Jakarta, Gizmologi โย IBM bersama Meta mengumumkan pembentukan AI Alliance (Aliansi AI) pada Selasa (5/12) lalu, berkolaborasi dengan 50 perusahaan teknologi global. Aliansi AI akan fokus pada pengembangan layanan AI berbasis open-source dengan mengedepankan pengembangan riset yang bertanggung jawab. Selain itu, tujuan aliansi ini juga menjamin inovasi AI sambil menjamin aspek sains, kepercayaan, keamanan, keragaman, dan ekonomi yang kompetitif.
โIni merupakan momen penting untuk mendifinisikan masa depan AI. IBM sangat bangga untuk bekerja sama dengan organisasi yang tertarik dengan Aliansi AI untuk memastikan bahwa ekosistem terbuka ini mendorong agenda inovasi AI didukung keamanan, perhitungan dan penelitian sains,โ ujar Arvind Krishna, IBM Chairman and CEO dikutip dari rilis resmi IBM.
Sementara itu Meta sebagai rekan utama IBM juga meyakini bahwa pengembangan AI melalui aliansi mereka akan memberi dampak positif kepada publik. Didorong dengan niatan untuk menjadikan fitur dan layanan AI dapat diakses siapapun dengan mudah.
โKami yakin akan lebih baik apabila AI dikembangkan secara terbuka, banyak orang bisa mendapat keuntungan, membangun produk inovatif, dan bekerja dengan aman. Aliansi AI membawa peneliti, developer, danperusahaan bersama untuk membagikan perangkat dan pengetahuan yang dapat membantu kita meraih kemajuan,โ terang Nick Clegg, President Global Affairs of Meta.
Baca juga: AI Makin Populer, Keamanan Finansial di 2024 Bisa Mengkhawatirkan
Aliansi AI Mudahkan Publik Mengakses Fitur AI

Aliansi AI akan berupaya mengembangkan dan menyebarkan benchmark dan standar evaluasi, perangkat, dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan untuk proses membangun sistem AI berskala global. Pengembangan yang dilakukan Aliansi AI menjadikannya rival serius bagi Google Bard, Microsoft Bing, serta ChatGPT yang telah membuat OpenAI. Bahkan jika rencana yang dibangun terwujud, bisa dibilang Aliansi AI dapat tumbuh menjadi yang terbesar dibanding layanan lain.
Aliansi telah menentukan target dan tujuan yang untuk dicapai. Selain memiliki standar umum mengenai sistem AI yang akan dikembangkan nanti. Aliansi juga memiliki tujuan-tujuan lain yang tidak kalah pentingnya, antara lain:
- Bertanggung jawab memajukan fondasi ekosistem terbuka dengan beragam modalitas, multibahasa, multimodal, dan sains berkemampuan tinggi yang dapat membantu masyarakat luas dalam bidang iklim, edukasi, dan sebagainya.
- Menumbuhkan ekosistem perangkat keras AI yang dinamis dengan meningkatkan kontribusi dan adopsi teknologi perangkat lunak.
- Mendukung pengembangan keterampilan dan penelitian AI global. Melibatkan komunitas akademis untuk mendukung penelitian, serta mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi bagi model AI.
- Mengembangkan konten dan sumber daya untuk memberikan informasi kepada publik dan pembuat kebijakan mengenai manfaat, risiko, solusi, dan regulasi untuk AI.
- Meluncurkan inisiatif yang mendorong pengembangan AI secara terbuka, aman, dan bermanfaat.
Nama perusahaan maupun lembaga yang turut terlibat dalam aliansi ini antara lain AMD, Anyscale, CERN, Cerebras, Cleveland Clinic, Cornell University, Dartmouth, Dell Technologies, EPFL, ETH, Hugging Face, Imperial College London, Intel, INSAIT, Linux Foundation, MLCommons, MOC Alliance operated by Boston University and Harvard University, NASA, NSF, Oracle, Partnership on AI, Red Hat, Roadzen, ServiceNow, Sony Group, Stability AI, University of California Berkeley, University of Illinois, University of Notre Dame, The University of Tokyo, serta Yale University.
Baca juga:ย Mengenal Gauss, Terobosan AI Generatif yang Bakal Merevolusi Perangkat Samsung Galaxy
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



