Jakarta, Gizmologi – Hasil penelitian terbaru dari Ericsson ConsumerLab menunjukan bahwa, aplikasi Generative AI muncul sebagai area utama dalam mendorong minat terhadap konektivitas yang berbeda. Pengguna smartphone 5G membutuhkan jaminan konektivitas kelas atas yang tak terputus ketika sedang memakai aplikasi Gen AI.
Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia mengatakan bahwa, pihanya terus berupaya mendorong masa depan digital Indonesia. Terlebih AI akan menjadi sebuah tonggak penting dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, mendorong Indonesia menuju kepemimpinan ekonomi global.
“Data Ericsson ConsumerLab menunjukkan adanya peningkatan permintaan akan konektivitas yang didukung oleh AI. Sebagai pemimpin ICT global, Ericsson berdedikasi untuk mendukung momentum ini dengan menghadirkan inovasi terbaru melalui teknologi kelas dunia,” ujarnya.
Sementara Jasmeet Sethi, Head of ConsumerLab, Ericsson, mengatakan penelitian komprehensif Ericsson ConsumerLab terbaru menunjukkan seiring dengan semakin lazimnya aplikasi-aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI), ekspektasi pengguna terhadap konektivitas yang lebih baik pun meningkat. Hal ini mencerminkan ekspektasi konsumen terhadap kemampuan aplikasi AI di masa depan. Mungkin terkait dengan pembuatan gambar, audio, atau video.
“Mereka bersedia untuk membayar agar kemampuan tersebut dapat bekerja dengan cepat dan berkualitas tinggi. Hal ini menandakan adanya peluang bagi CSP secara global untuk memenuhi permintaan ini melalui pengalaman konektivitas yang disesuaikan,” ujarnya.
Temuan Menarik Ericsson pada Riset AI dan Smartphone

Minat terhadap AI di Indonesia meningkat dengan cepat, mengingat AI diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendorong PDB per kapita nasional, yang diproyeksikan mencapai USD 15.700 pada tahun 2038 atau tiga kali lipat dari PDB per kapita saat ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa 35 persen pengguna smartphone 5G yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan tertarik untuk membayar konektivitas yang berbeda untuk aplikasi-aplikasi penting. Laporan yang berfokus pada CSP ini juga membahas peluang peningkatan pendapatan bagi penyedia layanan berdasarkan penelitian survei.
Diprediksi, jumlah pemilik smartphone yang menggunakan aplikasi Gen AI meningkat 2,5 kali lipat setiap minggu dalam lima tahun ke depan. Kategori yang berkembang pesat ini tergabung dalam berbagai uses cases konektivitas yang berbeda seperti panggilan video, streaming, dan pembayaran online. Dalam riset yang dilakukan vendor jaringan tersebut, para pengguna smartphone menyatakan bersedia membayar lebih mahal.
Konektivitas yang berbeda dan kesediaan konsumen membayar penyedia layanan komunikasi (CSP) untuk jaminan kinerja yang lebih tinggi untuk aplikasi-aplikasi penting, merupakan hal utama dalam laporan global terbaru dari Ericsson ConsumerLab, berjudul Elevating 5G with Differentiated Connectivity.
Hampir satu dari empat pengguna Gen AI mengatakan bahwa mereka bersedia membayar hingga 35 persen lebih mahal untuk mendapatkan jaminan konektivitas yang cepat dan aman untuk aplikasi berkapasitas tinggi.
Beberapa catatan penting dari riset tersebut
● Kesediaan untuk Membayar: 35 persen pengguna 5G global bersedia membayar lebih untuk konektivitas yang berbeda yang menjamin kinerja yang lebih baik untuk tugas-tugas penting
● Segmen Pencari Jaminan: Berlawanan dengan keyakinan bahwa pengguna tidak akan membayar lebih untuk konektivitas, survei mengidentifikasi 20 persen pengguna, yang dikenal sebagai ‘Pencari Jaminan’, secara aktif mencari konektivitas yang lebih tinggi untuk aplikasi penting dan bersedia membayar untuk itu
● Permintaan aplikasi AI generatif: Jumlah pengguna ponsel pintar yang menggunakan aplikasi AI generatif setiap minggunya, diharapkan akan meningkat 2,5 kali lipat dalam lima tahun ke depan. Satu dari empat pengguna AI saat ini telah bersedia membayar 35 persen lebih mahal untuk konektivitas yang berbeda guna memastikan kinerja yang cepat dan responsif dari aplikasi yang digerakkan oleh AI
● Perjalanan lima tahap untuk CSP: Studi ini menguraikan jalur untuk CSP dari broadband seluler yang tidak dibedakan menjadi model berbasis kinerja dan berbasis platform, di mana API jaringan memberdayakan pengembang untuk menciptakan pengalaman aplikasi yang disesuaikan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



