Jakarta, Gizmologi – Asosiasi Internet of Things (Asioti) menggelar ajang AIoT Smart Solution Initiative 2024 di Jakarta, Kamis (7/11) berkolabroasi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI). Tahun ini merupakan tahun ketujuh digelarnya ajang yang mempertemukan berbagai pelaku industri AIoT di Indonesia. Sekaligus puncak dari rangkaian roadshow yang telah dihelat sebelumnya di Surabaya, Batam, dan Jakarta.
Ajang yang juga dihadiri Direktur Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Mulyadi, mengajak para pelaku IoT di Indonesia untuk mulai beralih dari model smart user, menjadi smart provider.
“Untuk mengembangkan ekosistem IoT dalam negeri, pemerintah tentu tak bisa sendiri. Perlu kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, untuk mewujudkan perkembangan industri IoT di dalam negeri hingga global dalam lima tahun ke depan,” kata Mulyadi.
Sementara itu Ketua Asioti, Teguh Prasetya, menjelaskan,”Perkembangan IoT di Indonesia tak lepas dari gencarnya berbagai perusahaan dari lintas industri untuk terus bertransformasi, baik dari sektor privat maupun pemerintah.”
Teguh juga menambahkan bahwa perkmbangan IoT akan terus bergulir ke arah pemanfaatan AI hingga GenAI di masa depan. engan pesatnya perkembangan yang terjadi, tahun ini ASIOTI dan Komdigi juga meluncurkan Direktori Solusi Pintar, yakni iotcreation.id/solusi. Katalog yang terbuka untuk umum ini, berisi 143 solusi IoT yang telah hadir di dalam ekosistem IoT Indonesia.
Baca juga: Xiaomi Buds 5 Melengkapi Portofolio AIoT Titan Gray Collection
Analisis Perkembangan IoT di Ajang AIoT Smart Solution

Perhelatan AIoT Smart Solution 2024 juga memaparkan analisis terhadap perkembangan Pasar Internet of Things (IoT) secara global yang mengalami lonjakan pendapat yang signifikan dengan pencapaian mencapai US$947,50 miliar pada tahun 2024 di seluruh dunia.
Tren positif juga terjadi di Indonesia, di mana pasar IoT juga mengalami pertumbuhan pesat karena gelombang transformasi digital yang terus terjadi. Pada 2024, pasar IoT Industri di Indonesia diproyeksikan mencapai pendapatan sebesar US$2,15 miliar pada tahun 2024.
Pasar ini juga diperkirakan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2024-2029) sebesar 22,87 persen, yang menghasilkan volume pasar sebesar US$6,02 miliar pada tahun 2029. Dari sisi pertumbuhan perangkat, laporan State of IoT Summer 2024 memperkirakan ada 18,8 miliar perangkat IoT pada akhir 2024 secara global. Jumlah ini meningkat 13 persen dari 16,6 miliar perangkat IoT yang terhubung pada akhir tahun 2023.
Pesatnya pertumbuhan IoT tak lepas dari terus dinamisnya perkembangan ekosistem IoT di Indonesia.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




