Jakarta, Gizmologi – Sebagai salah satu teknologi paling transformatif, kecerdasan artifisial atau AI diproyeksikan untuk membuka nilai potensi hingga USD 16 triliun pada 2030. Tak heran jika AI juga mendominasi tren teknologi 2024, seperti yang hari ini (13/12) diungkap oleh IBM.
Baca juga: IBM dan Meta Gulirkan Aliansi AI, Libatkan 50 Institusi Kembangkan Open-Source AI
Menurut Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, kecerdasan artifisial ini telah mendorong pertumbuhan dan membantu mengatasi beberapa tantangan paling mendesak pada berbagai sektor bisnis, termasuk layanan kesehatan, manufaktur, produksi pangan, perubahan iklim.
“Saat ini AI sudah bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan. Pemimpin yang memahami cara memberdayakan orang-orang di timnya dengan AI generatif akan memiliki dampak berganda pada bisnis atau organisasi,” ujar Roy saat ditemui di kantor IBM di bilangan Thamrin, Jakarta.
Dijelaskan lebih lanjut, IBM juga terus mempromosikan penggunaan AI dalam bisnis dengan platform AI generatif bernama watsonx, serta menekankan pentingnya keterpercayaan AI dalam bisnis, serta mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi perubahan yang disebabkan oleh AI. “Semuanya mendukung visi Indonesia Emas 2045, di mana teknologi AI generatif akan memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas bisnis dan daya saing ekonomi Indonesia, serta mengatasi tantangan yang ada,” imbuhnya.
Tren teknologi 2024 untuk bisnis

IBM membagikan lima tren teknologi 2024 untuk lingkungan bisnis yang semuanya berkaitan AI, berikut ini ulasannya.
Tren 1: AI Plus, Menjadikan AI Hal Utama Bukan Sekadar Pilihan
Roy memaparkan dalam riset internal, tiga dari empat CEO mengatakan keunggulan kompetitif tergantung pada siapa yang memiliki AI generatif paling canggih. Namun, di seluruh organisasi, lebih dari 60% masih belum mengembangkan pendekatan yang konsisten di seluruh perusahaan untuk AI generatif — langkah penting dalam AI plus yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Untuk memimpin dengan AI yang bertanggung jawab, eksekutif dan organisasi mereka perlu memimpin dengan yang terbaik dari apa yang membuat kita manusia: kebijaksanaan, etika, dan kepedulian terhadap pemangku kepentingan mereka.
Tren 2: Pengguna AI akan gantikan yang tidak pakai
Pada 2024, AI generatif akan berdampak pada hampir semua peran dan level organisasi. Sebanyak 77% pekerja entry level akan melihat peran pekerjaan mereka bergeser pada tahun 2025 — tetapi begitu juga lebih dari satu dari empat eksekutif senior.
Keberhasilan adopsi AI bergantung pada keterbukaan tim untuk menggunakan perangkat dan aplikasi AI baru. Para CEO memperkirakan bahwa 40% dari tenaga kerja mereka perlu keterampilan ulang saat mereka menerapkan AI dan otomatisasi selama tiga tahun ke depan. Pekerja harus mempercayai rekan AI baru mereka untuk menjalankan pekerjaan mereka.
Tren 3: Data bukan sekadar istilah TI, tapi bagian dari pengambilan keputusan C-level
Data adalah sumber kehidupan setiap organisasi. Data dimanfaatkan oleh lintas departemen merekomendasikan strategi, keputusan operasional, dan inovasi. Mempercayai data menjadi lebih penting dari sebelumnya, tetapi bukan hanya integritas data itu sendiri. Pengguna juga harus dapat mempercayai bahwa semua data miliki terjamin aman dan terlindungi.
Organisasi yang mampu memonetisasi data besar yang terpercaya dan berkualitas tinggi menyadari lonjakan dua kali lipat ROI dari kemampuan AI mereka ketimbang organisasi yang tidak melakukannya. “Dengan keunggulan ini, tidak mengejutkan bahwa pada 2024, data tidak lagi hanya melulu tentang teknologi; ini adalah keharusan bisnis dengan signifikansi strategis yang sangat besar,” ujarnya.
Tren 4: Model operasi beradaptasi terhadap situasi
Membangun model operasi yang fleksibel seiring waktu melatih model AI untuk menyisihkan pola dari data eksternal yang tidak terstruktur, menggabungkan pola internal dan prinsip-prinsip manajemen organisasi, memungkinkan bisnis untuk mengatasi guncangan dan merespons hampir secara real time.
2024 melihat dasbor berkemampuan AI generatif menjadi lebih canggih, memungkinkan visibilitas dan responsif terhadap rangkaian risiko yang terus berkembang.
Tren 5: Ekosistem yang berevolusi dengan inovasi
Ketika perusahaan membangun kepercayaan dengan pelanggan, ekosistem dapat menjadi berkah, atau juga kutukan. Pada 2024, ekosistem akhirnya berevolusi, dari kumpulan entitas yang terpisah bersatu untuk mencapai tujuan yang terpisah, tetapi selaras.
Inovasi terbuka terkait erat dengan pertumbuhan pendapatan. Nama strategi ekosistem adalah inovasi terbuka. Pertumbuhan pendapatan di antara para pemimpin inovasi terbuka sudah 59% lebih tinggi dari rekan-rekannya. Namun agar inovasi terbuka berhasil, data harus mengalir dengan bebas dan aman di seluruh ekosistem.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




