Jakarta, Gizmologi – Ada hal menarik dari peluncuran smartphone flagship Samsung Galaxy S22 Series 5G. Samsung Electronics mengembangkan material baru dari plastik yang sedianya berakhir di lautan (ocean-bound), menjadi bagian berbagai perangkat smartphone ramah lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang menggabungkan keberlanjutan dan inovasi.
Dibuat dengan jaring ikan tak terpakai, penggunaan bahan ini menandai langkah baru perusahaan. Raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut memiliki program Galaxy for the Planet. Tujuannya adalah untuk meminimalkan jejak lingkungan dan membantu menumbuhkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Menguak Inovasi Samsung Agar Galaxy S22 Ultra 5G Tak Mudah Panas
Hal ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masalah keberlanjutan ini. Terlebih dengan fakta di lapangan di mana sampah elektronik semakin menggunung. Berdasarkan data The Global E-waste Monitor 2020, sampah elektronik selama tahun 2019 mencapai 53,6 juta ton. Dari 53,6 juta ton sampah elektronik yang dihasilkan oleh seluruh dunia, Asia menyumbang sampah paling tinggi, yaitu sebesar 24,9 juta ton. Bahkan, Indonesia menjadi penyumbang sampah elektronik tertinggi di Asia Tenggara.
Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Studi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di tahun 2018 memperkirakan sekitar 0,26 juta-0,59 juta ton plastik ini mengalir ke laut.
Samsung Galaxy S22 Series 5G Dibuat dari Jaring Ikan
Mulai sekarang, Samsung memasukkan plastik ocean-bound di berbagai jajaran produk. Bagi yang masih belum familiar, plastik ocean-bound adalah sampah plastik terbengkalai dalam ukuran apapun (mikro-plastik, mezzo-plastik dan makro-plastik) yang terletak dalam jarak 50 km dari pantai di komunitas atau area di mana pengelolaan sampah tidak ada. Salah satunya adalah ancaman yang lebih tersembunyi, 640.000 ton jaring ikan yang ditinggalkan dan dibuang setiap tahun.
Sudah berada di lautan kita selama berabad-abad, ‘jaring hantu’ ini menjebak dan menjerat para biota laut, merusak terumbu karang dan habitat alami dan bahkan dapat berakhir di sumber makanan dan air kita. Jaring ikan yang terbengkalai ini mengganggu keseimbangan lingkungan kita pada tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut Samsung, mengumpulkan dan menggunakan kembali jaring ini adalah langkah pertama yang vital dalam menjaga kebersihan lautan serta melestarikan planet dan masa depan.
Samsung membantu memanfaatkan sisa jaring ikan yang dibuang dan mengubahnya menjadi material berkualitas tinggi untuk smartphone. Produk pertama sebagai smartphone ramah lingkungan yang menggunakan plastik ocean-bound adalah Samsung Galaxy S22 series 5G.
Material ini–yang digunakan untuk bagian key bracket pada Galaxy S22 Series 5G –mengandung 20% ocean-bound plastic yang didaur ulang dari jaring ikan yang dibuang. Galaxy S22 Series 5G juga memanfaatkan bahan-bahan dari sisa konsumsi masyarakat menjadi material daur ulang untuk model speaker hingga bagian dalam dari tombol power dan volume.
Selain ocean-bound plastic, Samsung juga menggunakan kertas yang 100% hasil daur ulang untuk kemasan Galaxy S22 Series 5G dan plastik daur ulang untuk protective film. Setiap case dari smartphone ramah lingkungan ini juga didesain dengan bahan ramah lingkungan bersertifikat UL14–seperti plastik sisa konsumsi masyarakat yang didaur ulang atau material bio-based.
“Perangkat ini akan mencerminkan upaya berkesinambungan kami untuk menghilangkan plastik sekali pakai dan memperluas penggunaan bahan sadar lingkungan lainnya, seperti bahan post-consumer material (PCM) dan kertas daur ulang. Dengan transformasi ini, masa depan dari teknologi Galaxy akan menghadirkan desain produk terdepan dan memberikan dampak lingkungan yang lebih baik,” tulis Samsung dalam pernyataan resminya.
Samsung selalu mendorong batas-batas teknologi seluler, dan perusahaan saat ini ingin melakukan hal yang sama dengan praktik keberlanjutannya. Dengan memberikan kehidupan baru pada jaring ikan tak terpakai yang akan menjadi limbah berbahaya, Samsung ingin memberi contoh praktik keberlanjutan dengan lebih sedikit materi untuk melestarikan sumber daya planet.
Saatnya pre-order smartphone ramah lingkungan

Salah satu wujud mendukung terwujudnya ekosistem berkelanjutan adalah memakai produk yang ramah lingkungan. Kabar baiknya, seperti disinggung di atas, Samsung Galaxy S22 Series 5G adalah perangkat yang sangat memperhatikan aspek tersebut. Dengan membuat materialnya berasal dari sampah laut yang didaur ulang.
Kini Samsung telah membuka pre-order untuk Galaxy S22 Series 5G yang dimulai pada 9 Februari 2022 hingga 3 Maret 2022 di http://www.samsung.com/id. Selama periode pre-order, konsumen dapat mendapatkan berbagai penawaran senilai Rp 4.847.000.
Punya tiga varian utama, kamu bisa memilih Samsung Galaxy S22 Series 5G yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Untuk harga, varian Samsung Galaxy S22 5G dibanderol Rp11,999 juta (8GB/128GB) dan Rp12,999 juta untuk varian memori 256GB dengan pilihan warna Phantom White, Phantom Black, Green, dan Pink Gold.
Kemudian untuk Samsung Galaxy S22+ 5G dijual seharga Rp14,999 juta (8GB/128GB) dan Rp15,999 juta (8GB/256GB) dengan pilihan warna Phantom White, Phantom Black, Green, dan Pink Gold.
Selanjutnya, varian paling tinggi adalah Samsung Galaxy S22 Ultra 5G. Hadir dalam empat varian warna (Phantom Black, Phantom White, Green & Burgundy), Galaxy S22 Ultra 5G hadir dalam tiga kombinasi RAM serta memori. Yakni mulai dari Rp17,999 juta (8GB/128GB), Rp18,999 juta (12GB/256GB) dan yang paling tinggi mencapai Rp20,999 juta (12GB/512GB).
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama dengan Samsung Electronics Indonesia
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




