Jakarta, Gizmologi โ Di era kemajuan teknologi, AI di bidang pendidikan ternyata menimbulkan banyak manfaat untuk guru atau pun para murid. Adapun teknologi AI atau kecerdasan buatan ini dibantu oleh adanya platform dari Google seperti YouTube, Google Classroom, hingga Gemini AI.
Bahkan untuk mendukung pendidikan yang baik, Google juga memberikan fitur Family Link yang berguna agar orang tua bisa mengatur sang anak dengan gadget mereka. Meski bermanfaat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muโti, mengatakan tetap ada kelemahan dari teknologi AI.
โYa, tadi saya sampaikan bahwa memang AI ini ada kelemahan, kelebihannya karena dia bisa diakses dengan mudah dan bisa cepat,ย maka kelemahannya ada dua,โ jelas Abdul saat ditemui di Gedung Kementerian Pendidikan dan Budaya, Jakarta Selatan, selesai acara Kolaborasi Google, YouTube dan Kemendikdasmen Merayakan Hari Pendidikan Nasional, Rabu (7/5).
Baca Juga: Waduh, Mozilla Firefox Terancam Punah Karena Google?
Kelemahan AI di Bidang Pendidikan dan Tujuan Kolaborasi

Dua kelemahan AI di bidang pendidikan menurut Abdul ialah informasi yang diperoleh dari teknologi belum tentu benar. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, Mendikdasmen menyarankan penggunaan AI perlu tetap didampingi oleh guru agar informasi yang ingin diberikan menjadi lebih jelas.
โPertama bisa jadi informasi yang diperoleh itu belum tentu informasi yang benar,ย sehingga memang penggunaan AI ini tetap perlu dipandu oleh para guru, mereka lah yang memahami materi pelajarannya,โ jelas Abdul.
โKemudian yang kedua adalah bagaimana penggunaan AI dan gawai ini tetap disinkronkan dengan dorongan untuk mereka membaca,ย dorongan untuk mereka bisa melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang tidak sepenuhnya bergantung atau hanya menggunakan gawai dan AI itu sendiri,โ lanjutnya.

Di samping itu, acara Kolaborasi Google, YouTube dan Kemendikdasmen ini menyampaikan beberapa hal penting. Seperti merayakan hari pendidikan nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei dan pencapaian channel YouTube Kemdikdasmen mendapat Golden Play Button karena berhasil mencapai lebih dari 1 juta subscriber.
Lalu juga ada pengumuman keberlanjutan Gemini Academy dan Akademi Edukreator. Keduanya dihadirkan untuk melengkapiย moda pembelajaran dengan teknologi terbaruย dan semua toolsย dari Google dan Youtube.
โJadi tentunya kita ingin guru juga lebih kreatif, lebih berdaya, menggunakan AIย ataupun juga dengan konten-konten yang ada di Youtubeย dan bahkan tidak cuma dengan Youtube, tapi tadi ada Maudy Ayunda, ada dari kreatorย yang juga semua punya semangat yang samaย untuk mendorong pendidikan bermutu,โ tutur Danny Ardianto, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Asia Tenggara.

Gemini Academy merupakan program yang dikembangkan oleh Google dan Kemendikdasmen sejak 2024. Dalam kurang dari satu tahun, Gemini Academy sudah menjangkau lebih dari 200 ribu guruย di lebih dari 35 provinsi.
Melalui program ini, Google membekali para pendidik dengan keterampilanย untuk memanfaatkan potensi penelitian di dalam kelas. Google memberitahukan pengetahuan AI di bidang pendidikan, etika penggunaannyaย hingga belajar prompting itu harus seperti apa untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkanย supaya bisa kreatif dan canggih.
Perusahaan telah melakukan sebuah survei yang menyebutkanย 97 persen dari guru-guru yang mengikuti Gemini Academy tahun kemarinย setuju bahwa AI adalah asisten pengajar yang sangat membantu mereka. Selain itu, hadirnya AI di bidang pendidikan membuat pengajar percaya diri dalam menggunakan AI untuk persiapan kelasnya. Ini membuktikan efek dari AI di bidang pendidikan memberikan manfaat yang lebih menyenangkan.
โTentu saja misi kami adalah untuk terus melanjutkan program pemberdayaan guru AI iniย kepada 100-an guru-guru di tahun ini dan hingga 3 tahun ke depan,โ kata Veronica Utami, Country Director Google Indonesia.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



