Jakarta, Gizmologi – Ulasan mengenai perangkat jenis baru nan futuristik dari Apple sudah mulai bermunculan setidaknya sejak awal pekan ini. Beberapa pengguna pun berhasil mengetahui kapasitas baterai Apple Vision Pro yang, nyatanya, tidak sebesar iPhone 15 Pro. Setidaknya bukan dari dimensi fisik, namun dalam satuan mAh.
Ya, seperti yang kita ketahui, baterai Apple Vision Pro dirancang untuk menjadi bagian eksternal dari perangkat, dengan kabel dan bentuknya yang mirip seperti powerbank. Ini berbeda dengan sejumlah headset VR lainnya yang mengintegrasikan baterai ke bagian visor perangkat seperti sejumlah seri Meta Quest, atau pada bagian padding belakang untuk distribusi berat yang seimbang.
Apple Vision Pro merupakan sebuah headset canggih dengan segudang sensor khusus, memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengendalian tanpa alat khusus seperti joystick. Semua bisa dilakukan hanya dengan arah pandangan mata dan jari pengguna saja. Bakal mulai dijual secara langsung 2 Februari ini, Vision Pro baru tersedia untuk pasar Amerika Serikat saja.
Baca juga: Netflix Ogah Bikin Aplikasi untuk Apple Vision Pro
Punya Voltase Jauh Lebih Tinggi

Informasi terkait kapasitas baterai Apple Vision Pro, diunggah oleh salah satu contributor situs Mac Rumors, yakni Aaron. Melalui akun X pribadinya, ia mengatakan bila baterai Apple Vision Pro memiliki kapasitas satuan mAh lebih kecil bahkan dari iPhone 15 Pro. Yakni 3,166 mAh saja (vs 3,274 mAh pada iPhone 15 Pro).
Namun begitu, berat baterai Apple Vision Pro bisa mencapai dua kali berat iPhone terbaru, yakni 353 gram. Lantas apa yang membuat baterai Apple Vision Pro lebih berat meski kapasitasnya tergolong kecil? Ada pada perbedaan output voltase baterainya. Kalau VR headset lain seperti Quest 3 hanya 3,87V, Vision Pro bisa mencapai 13V.
Dengan nilai hingga 6 ampere, maka bila dikonversi dengan menggunakan voltase baterai smartphone, bisa mencapai 35,9Wh atau memiliki kapasitas dalam satuan mAh mendekati 10,000. Menurut analisa situs UploadVR, hal ini dibutuhkan mengingat hardware yang diusung oleh perangkat Apple paling mahal ini memerlukan daya yang lebih tinggi dari headset VR lainnya.
Pada bagian visor Apple Vision Pro disematkan cukup banyak sensor kamera untuk mendeteksi sekitar termasuk membaca gestur tangan tanpa alat tambahan, cip Apple M2 yang juga digunakan pada seri laptop mereka dengan GPU 10-core, sampai co-processor R1 khusus. Performa Apple Vision Pro cukup banyak dipuji oleh sejumlah reviewer yang sudah menjajalnya, memberikan visual lebih jelas dan akurat ketimbang milik Meta.
Baterai Apple Vision Pro Dibanderol Rp3 Jutaan

Masih ada informasi menarik lainnya terkait baterai Apple Vision Pro yang mungkin perlu Gizmo friends ketahui sebelum memutuskan untuk membeli. Diklaim sanggup digunakan hingga 2 jam atau 2,5 jam untuk streaming video, sejumlah reviewer sebutkan bila durasi sesungguhnya bisa sedikit lebih lama, bahkan sampai 3 jam.
Namun begitu, baterai Apple Vision Pro benar-benar hanya ada pada bagian yang mirip powerbank tersebut. Artinya, bila Gizmo friends berencana untuk membeli baterai Apple Vision Pro sekunder dengan harga USD200 (Rp3,1 jutaan), saat mengganti baterai, perangkat akan langsung mati dan perlu proses booting ulang. Dengan kata lain, Apple tidak memberikan baterai tambahan di bagian visor.
l used a SIM card push pin to “unlock” the cable connected to the Apple Vision Pro battery pack. It popped right out. pic.twitter.com/tShScpMlvr
— Ray Wong (@raywongy) January 31, 2024
Fakta menarik lainnya adalah Apple nampak masih ingin meneruskan desain kabel Lightning mereka yang pertama kali hadir lewat peluncuran iPhone 5. Di mana ketika pengguna mencoba untuk melepas bagian kabel baterai Apple Vision Pro dengan bagian inti baterai, kabel akan terlepas dan terlihat bila bagian port sangat mirip dengan Lightning—hanya saja memiliki tembaga dua kali lebih banyak, membuatnya lebih lebar.
Beberapa warganet mengatakan bila hal seperti inilah yang membuat Apple terbatas untuk bisa hadirkan Apple Vision Pro di negara tertentu. Namun begitu, baterai Apple Vision Pro tetap bisa diisi daya lewat port USB-C di sebelahnya. Bagian yang terlihat seperti port Lightning hanya penghubung kabel terintegrasi, dan hanya dirancang bisa dilepas untuk kebutuhan perbaikan saja.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




