Jakarta, Gizmologi – Kualitas kamera smartphone yang terus meningkat, selain berkat teknologi komputasi fotografi, tentu juga berkat kualitas hardware terbaik yang digunakan. Untuk itu, Sony sebagai salah satu manufaktur sensor kamera terbesar, terus merilis seri terbaru. Kini Sony LYT-818 baru saja debut dengan teknologi HDR canggih dan kemampuan reduksi noise lebih efektif.
Setelah banyak rilis seri IMX, Sony sudah beralih menggunakan penamaan LYTIA, dan merilis beberapa seri flagship yang membawa teknologi stacking. Di mana sensor memiliki dimensi fisik lebih kecil, namun mampu membawa kualitas yang setara dengan sensor berdesain konvensional dalam dimensi lebih besar. Poin ini tentu memberi benefit tersendiri, agar desain smartphone bisa lebih kompak.
Dalam sebuah rilis resmi Sony yang diterbitkan kemarin (25/9), disebutkan bila Sony LYT-818 hadir sebagai CMOS image sensor yang bisa memberikan kualitas gambar terbaik pada kondisi low-light, serta skenario dengan kontras tinggi. Keduanya merupakan situasi “menantang” yang kerap digunakan untuk membuktikan seberapa bagus kualitas foto dari sebuah smartphone. Apa saja teknologi yang disematkan?
Baca juga: Gandeng Sony, Semua Flagship realme Bakal Gunakan Sensor Sony LYTIA
Teknologi di Balik Sensor Sony LYT-818 Terbaru

Seperti sejumlah sensor rilisan sebelumnya, Sony tidak bermain dalam angka megapiksel terlalu tinggi, di mana Sony LYT-818 membawa resolusi 50MP. Dimensi fisiknya sendiri memiliki diameter 1/1,28 inci, yang secara teori cukup besar untuk smartphone, namun tetap lebih kecil dari sensor IMX989 seperti pada vivo X100 Pro—sensor flagship yang dipercaya siap digantikan dengan versi LYTIA terbaru satu ini.
Lalu bagaimana sensor Sony LYT-818 bisa hasilkan gambar lebih minim random noise? Disematkan sebuah sirkuit baru yang disebut Ultra-High Conversion Gain (UHGC), mampu menghasilkan konversi lebih baik untuk meminimalisir grain yang lebih umum muncul pada situasi pencahayaan gelap. Nilai RN yang dicapai adalah 0,95e-, yang menurut klaim Sony saat ini, merupakan nilai paling rendah pada sensor mobile.

Dengan begitu, fotografi low-light bisa lebih superior, dengan warna yang juga lebih maksimal. Sensor Sony LYT-818 juga mendukung metode HDR baru yang diklaim bisa menurunkan bagian yang over-exposure dan under-exposure secara signifikan, membuat foto skenario kontras tinggi menjadi lebih pas, dan mendekati apa yang dilihat dari mata manusia.
Tak hanya itu, untuk gambar subyek yang bergerak, hasil foto bisa lebih jelas minim artefak gerakan seperti bayangan. Ini dapat tercapai berkat kemampuan Sony LYT-818 untuk membaca gambar yang ditangkap dalam satu kali pencahayaan, dalam tiga pengaturan gain berbeda, yang kemudian datanya dikombinasikan ke dalam satu hasil foto final.
Siap Debut di Smartphone Bulan Depan?

Selain kualitas yang lebih baik, Sony LYT-818 juga dirancang lebih efisien daya karena membutuhkan konsumsi daya lebih minim—mengurangi risiko overheat saat kamera smartphone terus menerus digunakan. Karena Sony telah memilih sekaligus mengoptimalkan sirkuit serta elemen lainnya dalam sensor, sehingga memungkinkan pengambilan gambar HDR secara kontinyu, termasuk dalam preview sebelum proses pengambilan foto/video.
Dengan begitu, pengguna perangkat dengan sensor kamera Sony LYT-818 mampu melihat perkiraan hasil akhir dari footage sebelum proses perekaman benar-benar berlangsung. Rumornya sensor Sony LYT-818 bakal debut secara perdana di flagship vivo terbaru, yakni vivo X200 Pro. Benar atau tidak, kita nantikan acara peluncurannya Oktober mendatang ya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




