Jakarta, Gizmologi – Setelah Apple hadirkan perangkat mixed reality headset pada akhir 2023 diikuti Samsung yang memperlihatkan purwarupanya awal tahun ini, vivo akhirnya ikut berkompetisi dalam jenis produk yang masih tergolong futuristis tersebut. Perangkat vivo Vision pun diperkenalkan, membawa tampilan mirip seperti Apple Vision Pro, dan siap menyapa konsumen sepanjang tahun ini.
vivo Vision sendiri dipamerkan dalam sebuah acara yang cukup besar di Asia, yakni Boao Forum for Asia, diikuti oleh sangat banyak pimpinan dari beragam sektor di negara Asia mulai dari sektor pemerintah, bisnis, sampai akademis. Selain vivo Vision, vivo juga memamerkan sejumlah inovasi lainnya seperti teknologi 6G, hingga merilis teaser terkait flagship terbarunya, yakni vivo X200 Ultra.
Ya, kalau beberapa waktu lalu sudah mulai bermunculan desain purwarupa (prototype) dari smartphone tersebut lengkap dengan spesifikasi kameranya, vivo lewat acara yang sama mengatakan bila X200 Ultra siap debut April mendatang. Menjadi senjata vivo untuk berkompetisi dengan flagship kamera Xiaomi, dan OPPO yang juga disebut bakal hadirkan opsi teranyar.
Baca juga: Bocoran vivo X200 Ultra, Modul Kamera Lebih Besar dengan Sensor Utama 35mm
Desain vivo Vision Dibuat Sangat Familiar

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, desain vivo Vision terlihat sangat mirip seperti Apple Vision Pro. Mulai dari sisi depannya yang didominasi permukaan kaca lengkung, peletakkan sejumlah sensor kamera di dalamnya, sampai bentuk headband alias strap yang bakal melingkari kepala penggunanya.
Tak sampai di situ, tekstur headband, sampai bentuk baterai eksternal milik vivo Vision pun dibuat serupa. Hanya saja, didominasi oleh warna biru, merepresentasikan pengembangan teknologi vivo BlueTech yang mulai banyak diterapkan ke dalam smartphone mereka, tidak lain seperti BlueVolt Battery.

Memang tidak dapat dipungkiri bila jenis perangkat mixed reality tak bisa dibuat jauh berbeda antar brand, serupa dengan smartphone. Termasuk Project Moohan yang sempat dipamerkan Samsung ketika merilis Galaxy S25 Series, walaupun masih terlihat sejumlah bagian yang lebih dibuat berbeda dibandingkan Apple Vision Pro. Sayangnya, vivo masih belum mengungkapkan spesifikasi lebih lanjut, termasuk harga vivo Vision.
Tidak menutup kemungkinan bila perangkat ini bakal dibanderol tak jauh berbeda dari Vision Pro, yang saat ini dijual USD3499, atau sekitar Rp58 jutaan. Setidaknya, melalui vivo Vision, perusahaan siap memperkuat posisinya dalam hadirkan perangkat dengan kemampuan spatial computing inovatif untuk aplikasi masa depan dalam dunia robotik kelas consumer.
Siap Terjun ke Dunia Robotika Lebih Jauh

Sembari memperkenalkan vivo Vision, Hu Baishan, Executive VP & COO vivo, menyebutkan bila saat ini perusahaannya telah berhasil menguasai pasar domestik, menjadi nomor satu untuk smartphone setidaknya dalam empat tahun terakhir. Ia juga menyebutkan bila kini vivo telah memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif pada lebih dari 60 pasar/negara.
Dalam forum tersebut, vivo juga mengumumkan pendirian dari vivo Robotics Laboratory, strategi inovasi baru perusahaan untuk teknologi masa depan. Lewat strategi ini, vivo siap mengembangkan bagian dari “otak” dan “mata” sebuah robot, memanfaatkan keahlian vivo dalam pengembangan AI LLM dan sektor imaging, ditambah dengan kemampuan spatial computing yang bakal hadir lewat vivo Vision.
Masih belum bisa diketahui apakah vivo Vision bakal menggunakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Google, atau justru gunakan rancangan sendiri. Namun vivo juga siap untuk terus kembangkan Blue Technology Matrix yang kini terdiri dari BlueImage, BlueLM, BlueOS, BlueChip, dan BlueVolt. Semuanya dihadirkan untuk membantu hadirkan teknologi lebih berdampak dalam keseharian masyarakat.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




