Jakarta, Gizmologi – Lazada Singapura mengambil keputusan besar pada 3 Januari 2024 untuk mengurangi pekerja atau karyawannya. Padahal perusahaan ini memiliki potensi mendapat penawaran saham perdana AIDC di Amerika Serikat di tahun 2024 ini, menurut The Straits Times.
Hal yang cukup disayangkan, perusahaan e-commerce milik Alibaba ini mengambil keputusan untuk mengurangi pekerjanya. Perusahaan pun menolak untuk memberikan data jumlah karyawan yang di PHK dan apakah mereka mendapat pesangon atau tidak.
“Transformasi ini mengharuskan kami untuk menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional kami untuk memastikan Lazada memiliki posisi yang lebih baik untuk bisnis dan karyawan kami di masa depan,” kata juru bicara Lazada Singapura.
Baca Juga: Tips Live Streaming Agar Jadi Menarik Ala Lazada
Perusahaan pun optimis dengan keputusan untuk mengurangi pekerja akan tidak berdampak kepada perusahaannya. Juru bicara perusahaan mengatakan perusahaan melakukan penyesuaian proaktif untuk mentransformasi tenaga kerjanya, untuk memposisikan diri menjadi lebih baik untuk cara kerja yang lebih gesit dan efisien dalam memenuhi kebutuhan bisnis di masa depan.
DISG Meyakini Pekerja Lazada yang Terkena PHK Akan Baik-Baik Saja
Digital Industry Singapore (DISG) merupakan kantor gabungan dari Dewan Pengembangan Ekonomi, Enterprise Singapore, dan Otoritas Pengembangan Media Infocomm. Tujuan hadirnya lembaga ini adalah untuk mengubah cara Pemerintah terlibat dengan sektor teknologi, dengan melayani sebagai antarmuka tunggal untuk industri e-commerce.
Direktur Eksekutif DISG Chan Ih-Ming mengomentari pengurangan karyawan Lazada tersebut. Ia mengatakan bahwa Lazada bekerjasama dengannya serta bersama pemerintah untuk membantu karyawan terkena dampak PHK untuk mendapat pekerjaan lagi.
“DISG bekerja sama dengan pihak terkait untuk membantu karyawan yang terkena dampak dalam mencari peluang kerja alternatif. Meskipun setiap perusahaan harus memutuskan bagaimana cara terbaik untuk memposisikan bisnis dan tenaga kerja mereka dalam kondisi ekonomi saat ini, ekonomi digital Asia terus berkembang dan kami yakin akan potensi pertumbuhan jangka panjang dari sektor teknologi Singapura,” ujar Chan Ih-Ming.
Adapun perusahaan e-commerce ini sudah melakukan PHK pada Oktober 2023. Saat ini perusahaan tersebut membukukan peningkatan pendapatan sebesar 53 persen dari tahun sebelumnya untuk kuartal yang berakhir pada September 2023.

Pada bulan Desember 2023, Alibaba memompa US$634 juta (S$842 juta) ke Lazada, mendorong investasinya di perusahaan tersebut menjadi lebih dari US$1,8 miliar pada tahun 2023. Alibaba telah berulang kali menyuntik dana ke e-commerce miliknya tersebut sejak tahun 2022 di tengah persaingan yang semakin ketat dalam industri e-commerce. Lazada di Singapura dianggap sebagai pesaing utama platform e-commerce lain seperti Shopee.
Didirikan pada tahun 2012, Lazada telah hadir di enam negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Belum diketahui pengurangan kerja cabangnya di Singapura ini akan berdampak atau tidak ke Indonesia. E-commerce tersebut merupakan anak perusahaan Alibaba Group Holding setelah raksasa teknologi asal Tiongkok ini mengakuisisi sahamnya pada tahun 2016 untuk memperluas kehadirannya di Asia Tenggara.
Menyusul pemisahan Alibaba menjadi enam unit bisnis utama pada bulan Maret 2023, yang dilaporkan untuk membuka nilai pemegang saham dan memulai pertumbuhan. Lazada di Singapura saat ini beroperasi di bawah Alibaba International Digital Commerce (AIDC), yang juga mencakup platform e-commerce Daraz dan Trendyol, serta toko online AliExpress.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




