Jakarta, Gizmologi โย Percepatan digitalisasi menjadi salah satu elemen penting untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen dan pemerataan pembangunan khususnya di wilayah 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ini yang membuat pemerintah tengah merancang roadmap infrastruktur digital.
Hal ini ditegaskan oleh Denny Setiawan, Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi), menyebut pemerintah tengah menyiapkan roadmap infrastruktur digital mencakup kabel laut, data center, fiber optic. Juga roadmap mobile broadband untuk mewujudkan percepatan digitalisasi nasional.
Komdigi juga merencanakan lelang frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz untuk menjangkau digitalisasi sampai ke desa-desa, serta perluasan jaringan 5G di Indonesia. Pihaknya juga mendorong adanya infrastruktur sharing dan open accses, dan melakukan perubahan-perbuahan regulasi.
โJangka pendeknya kita akan mengubah regulasi peraturan-peraturan menteri yang relatif lebih cepat, kata kuncinya lebih ke open access dan regulasi kompetisi akses. Hal-hal itu yang kita lakukan,โ ujar Denny Setiawan, di sela-sela talkshow Forum Indotelko yang digelar secara hybrid di Jakarta (27/11/2025).
Pentingnya Jaringan 5G untuk Pengembangan AI dan IoT
Sementara Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel)ย menyebut pentingnya perluasan jaringan 5G untuk percepatan digitalisasi nasional. Jaringan itu juga sangat dibutuhkan untuk pengembangan ekosistem AI, dan IoT di Indonesia, yang dapat mendongkrak ekonomi digital sesuai Asta Cita Presiden Prabowo.
Berdasarkan hitungan, ekonomi digital akan berkontribusi 8-10 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PBD) dengan nilai ekonomi di atas USD 100 miliar. โ5G tidak bisa berjalan baik tanpa dukungan backbone, hitungan kami kita butuh 100 kilometer jaringan fiber nasional untuk kawasan kota besar dan industri utama. Saat ini 5G yang ada baru antara Bali dan Jakarta. Ini tantangan real untuk kita mengekspansi di tahun depan,โ ungkapnya.
Berdasarkan hasil servei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) penetrasi internet saat ini berada di angka 80,66 persen dengan jangkauan sekitar 229 juta jiwa. Akselerasi penetrasi jaringan internet perlu dilakukan khususnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, karena saat ini pelaku usaha mikro memanfaatkan ekosistem digital untuk promosi dan berjualan.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan menurutnya, adalah meningkatkan peran Internet Service Provider lokal dengan mendorong kolaborasi bersama ISP besar dan RT RW Net. โ88 persen ISP lokal memberi layanan sangat terbatas karena berbagai alasan. Salah satu yang mengemuka adalah bagaimana teman-teman lokal bisa memanfaatkan infrastruktur secara terbuka dengan harga wajar,โ ungka Ketua Bidang Regulasi APJII, Syahrial Syarif.
Director & Chief IT Services Officer Lintasarta, Ginandjar, menegaskan bahwa penguatan infrastruktur digital merupakan langkah krusial dalam mewujudkan kedaulatan digital dan mempercepat pemanfaatan AI di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Indonesia kini menjadi negara pengguna AI terbesar ketiga di dunia, namun ketersediaan talenta yang mampu mengembangkan dan mengelola AI masih jauh dari kebutuhan.
Sementara itu, Head of Government Industry Relation Ericsson Indonesia Ronni Nurmal mengakui perlunya roadmap infrastruktur digital yang terarah untuk mendukung percepatan digitalisasi nasional. Strategi ini penting agar apa yang dibangun dapat dimanfaatkan untuk membawa sistem digital di Indonesia unggul.
โKita jangan cuma membangun jalan tolnya saja, tapi pikirkan juga ini 5G, AI mau dipake untuk industri, kolaborasi, efektivitas, produktivitinya apa? Jadi kita melihat ini harus menyeluruh, sinergi semua stakeholder sehingga roadmap infrastruktur digital kita terarah dan bener-benar membuat kita lebih unggul dari yang lain,โ ujarnya.
Operator Dukung Roadmap Infrastruktur Digital Nasional

Percepatan digitalisasi tak bisa lepas dari peran operator telekomunikasi. Selain mengedepankan sinergi, operator berkomitmen melakukan penguatan jaringan telekomunikasi, serta menjalankan program-program berbasis teknologi, salah satunya AI.
โIni bukan hanya soal jaringan, tetapi juga tentang menghadirkan inovasi teknologi digital terdepan seperti perluasan teknologi 5G, pemanfaatan AI dalam autonomous network, dan ragam solusi digital lainnya untuk mendukung industri telekomunikasi nasional,โ ujar Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi.
Komitmen serupa disampaikan Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah. Pihaknya menilai pentingnya sinkronisasi roadmap infrastruktur digital nasional antara pemerintah, operator, dan industri teknologi. Dorongan tersebut agar setiap inisiatif digital dilengkapi dengan perlindungan data yang kuat, keamanan cyber, dan mekanisme berbagi tanggung jawab yang adil. โDigitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi tentang menciptakan dampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat,โ ujarnya.
Sementara itu Direktur & Chief Regulatory Officer XLSMART Merza Fachys mengungkapkan perusahaan membangun 8 ribu site baru. Pihaknya juga akan mengembangkan layanan yang menyasar 175 ribu sekolah, 42 ribu kantor pemerintahan dan paling sedikit 8 ribu pusat layanan kesehatan. Pihaknya berharap mendapat tambahan spektrum untuk menambah kecepatan layanan internet ke masyarakat.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




