Jakarta, Gizmologi – Guna mencegah praktik pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Tokopedia pun memiliki sederet upaya berkelanjutan. Salah satunya dengan menggelar Festival Pustaka Sastra yang diluncurkan pada 25 Oktober 2023 di Jakarta.
Baca juga: Tokopedia: Pemuda Pelaku UMKM Penggerak Ekonomi Indonesia
Hal ini tak lepas dari banyaknya pelanggaran HKI. Bahkan sepanjang semester I 2023, Tokopedia berhasil menghapus lebih dari 80 juta produk yang melanggar HKI dan/atau Syarat dan Ketentuan Tokopedia. Digitalisasi membantu pemerataan akses sumber bacaan dan meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. Namun di sisi lain, menurut Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), digitalisasi memperbesar peluang penjualan buku bajakan. Survei Ikapi pada tahun 2021 menunjukkan sekitar 75% penerbit menemukan buku terbitan mereka dibajak dan dijual di marketplace. Kerugian akibat pembajakan buku ini ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.
Ajang Festival Pustaka Sastra sendiri digelar untuk memperkuat perlindungan HKI yang bekerja sama dengan pemerintah, penulis, penerbit dan asosiasi. Hal ini ditegaskan oleh David Kartono, Vice President of Physical Goods Tokopedia, yang mengatakan Festival Pustaka Sastra bertujuan memperkuat perlindungan HKI penulis dan hak cipta buku, serta memberantas buku bajakan di Indonesia, khususnya di platform Tokopedia.
“Festival Pustaka Sastra terdiri dari berbagai program, mulai dari penghapusan buku bajakan di Tokopedia, pembuatan halaman khusus Festival Pustaka Sastra, hingga halaman khusus bagi masing-masing penulis tanah air. Inisiatif ini juga diharapkan dapat lebih memudahkan masyarakat mengakses buku asli,” kata David.
Festival Pustaka Sastra Lawan Pembajakan

David menambahkan, inisiatif Festival Pustaka Sastra memiliki berbagai program, salah satunya pembuatan halaman khusus Festival Pustaka Sastra. Halaman ini menyajikan hasil kurasi produk buku asli dari para penulis tanah air. Tokopedia juga menghadirkan halaman khusus bagi masing-masing penulis agar mempermudah pembeli mendapatkan buku asli dari penulis-penulis favorit mereka,” jelasnya.
Sementara Anggoro Dasananto, Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), mengapresiasi upaya Tokopedia dalam memerangi pembajakan buku. Digitalisasi memang mempermudah distribusi buku, namun kita juga perlu melindungi kekayaan intelektual para penulis, serta hak cipta buku-buku tersebut.
Perang melawan buku bajakan adalah tanggung jawab bersama, maka kami sangat mengapresiasi Tokopedia yang telah meluncurkan Festival Pustaka Sastra. Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari komitmen Tokopedia dalam melakukan pemberantasan buku bajakan. Semoga Tokopedia bisa terus menjadi contoh platform digital Indonesia yang menyediakan produk berbasis kekayaan intelektual.
Salah satu penulis Indonesia yang berkolaborasi dengan Tokopedia untuk menghadirkan halaman khusus penulis adalah Dee Lestari dan Adhitya Mulya. Selain Dee Lestari, ada juga halaman khusus penulis Indonesia lainnya, seperti Leila S. Chudori, Ika Natassa dan masih banyak lagi. Tokopedia memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para penulis maupun pelaku usaha yang menjual buku asli untuk menghubungi tim Tokopedia melalui email [email protected] agar produknya dapat dikurasi, serta dimuat ke halaman khusus Festival Pustaka Sastra di Tokopedia.
Tokopedia beberkan upaya dan hasil lindungi HKI semester I 2023

“Selain Festival Pustaka Sastra, Tokopedia telah melakukan sederet upaya perlindungan HKI. Upaya-upaya ini membawa Tokopedia berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian dalam perlindungan kekayaan intelektual sepanjang semester I 2023,” kata David.
Tokopedia memiliki tim khusus yang setiap hari berperan melakukan pemantauan terhadap pelanggaran KI (Kekayaan Intelektual). Mulai dari peninjauan produk, korespondensi dengan pemilik merek, serta menghapus produk yang melanggar KI. “Lebih dari 80 juta produk yang melanggar KI dan/atau Syarat dan Ketentuan Tokopedia telah dihapus,” ungkap David.
Selain itu, Tokopedia memanfaatkan teknologi untuk mencegah peredaran produk melanggar KI, seperti sistem pendeteksi untuk mengecek atribut produk, sistem deteksi gambar dan juga machine learning untuk mendeteksi pola produk palsu. Tokopedia menyediakan kanal bagi pemilik merek atau pemegang KI untuk melaporkan pelanggaran KI.
“Tokopedia telah membantu lebih dari 2.000 pemegang HKI melawan pelanggaran HKI. Tingkat keberhasilan penyelesaian laporan KI melalui Portal Pelaporan KI Tokopedia pun mencapai 99%,” kata David.
Ia menegaskan, penjual yang terbukti melakukan pelanggaran atau pelanggaran berulang terkait HKI dapat dikenakan penalti dan pengurangan skor performa toko. Dalam jumlah tertentu dapat membuat penjual dilarang mengunggah produk hingga toko ditutup permanen. Lebih dari 43 ribu penjual yang melanggar KI berhasil dimoderasi atau dilarang beroperasi.
“Berkat beragam upaya proaktif yang dilakukan Tokopedia, terdapat penurunan jumlah laporan pelanggaran HKI lebih dari 50%. Hal ini menjadi sinyal positif keberhasilan Tokopedia bersama para mitra strategis dalam memerangi pelanggaran HKI di Indonesia, khususnya di dalam platform Tokopedia,” tutup David.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



