Jakarta, Gizmologi – Kalau TECNO sudah merilis generasi kedua dari masing-masing seri Phantom V Fold & V Flip mereka, lain halnya dengan Infinix yang masih berada dalam satu naungan perusahaan induk. Walau eksis lebih lama di Indonesia, secara global Infinix baru memutuskan untuk bermain di segmen foldable. Yakni lewat kehadiran Infinix Zero Flip yang, secara tampilan, sangat familiar.
Bagaimana tidak, tampilan eksterior Infinix Zero Flip sendiri mirip seperti Phantom V Flip generasi kedua, mulai dari cover screen hingga peletakkan kamera dan tampilan antarmukanya. Melalui sebuah rilis yang terbit 26 September lalu, disebutkan bila Infinix Zero Flip hadir membawa sejumlah keunggulan terbaik di kelasnya.
Beberapa di antaranya termasuk kemampuan foto dan perekaman video, daya tahan baterai, serta sambungan ke perangkat GoPro yang lebih seamless. Tak hanya itu, tampil dalam warna “Blossom Glow” yang merupakan warna utama dari hasil prediksi tren warna smartphone di tahun 2025, rilisan WGSN.
Baca juga: HP Lipat Infinix Dipastikan Hadir Tahun Ini di Indonesia
Semua Kamera Infinix Zero Flip Bisa Rekam Video 4K

Ya, desain Infinix Zero Flip memang sangat mirip dengan penawaran dari TECNO. Untuk memberikan rasa yakin kepada para konsumen, mekanisme lipatnya telah berhasil melalui tes 400 ribu kali buka-tutup, sementara lapisan luarnya terproteksi Gorilla Glass. Perangkat ini dapat tertutup tanpa gap, mencegah masuknya debu dan obyek lain ketika terlipat. Bobotnya hanya 195 gram, dengan ketebalan 7,64mm saat terbuka.
Layar luar alias cover screen Infinix Zero Flip berukuran cukup besar di 3,64 inci, mendukung banyak aplikasi populer termasuk TikTok, WhatsApp dan YouTube. Sementara ketika standby, ada dynamic pets alias animasi hewan peliharaan interaktif, maupun kustomisasi bentuk lain seperti personalisasi wallpaper. Panelnya sendiri sudah AMOLED 120Hz.

Menariknya, baik kedua modul kamera dan lampu kilat, dibuat terintegrasi di dalam layar eksternal Infinix Zero Flip. Masing-masing beresolusi 50MP baik sensor utama dan ultra-wide, bahkan kamera depan yang disematkan di dalam juga beresolui 50MP plus mendukung PDAF. Selain memberikan 2x in-sensor zoom, Infinix juga hadirkan solusi stabilisasi unggulan lewat ProStable Video.
Disebutkan bila pengguna bisa hasilkan video 4K secara mulus dan stabil, baik dari kamera eksternal sampai kamera depan. Tentunya, pengambilan video juga dipermudah dengan mode DV, atau membuka lipatan dalam rentang 30-150 derajat secara fleksibel. Layar eksternal bisa dimanfaatkan baik sebagai viewfinder kamera, atau dual-preview ketika diakses dari layar utama sekaligus.
Pengisian Daya Kencang, Belum Mendukung Wireless Charging

Bagi pengguna GoPro, Infinix telah mengintegrasikan sistem khusus agar sambungan antar perangkat terjadi lebih seamless, termasuk mengubah Infinix Zero Flip sebagai monitor perangkat GoPro. Lalu untuk sektor performa, disematkan cip Dimensity 8020 dari MediaTek, dipasangkan bersama RAM 8GB dan penyimpanan internal hingga 512GB.
Menjalankan XOS 14.5 berbasis Android 14, Infinix janjikan pembaruan hingga Android 16, serta tiga tahun pembaruan keamanan rutin. Infinix juga mengunggulkan kapasitas baterai Infinix Zero Flip yang mencapai 4,720 mAh—tergolong besar di kelasnya, dan sudah mendukung 70W Super Charge. Sayangnya, tanpa dukungan wireless charging.
Selain Blossom Glow, smartphone lipat Infinix perdana satu ini juga tersedia dalam warna Rock Black. Disebutkan harga Infinix Zero Flip dibanderol mulai USD600, atau sekitar Rp9 jutaan, bergantung dari kebijakan masing-masing regional. Setidaknya, Februari lalu pihak Infinix sempat mengonfirmasi bila flip perdananya bakal hadir.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




