Jakarta, Gizmologi โ Menyadari potensi AI yang rentan disalahgunakan, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria meminta masyarakat untuk tidak mengumbar segala jenis data pribadi di dunia maya. Lantaran teknologi kecerdasan buatan membutuhkan big data sebagai sumber pengolahan datanya.
Kekhawatiran Nezar itu bukan tanpa alasan, menurutnya sekalipun pemerintah telah melaksanakan Gerakan Nasional Literasi Digital dengan salah satu pilar digital safety. Tetapi masih banyak masyarakat yang lupa akan kesadarannya dalam melindungi data pribadinya sendiri.
โKesadaran kita tentang data privasi ini juga penting, tidak semua data-data pribadi itu harus diumbar, baik di Facebook, maupun di Google, maupun di manapun, karena banyak juga disalahgunakan,โ ucap Nezar dalam keterangan resminya, Senin (28/8/2023).
Bahkan menurut survei yang dilakukan oleh Ipsos Global Advisor baru-baru ini mengungkapan kepercayaan dan ketertarikan terhadap AI juga cenderung lebih tinggi di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z, dan di antara mereka yang memiliki pendapatan atau tingkat pendidikan lebih tinggi. Pemahaman mengenai AI dilaporkan sedikit meningkat dalam 18 bulan terakhir.
Terkait hal tersebut, Nezar menambahkan, masyarakat yang memiliki literasi digital baik tentu akan berhati-hati dalam membagikan dan menerima informasi melalui platform media sosial. Hal ini tentunya jadi fokus pemilik platform untuk mengolah data pribadi tersebut untuk kepentingan tertentu, misalnya membuat fokus iklan dll.
Baca Juga: Kominfo Kaji Pemanfaatan AI Biar Lebih Optimal
Pengolahan Data Pribadi jadi sumber makanan penting bagi AI

โArtificial intelligence ini makanannya data, big data, jadi big data inilah yang diolah, yang kemudian dibuat modelnya, lalu disusun algoritmanya untuk decision making,โ imbuhnya.
Nezar menambahkan bahwa Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi memang belum mengakomodasi perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang semakin pesat. Namun aturan turunan berupa Peraturan Presiden yang akan mengatur tentang pengamanan data pribadi untuk keperluan kecerdasan buatan (AI) masih dikaji.
Untuk itu.dari sisi regulasi, Kominfo akan terus memonitor perkembangan teknologi kecerdasan buatan untuk merumuskan regulasi yang tepat. โKementerian Kominfo mencoba memonitor, kita tidak ingin melakukan satu regulasi yang menghambat inovasi-inovasi,โ tuturnya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



