Jakarta, Gizmologi – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi telah bertemu dengan Tony Blair di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2024). Pertemuan ini diungkapkan telah membahas percepatan transformasi digital nasional dengan Tony Blair.
Tony Blair memiliki Tony Blair Global Institute yang memiliki hubungan baik dengan pemerintah Indonesia. Dengan sudah terjalinnya kolaborasi, Menkominfo berharap Tony Blair bisa membantu beberapa hal yang ingin diwujudkan di Indonesia.
“Kami membicarakan tentang akselerasi transformasi digital di Indonesia. Pembahasan mencakup diskusi tentang data center, konektivitas soal pemanfaatan teknologi terbaru, digital id, juga concern soal generative AI yang saat ini perkembangannya mempunyai lompatan kuantum dengan risiko yang tak terduga,” ungkap Budi Arie.
Baca Juga: Wamenkominfo Ingatkan Masyarakat agar Tak Tertipu Penipuan AI
Kominfo Harap Tony Blair Bisa Bantu Implementasi SPBE

Menkominfo mengharapkan kolaborasi dengan Tony Blair Global Institute akan terus berlanjut dalam mengimplementasikan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan pelaksanaan tugas Kementerian Kominfo.
“Kami mengakui, dukungan TBI untuk beberapa agenda Kominfo. Dan berharap kerja sama di masa depan berjalan lebih lancar, dan sesuai dengan kebijakan internal yang ada,” ujar Menkominfo
Wamenkominfo, Nezar Patria juga ikut menjelaskan pembahasan mengenai percepatan transformasi digital nasional secara khusus berkaitan dengan implementasi SPBE yang menjadi tugas Kementerian Kominfo, namun tak semuanya.
“SPBE itu sudah dibagi pekerjaan masing-masing kementerian dan lembaga. Kominfo bertanggung jawab untuk interoperabilitas server yang ada di kementerian dan lembaga, baik pemerintah daerah maupun pusat. Lalu menyatukan 27.400 aplikasi yang tersebar di masing-masing instansi. Juga dibahas mengenai infrastruktur pendukung data center,” ungkapnya.
Nezar juga menceritakan detail pertemuan bersama Tony Blair. Ia menyatakan pertemuan diisi dengan diskusi mengenai arti penting kepemimpinan digital untuk melakukan transformasi digital secara menyeluruh. Berkaca pada pengalaman Inggris, menurutnya diperlukan satu lembaga yang memiliki otoritas untuk memimpin atau mengorkestrasi proses transformasi digital.
“Tadi, dengan Tony Blair dan timnya kita coba diskusikan pengalaman negara itu agar ada semacam digital leadership. Kalau satu otoritas mendapat semacam amanat atau wewenang ini akan lebih sempurna lagi,” tuturnya.
Identitas Digital juga Jadi Fokus Pertemuan

Jika mengenai identitas digital, Wamenkominfo menyatakan menjadi pembahasan penting sebagai bagian dari digitalisasi layanan pemerintah.
“Identitas digital juga menjadi hal yang penting dan perlu diperhatikan. Sebab, ini memegang peranan penting untuk digitalisasi sebuah negara,” tandasnya.
Sebelumnya kemenkominfo menargetkan program untuk penerapan digitalisasi dokumen kependudukan itu tuntas akhir Februari 2024. Selain Kemenkominfo, Kemendagri, dan Peruri, penerapan Digital ID juga melibatkan Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Keuangan, Badan Usaha Milik Negara, serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Pertemuan dengan Tony Blair pun dihadiri oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Dirjen Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




