Jakarta, Gizmologi โ Apple dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menggandeng Intel kembali sebagai produsen chip baru untuk lini iPhone mendatang, yang bisa saja mengubah arah produksi chip Apple di masa depan. Dalam laporan yang beredar, disebutkan bahwa meskipun iPhone 17, yang dijadwalkan meluncur pada tahun depan akan tetap menggunakan chip A19 yang diproduksi oleh TSMC, dan kemungkinan besar untuk iPhone 18 pada 2026 Apple akan beralih ke Intel untuk memproduksi chip A20. Proses ini akan menjadi langkah besar bagi Apple, yang selama ini bergantung pada TSMC sebagai pemasok utama chip mereka.
Mengutip dari TechPowerUp, rencana ini datang setelah Apple memutuskan untuk menggunakan teknologi node terbaru dari TSMC untuk chip A18 dan A18 Pro, yang diluncurkan bersama iPhone 16 pada September 2024. Chip A19 untuk iPhone 17 diperkirakan akan menggunakan node N3P dari TSMC, yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari teknologi chip yang telah ada. Meskipun demikian, rumor terbaru menunjukkan bahwa Apple mungkin beralih ke Intel untuk chip A20 pada tahun 2026, dengan opsi Intel 20A atau bahkan Intel 18A yang sedang dipertimbangkan.
Namun, rencana ini masih menimbulkan berbagai pertanyaan. Intel memiliki sejarah yang kurang memuaskan dalam transisi node prosesnya, bahkan sempat mengalihkan produksi CPU Arrow Lake ke TSMC. Hal ini menimbulkan keraguan apakah Intel siap memenuhi tuntutan kualitas dan volume yang diperlukan oleh Apple.
Beberapa laporan alternatif mengindikasikan bahwa Apple mungkin akan tetap melanjutkan kerjasamanya dengan TSMC untuk chip A20, bahkan berpotensi menggunakan teknologi 2 nm yang belum diumumkan oleh TSMC. Seiring dengan waktu, banyak faktor yang bisa berubah, dan masih banyak yang harus dipertimbangkan dalam keputusan ini.
Baca Juga: Harga iPhone 13 & iPhone 15 Turun Lagi, Waktu yang Pas Untuk Membeli
Kemungkinan Kolaborasi Apple dan Intel dalam Produksi Chip A20

Jika rumor ini terbukti benar, ini akan menjadi babak baru dalam hubungan antara Apple dan Intel. Apple, yang sebelumnya dikenal sangat bergantung pada TSMC untuk pembuatan chip-chip utamanya, tampaknya mulai mempertimbangkan Intel sebagai mitra alternatif. Intel, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai produsen chip untuk PC dan server, kini berusaha merambah ke pasar pembuatan chip untuk perangkat mobile. Dengan rencana mereka untuk memperkenalkan teknologi node 18A, Intel berharap bisa memberikan solusi baru untuk kebutuhan chip yang lebih canggih dan efisien.
Namun, tantangan besar bagi Intel adalah rekam jejaknya dalam transisi teknologi chip. Meskipun Intel memiliki pengalaman panjang dalam pembuatan chip, mereka sering kali menghadapi kesulitan dalam mengimplementasikan teknologi terbaru dengan cepat. Bahkan, untuk beberapa produk CPU mereka yang lebih baru, Intel harus mengalihkan sebagian besar produksinya ke TSMC. Hal ini membuat beberapa pihak skeptis mengenai kesiapan Intel untuk memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh Apple, terutama dalam hal performa dan efisiensi energi.
Di sisi lain, potensi untuk beralih ke Intel juga bisa jadi berkaitan dengan faktor-faktor eksternal, seperti tekanan dari pemerintah AS yang mendorong lebih banyak produksi chip domestik. Jika ada kebijakan yang mengharuskan perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple untuk mendiversifikasi sumber produksi mereka dan menggunakan lebih banyak pabrik di dalam negeri, Intel bisa menjadi pilihan yang lebih menarik. Intel, yang memiliki pabrik di AS, bisa menjadi opsi yang lebih sesuai dengan regulasi yang akan datang, yang mungkin memaksa perusahaan-perusahaan besar untuk beralih ke produksi dalam negeri. Oleh karena itu, meskipun skeptisisme muncul, ada kemungkinan bahwa kerjasama ini lebih dari sekadar rumor belaka.
Tantangan dan Potensi Keuntungan dari Kolaborasi Ini

Meskipun banyak yang meragukan apakah Intel benar-benar dapat memenuhi kebutuhan Apple, kerjasama ini bisa memberikan keuntungan strategis bagi kedua belah pihak. Apple akan memiliki lebih banyak opsi dalam memilih pemasok chip yang dapat mengurangi ketergantungan pada satu perusahaan, dalam hal ini TSMC. Hal ini penting, terutama dalam menghadapi dinamika pasar dan persaingan yang semakin ketat di industri teknologi. Intel, di sisi lain, bisa mendapatkan peluang besar untuk memperluas jangkauannya di pasar chip mobile, yang selama ini didominasi oleh TSMC dan Samsung.
Proses transisi dari satu teknologi chip ke teknologi lain memerlukan investasi besar dan waktu yang panjang. Apple harus memastikan bahwa Intel dapat memenuhi standar kualitas tinggi yang mereka inginkan, baik dalam hal performa chip maupun efisiensi energi. Di sisi lain, Intel juga harus membuktikan bahwa mereka dapat memenuhi tenggat waktu yang ketat dan memberikan hasil yang sebanding dengan kualitas chip yang diproduksi oleh TSMC.
Meskipun demikian, jika kerjasama ini berjalan dengan lancar, Apple dan Intel bisa menciptakan sinergi yang saling menguntungkan. Apple akan memiliki lebih banyak kontrol atas rantai pasokan chip mereka, sementara Intel bisa mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri di pasar chip mobile yang sangat menguntungkan. Di masa depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak perusahaan besar yang mengambil pendekatan serupa, menjalin kemitraan dengan beberapa produsen chip untuk memastikan kelancaran produksi dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu pemasok.
Sampai saat ini, kita hanya bisa berspekulasi mengenai apakah Apple benar-benar akan beralih ke Intel untuk chip A20. Meskipun beberapa rumor menunjukkan kemungkinan ini, banyak faktor yang masih harus dipertimbangkan, terutama kesiapan Intel untuk memenuhi tuntutan Apple. Jika kerjasama ini terwujud, ini bisa menjadi langkah besar dalam industri chip, mengubah peta persaingan antara produsen chip terkemuka. Namun, hingga ada pengumuman resmi, kita harus menunggu dan melihat apakah ini hanya sekadar rumor atau merupakan langkah nyata menuju perubahan besar dalam industri teknologi.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



