Sektor kuliner dipadukan dengan teknologi seolah menjadi ide yang tak habis digali sebagai sumber bisnis digitalpreneur. Salah satu startup yang berhasil menggali potensi segmen ini adalah SOKU, yang merupakan karya anak muda Surakarta, Jawa Tengah.
Belum lama ini, bisnis digitalpreneur dari SOKU memenangkan ajang pencarian ide #KejarAmbisiku yang diadakan oleh penyedia layanan internet dan komunikasi Tri Indonesia. ย Di balik SOKU adalah Soekma Agus Sulistyo, yang didukung oleh enam temannya, kawula muda berbakat dari Surakarta.
SOKU mengalahkan ratusan peserta lainnya dalam kontes tersebut. Perusahaan rintisan ini berhasil meyakinkan direksi Tri Indonesia bahwa bisnis digitalpreneur mereka mempunyai potensi tumbuh yang baik sehingga layak mengantongi pendanaan dari Tri Indonesia hingga dua tahun ke depan.
Peresmian kemitraan Tri Indonesia dan SOKU diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Rabu, 21 November 2018, di Surakarta. Tri Indonesia diwakili oleh VP Customer Engagement dan Operation Julandi G. Fransiskus yang selama ini bertindak sebagai mentor, sementara SOKU diwakili oleh Soekma Agus Sulistyo selaku pendiri.
Untuk memperluas bisnis digitalpreneur SOKU, Tri Indonesia akan mempromosikan usaha perusahaan ini ke 33 juta pelanggan Tri melalui media sosial Instagram, Twitter, Facebook, dan LINE. Hadiah lainnya untuk mitra SOKU adalah menikmati komunikasi dan internet hemat dari Tri Indonesia.
โKerjasama ini membuka peluang untuk anak muda Indonesia menjadi bos bagi dirinya sendiri, berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan. Kami berharap bisa memberikan motivasi bagi anak muda lainnya untuk berinovasi dan berani mewujudkan ambisinya,โ ujar Dolly Susanto Chief Commercial Officer Tri Indonesia.

Bisnis digitalpreneur SOKU yakni seputar sektor food commerce yang mengajak komunitas maupun individu yang memiliki keahlian memasak di Surakarta untuk menjual produk mereka dengan memanfaatkan teknologi berbasis internet dan aplikasi.
Para produser tidak harus memiliki resto atau rumah makan untuk bergabung. Selama makanannya memiliki ciri khas dan sudah ada basis komunitas peminat makanannya, mereka sudah bisa ikut ambil bagian. Dengan demikian, mereka tidak perlu memilki modal besar untuk menjual makanan, baik modal tempat dan perlengkapan masak khusus.
Julandi, yang selama ini memberikan bimbingan pengembangan bisnis kepada tim SOKU, menyatakan bahwa konsepย food commerceย yang ditawarkan SOKU sangat unik dan mendapatkan apresiasi karena menyasar individu maupun komunitas yang mempunyai keahlian memasak, membuat makanan rumahan layak jual, bukan menyasar resto atau rumah makan, seperti kebanyakan platform lainnya.
โSOKU diharapkan dapat membantu mereka yang mempunyai kemampuan memasak misalnya ibu rumah tangga, atau anak muda untuk memperoleh tambahan pendapatan, serta mendorong pertumbuhan UMKM di Surakarta dan kota sekitarnya,โ imbuh Julandi.
Sementara itu, Soekma dari SOKU mengatakan ย bimbingan langsung dari para ahli melalui Tri Indonesia memberikan pengalaman yang sangat berharga.
โHarapan kami ide bisnis ini benar-benar bisa membuat perubahan yang positif dan kedepannya bisa juga dinikmati bukan hanya di Surakarta saja, tapi juga bisa berkembang ke daerah lainnya,โ tutup Soekma.
Baca juga:ย Geliat Industri Startup Pikat AWS Perluas Layanan Cloud di Indonesia
ย
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



