Jakarta, Gizmologi โ Antler umumkan penutupan penggalangan dana SEA Fund II sebesar USD 72 juta atau sekitar Rp1,1 triliun, Rabu (21/8/2024). Antler merupakan perusahaan modal ventura skala global dengan kantor di lebih dari 30 kota di seluruh dunia termasuk Jakarta.
Program SEA Fund II ini dihadirkan untuk perusahan se Asia Tenggara. Total Fund II akan kembali diinvestasikan pada perusahaan teknologi early-stage, dengan modalย pre-launch, pre-seed, dan seed.
โAdanya SEA Fund II menandai babak selanjutnya dalam mewujudkan misi Antler guna mendukung para founders dari tahap paling awal hingga pertumbuhan mereka,โ ujar Jussi Salovaara, Co-founder dan Managing Partner Antler.
Baca Juga: Antler Beri Dana 1,25 Juta USD untuk 10 Startup Indonesia Terpilih
Antler SEA Fund II Akan Investasikan 27 Juta USD di Tahap Awal

Jussi menjelaskan kemajuan teknologi dalam AI, akses ke modal, dan perkembangan pasar yang tumbuh subur di Asia Tenggara telah menciptakan ekosistem yang luar biasa untuk inovasi dan berperan dalam lahirnya pemimpin global. Antler SEA Fund II didukung oleh limited partners (LP) global dan regional, dengan komponen dana lebih dari 50% berasal dari investor institusi, termasuk diantaranya pengelolaan dana kekayaan negaraย (sovereign wealth funds), pengelola dana pensiun (pension funds), dan dana abadi universitas (university endowment).
Dalam waktu enam hingga sembilan bulan ke depan, Antler berencana menginvestasikan US$27 juta di 45 startup tahap awal. Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk mendukung startup yang dibentuk selama Program Residensi Antler yang diadakan di seluruh Asia Tenggara, di mana sebesar US$9 juta (sekitar Rp146 miliar) telah dialokasikan untuk Indonesia.
Sebelumnya, Antler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia, lalu ada Kora, platform agritech dengan teknologi pascapanen dan ada Brick, platform keuangan terbuka dan penyedia API terpadu.

Penutupan pengumpulan dana ini berlangsung bersamaan dengan peningkatan minat investor terhadap investasi tahap awal. Hal ini didorong oleh percepatan digitalisasi, pertumbuhan kelas menengah, dan prospek ekonomi yang kuat di wilayah tersebut. Data dari Preqin menunjukkan peningkatan signifikan dalam investasi tahap awal global, dengan ukuran kesepakatan pendanaan tahap seed (benih) meningkat sebesar 112%, sementara peningkatan kesepakatan pendanaan tahap Seri A naik dengan rata-rata 31%.
Dalam upaya mendukung para founder dari tahap paling awal hingga pertumbuhan, Antler telah memperkenalkan ARC (Agreement for Rolling Capital), sebuah inisiasi penggalangan dana baru untuk founder startup early-stage untuk mendapatkan modal hingga US$600.000 (Rp9,7 miliar), termasuk investasi awal, pro-rata follow-on, dan ARC, dalam kurun sembilan bulan pertama siklus hidup perusahaan.

Antler juga akan terus menginvestasikan hingga US$10 juta modal pengembangan dalam startup tahap growth-stage dari Seri A ke atas melalui dana pertumbuhan barunya, yaitu Antler Elevate. Dana sebesar US$285 juta (sekitar Rp4 triliun) ini berinvestasi secara global di perusahaan-perusahaan unggulan, termasuk yang berada dalam pendanaan tahap awal Antler.
Sebelumnya, Antlerโs SEA Fund I telah berinvestasi di 91 perusahaan, termasuk Airalo, marketplace e-SIM, Reebelo, platform perangkat elektronik daur ulang, Qashier, sistem point-of-sale (POS) pintar, Bluesheets, platform otomatisasi data keuangan berbasis AI; dan Volopay, platform manajemen pengeluaran modern.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



