Jakarta, Gizmologi โ Facebook untuk pertama kalinya mengalami penurunan jumlah pengguna aktif hariannya (daily active user). Hal ini terungkap dalam laporan pendapatan tahunan Meta untuk kuartal keempat tahun 2021.
Pada tiga bulan terakhir tahun 2021 (Oktober, November, Desember), pengguna aktif harian Facebook tercatat 1,929 miliar orang. Angka itu turun sedikit dari kuartal sebelumnya (Agustus, September, Oktober) di mana Facebook tercatat memiliki 1,93 miliar pengguna aktif harian.
Dalam konteks ini, pengguna aktif harian adalah jumlah total pengguna yang mengakses Facebook, baik di web atau aplikasi ponsel, pada hari tertentu dalam periode tiga bulan terakhir 2021. CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan penurunan angka user ini turut dipengaruhi persaingan dari aplikasi lain yang semakin ketat.
โKami percaya layanan kompetitif berdampak negatif pada pertumbuhan, terutama dengan audiens yang lebih muda,โ ujar Zuckerberg, seperti dikutip Endgadget, Jumat (4/2/2022).
Penurunan ini menandai pertama kalinya Facebook memiliki lebih sedikit DAU dalam satu kuartal, ketimbang kuartal sebelumnya. Padahal semenjak pertama kali melaporkan jumlah pengguna harian pada 2009 silam, grafik pertumbuhan pengguna aktif harian Facebook selalu naik.
Meski jumlah pengguna aktif harian turun, Facebook tetap mencatatkan laba hampir USD 40 miliar pada tahun 2021, yang sebagian besarnya berasal dari iklan. Pendapatan ini naik naik dari kuartal sebelumnya yang hanya USD 29 miliar atau sekitar Rp 415,7 triliun.
Sebab Menurunnya Jumlah Pengguna Aktif Harian Facebook

Penurunan tersebut membuat keseluruhan pengguna harian Facebook secara global berkurang cukup drastis. Juru bicara Facebook mengkonfirmasi, kondisi ini merupakan penurunan berurutan pertama dalam sejarah perusahaan.
Penurunan jumlah pengguna aktif harian pada kuartal 4 2021 ditengarai merupakan cerminan dari kurangnya relevansi Facebook terhadap kaum muda. Sekalipun Facebook Inc. telah melakukan rebranding dan berganti nama menjadi Meta Inc Platforms.
Selain itu, penurunan jumlah pengguna aktif pada kuartal akhir 2021 ini juga terjadi pasca dokumen internal milik Facebook dibocorkan oleh Frances Haugen pada Oktober 2021 lalu. Haugen menuduh, Facebook sebenarnya mengetahui bahwa jejaring sosialnya memiliki dampak buruk dan berbahaya (toxic) terhadap remaja.
Selain itu, Haugen juga mengeklaim bahwa Facebook mengetahui algoritma dan platform miliknya mendorong jenis-jenis konten yang bisa membahayakan keamanan publik.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Screenshot Facebook Messenger, Nanti Ketahuan!
Meta Alami Kerugian

Di sisi lain, Meta juga dilaporkan mengalami kerugian miliaran dolar AS pada divisi Reality Labs. Divisi yang bertanggung jawab atas headset Quest VR, software VR, kacamata AR, dan inisiatif lainnya terkait metaverse.
Divisi Reality Labs tersebut harus merugi dengan kehilangan USD 10,2 miliar pada 2021, dengan hanya melaporkan pendapatan USD 2,3 miliar atas penjualan Quest sekitar 10 juta unit. Hal ini jadi rapor merah Zuckerberg dalam merealisasikan metaverse.
โVisi yang akan terwujud sepenuhnya masih jauh. Dan meskipun arahnya jelas, jalan kita ke depan masih belum ditentukan dengan sempurna,โ ucap Zuckerberg, seperti dinukil dari The Verge.
Selain laporan keuangan Meta untuk Q4 2021, terungkap pula bahwa saham Meta anjlok cukup drastis sekitar 2,6% dan harus kehilangan valuasi pasarnya hingga USD 200 miliar. Raksasa media sosial ini mengatakan perubahan kebijakan privasi di iOS yang ditetapkan oleh Apple bisa mempengaruhi pendapatan mereka dari iklan hingga USD 10 miliar.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



