flagship

Sisanya, Sony ZV-1F membawa banyak sekali fitur yang hadir lewat seri ZV-1. Kamera saku terjangkau satu ini dilengkapi oleh tiga mikrofon kapsul, lengkap dengan aksesori tambahan untuk menghapus suara angin. Layar 3 inci yang dimilikinya juga bisa dibuka dan diputar, termasuk diarahkan ke depan untuk permudah proses vlogging.
Tanpa adanya stabilisasi optik, Sony berikan alternatif berbasis EIS yang bakal sedikit melakukan cropping pada footage video. Mode unggulan seperti background blur dalam sekali sentuh juga hadir, lengkap bersama Product Showcase yang membuat kamera otomatis fokus pada objek terdekat yang ada di depan sensor. Pas untuk para kreator konten seperti beauty vlogger.
Resolusi video tertinggi bisa mencapai 4K 24/30fps, dan kamera juga bisa mendeteksi video portrait untuk konten TikTok maupun Instagram Reels. Sementara baterai Sony ZV-1F diklaim sanggup digunakan untuk rekam video sampai 60 menit. Dan harga Sony ZV-1F dibanderol USD500, atau sekitar Rp7,7 jutaan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




