Jakarta, Gizmologi โ Ajang kompetisi riset pertanian Fertinnovation Challenge 2021 yang digelar oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) telah membuahkan hasil. Ada sembilan tim pemenang dan tujuh karya prospektif yang berhasil lolos kompetisi ini.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto, mengemukakan, pelaksanaan kompetisi riset pertanian Fertinnovation Challenge 2021 ini menjadi salah satu program Pupuk Indonesia yang saat ini tengah memfokuskan diri dalam bidang riset dan inovasi. Hal ini juga bertujuan untuk menumbuhkan minat dan bakat dalam pengembangan inovasi yang secara khusus dapat berkolaborasi dengan generasi milenial, serta civitas akademika di universitas.
โTahun 2021 ini menjadi tahun pertama kalinya kompetisi inovasi yang melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini menyasar secara holistik inovasi pertanian dari sistem produksi pupuk, teknologi pertanian presisi bahkan juga aspek rantai nilai pertanian,โ ungkap Nugroho dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/12/2021).
Nugroho mengemukakan, Fertinnovation Challenge 2021 ini dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi yang positif antara industri dan akademisi ke depannya, serta dapat melahirkan sosok-sosok inspiratif, yang memberikan dampak baik bagi perkembangan dan pertumbuhan Indonesia.
โKami mengucapkan selamat kepada adik-adik mahasiswa yang menjadi juara maupun kepada seluruh partisipan kegiatan Fertinnovation Challenge 2021. Yang terpenting dari sebuah ide adalah bagaimana mengimplementasikan ide tersebut menjadi karya yang berdampak nyata,โ kata Nugroho.
Ajang Riset Pertanian Fertinnovation Challenge 2021

Terdapat tiga kategori yang dilombakan dalam ajang Fertinnovation Challenge 2021. Pertama, Innovation in Smart and Precision Agriculture. Kedua, Innovation in Agriculture Value Chain. Ketiga, Innovation in Fertilizer Production System.
Adapun pemenang untuk kategori Innovation in Smart and Precision Agriculture adalah Ni Putu Eka Dwi Yanti dan Oki Trisna Sekar Arum dari Universitas Brawijaya, dengan judul karya Pengembangan Sensor Berbasis Spektroskopi Flouresensi untuk Prediksi Kondisi Tanaman Kedelai dan Hubungannya dengan Kebutuhan Pupuk Makro.
Sementara kategori Innovation in Agriculture Value Chain dimenangkan olehAstri Diani Nur Mufihah dan Luvy Dellarosa dari Institut Teknologi Bandung, dengan judul makalah Penggunaan Kompos Sampah Organik sebagai Campuran Bahan Baku Produksi Pupuk Organik Komersial untuk Penguatan Ekonomi Sirkuler Pengelolaan Sampah Kota dan Industri Pupuk.
Untuk kategori Innovation in Fertilizer Production System Fadhlih Al-Zaki Sitorus dan Alfi Zahraini dari Universitas Gadjah Mada menjadi pemenang dengan judul karya โNEOSFERโ Nano Encapsulated Slow Release Fertilizer.
Pupuk Slow Release dari Asam Humat Batu Bara Muda Terenkapsulasi Nano Silikakitosan untuk Aplikasi Pertanian Presisi Indonesia. Sementara tujuh tim dengan karya paling prospektif antara lain dimenangkan oleh Melati Julia Rahma dan Jihan Valencia Amily dari Universitas Brawijaya, tim Novandion Rafly Kurniawan dan Muhammad Ainul Yaqin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Sarono dari Universitas Gadjah Mada.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para finalis, Pupuk Indonesia telah menyiapkan total hadiah hadiah mencapai Rp 300 juta bagi para pemenang. Selain itu, para finalis juga berkesempatan mendapatkan pembiayaan inkubasi riset hingga Rp 1,5 miliar dalam bentuk pengembangan ide riset, magang eksklusif, dan coaching.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



