Jakarta, Gizmologi โย Motorola akhirnya bersiap kembali lewat perangkat baru yang disebut sebagai Edge 70 Ultra. Langkah ini menarik karena perusahaan melewatkan seri Edge 60 Ultra sama sekali, dan memilih melompat langsung ke generasi baru, sebuah keputusan yang memberi sinyal bahwa Motorola tengah menyiapkan sesuatu yang lebih ambisius. Bocoran perangkat ini muncul beberapa hari terakhir, termasuk foto yang menampilkan bagian belakang ponsel dalam dua warna berbeda.
Sebagai brand yang sering bermain di segmen mid-range, kehadiran flagship baru akan menjadi ujian besar bagi Motorola. Masuk ke kelas atas berarti bersaing dengan pemain mapan seperti Samsung, Xiaomi, dan vivoโsemuanya punya ekosistem kuat dan performa kamera yang konsisten. Motorola sebelumnya telah mencoba lewat Edge 50 Ultra pada 2024, namun respon pasar cenderung terbatas, terutama di Asia. Karena itu, Edge 70 Ultra berpotensi menjadi momen pembuktian apakah Motorola masih punya tempat di ranah flagship modern.
Namun, bocoran yang tersedia saat ini masih sangat terbatas. Belum ada konfirmasi resmi mengenai harga, fitur kamera, ataupun strategi pasar yang akan dipakai Motorola. Dengan kompetitor berlomba menghadirkan fitur AI generatif, kamera beresolusi tinggi, dan standar charging yang makin ekstrem, Motorola perlu lebih dari sekadar chip flagship untuk kembali relevan.
Desain Baru dan Kehadiran Tombol AI

Dari bocoran gambar, Motorola Edge 70 Ultra tampak membawa bahasa desain baru yang lebih minimalis namun tetap premium. Modul kamera dibuat lebih bersih dengan susunan triple camera, serta frame melengkung yang memberi kesan ergonomis. Dua warna yang terlihat pada bocoran, kemungkinan varian matte dan glossy yang menunjukkan fokus Motorola pada estetika yang lebih dewasa ketimbang seri Edge tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu elemen menarik adalah kehadiran AI Key, tombol fisik tambahan yang tampaknya akan menjadi jalan pintas untuk fitur berbasis kecerdasan buatan. Dengan tren AI di industri smartphone yang meningkat tajam sejak 2024, tombol khusus ini berpotensi menjadi daya tarik jika mampu mengakses fungsi yang benar-benar berguna. Misalnya, kontrol kamera berbasis AI, transkripsi real-time, atau rekomendasi kontekstual layaknya asisten digital generasi baru.
Meski begitu, kehadiran tombol AI belum tentu menjamin pengalaman yang superior. Banyak produsen yang memperkenalkan tombol serupa namun akhirnya tidak terlalu dipakai pengguna karena fungsi yang terbatas. Di titik ini, implementasi software akan jadi kunci apakah fitur tersebut menjadi nilai tambah atau hanya gimmick desain.
Snapdragon 8 Gen 5 dan Android 16 Sejak Hari Pertama
Edge 70 Ultra digadang-gadang menjadi salah satu smartphone pertama yang mengusung Snapdragon 8 Gen 5. Chip terbaru Qualcomm ini diperkirakan membawa peningkatan signifikan pada efisiensi dan performa AI on-device, sesuatu yang sangat penting jika Motorola ingin memaksimalkan fungsi AI Key yang mereka siapkan. Dukungan RAM 16GB juga disebutkan dalam rumor, yang berarti perangkat ini akan cukup kuat untuk kebutuhan multitasking maupun mobile gaming kelas berat.
Layar OLED dengan resolusi โ1.5Kโ juga menjadi bagian rumor yang menarik. Format resolusi ini biasanya digunakan untuk menjaga keseimbangan antara ketajaman visual dan efisiensi daya, sehingga Edge 70 Ultra tak hanya tampil tajam tetapi juga hemat energi. Jika Motorola bisa menyempurnakan pengalamannya dengan refresh rate tinggi dan kecerahan yang kompetitif, Edge 70 Ultra berpotensi mengambil hati pengguna yang gemar konten visual.
Namun, tantangan terbesar Motorola tetap ada pada sektor kamera dan pengalaman software. Saingan mereka di kelas flagship sudah sangat matang, sementara Motorola masih harus membuktikan konsistensi kualitas foto dan stabilitas software jangka panjang. Android 16 yang langsung tersedia sejak hari pertama bisa menjadi nilai tambah, tetapi tetap butuh optimasi agresif agar pengalaman UI terasa mulus.
Untuk saat ini, Motorola Edge 70 Ultra masih sebatas bocoran, tetapi sinyal bahwa brand ini siap kembali ke arena flagship jelas terlihat. Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah mereka bisa memenuhi ekspektasi pasar atau justru mengulang pola lama seperti generasi sebelumnya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



