Jakarta, Gizmologi – GoTo Impact Foundation (GIF) mengumumkan empat pemenang changemakers yang berpartisipasi dalam program CCE 3.0 (Catalyst Changemakers Ecosystem) dalam acara puncak GIF Innovation Day 2024, Selasa (1/10/2024). Program CCE telah berlangsung rutin diadakan sejak 2021.
Dalam program CCE, GIF telah mendukung 136 changemakers atau peserta dari program CCE yang terdiri dari dari startup, organisasi nirlaba, hingga akademisi di 10 wilayah di seluruh Indonesia. Pada CCE 3.0 ini, Romy Cahyadi, CEO Instellar dan Ketua Indonesia Impact Alliance sebagai mitra GIF di CCLab menjadi juri untuk memilih pemenang.
Konsorsium ini telah menyusun ide dan prototype selama dua bulan di Catalyst Changemakers Lab (CCLab). Sebelum diumumkan pemenangnya, terdapat delapan konsorsium changemakers yang melakukan presentasi di GIF Innovation Day 2024.
Baca Juga: GoTo Impact Foundation Hadirkan Innovation Day 2024 untuk Kemajuan Indonesia
Empat Pemenang Program CCE 3.0 Berasal dari Empat Kota

GIF memiliki empat konsorsium yang menjadi pemenang dalam program CCE 3.0. Dari kota Belitung, Berikanesia Lestari terpilih untuk didanai oleh yayasan GoTo.
Berikanesia Lestari membawa permasalahan limbah ikan yang dibuang ke laut. Dengan permasalahan tersebut Berikanesia Lestari memberikan tiga solusi yaitu bersinergi dengan Ikanesia, Berikan Protein dan Selaras.
Dengan ketiganya, Berikanesia Lestari memberikan solusi agar limbah ikan dari pasar setempat akan diolah menjadi pakan ikan murah untuk petani ikan dan juga budidaya bandeng di lubang bekas galian tambang. Ikan bandeng yang dihasilkan diharapkan bisa memberikan manfaat bagi gizi dan perekonomian warga setempat. Program tersebut untuk mewujudkan ekonomi biru di Belitung.

Lalu pemenang kedua ialah konsorsium Gandrung Tirta dari Malang yang dihadirkan karena rendahnya produktivitas hasil kopi yaitu sekitar 43%, kurangnya kesadaran petani terhadap praktek manajemen kebun yang baik, penguasaan lahan rendah dan minat pemuda desa juga rendah di sektor pertanian. Dengan permasalahan tersebut, Gandrung Tirta mencoba untuk mengoptimalisasikan agribisnis kopi robusta berkelanjutan di desa Ketindan, Malang.
Konsorsium yang terpilih menjadi pilot project program CCE 3.0 selanjutnya adalah Lombok Eco-Craft Project dari kota Lombok Tengah. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan produk kerajinan daur ulang di Lombok Tengah.
Mereka mencoba untuk menghadirkan pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sampah pariwisata. Perkiraan anggaran yang harus disediakan ialah Rp1,5 miliar lalu Rp111 juta untuk dana alokasi infrastruktur atau prasarana.

Konsorsium terpilih terakhir dari program CCE 3.0 ialah Magelang Setories dari Magelang. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan agribisnis berkelanjutan di Magelang. Solusi yang di berikan ialah menghadirkan digitalisasi proses produksi dan pemasaran modern yang melibatkan petani lokal dan UMKM.
“Ketika mendampingi para changemakers, kami menemukan bahwa integrasi antara modernisasi dengan tradisi lokal masih menjadi sebuah tantangan. Oleh karena itu, dukungan dari GIF untuk mengembangkan individu yang memiliki budaya inovasi menjadi penting, sehingga inovasi bisa lahir lebih cepat,” ungkap Romy saat ditemui di GIF Innovation Day 2024.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




