[dropcap]S[/dropcap]elain Apple yang rutin perbarui tabletnya, vendor tablet Android pun ikut berikan opsi jauh lebih banyak. Mulai dari Rp2 jutaan sampai belasan juta, Samsung bisa dibilang jadi salah satu dari sedikit vendor yang dominasi pasar tablet Tanah Air. Samsung Galaxy Tab S8+ bisa dibilang salah satu jagoannya.
Sama seperti Galaxy S22+ yang sudah kami ulas beberapa waktu lalu, Samsung Galaxy Tab S8+ jadi opsi tengah. Tapi beda dengan smartphone yang, lebih mahal umumnya mutlak lebih baik, justru untuk tablet Samsung terbaru ini, rasanya opsi tengah bisa jadi pilihan paling pas bagi banyak orang.
Lewat tablet terbaru Samsung satu ini, keyakinan saya terhadap potensi tablet Android di masa depan (& masa sekarang) naik secara signifikan. Potensinya cukup besar, mengejar ketertinggalan ekosistem iPadOS dalam waktu yang mungkin lebih singkat. Apakah cocok untuk Gizmo friends? Berikut ulasannya.
Desain

Secara tampilan eksterior, tak jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Terlihat kokoh menggunakan material aluminum unibody, punya dua kamera dengan aksen garis di sebelahnya, serta sisi samping yang dibuat flat. Walaupun dimensi Samsung Galaxy Tab S8+ cukup besar, ketebalannya hanya 5,7mm, dengan bobot kisaran 570 gram saja.
Tipis, tapi lebar. Takut gampang retak? Samsung perkuat eksteriornya menggunakan material armor aluminum. Bahkan dengan aksesori keyboard cover-nya pun, masih terasa relatif ringan untuk dibawa, termasuk bersama laptop di dalam tas punggung. Masih sangat reasonable, tak seperti varian Ultra yang signifikan lebih besar.

Walaupun sangat tipis, modul kamera belakang tak terlalu menonjol. Di sekeliling bodi Samsung Galaxy Tab S8+, kamu bakal menemukan sejumlah port, empat lubang speaker, plus garis antenna khusus. Mengingat varian yang tersedia resmi di Indonesia mendukung jaringan 5G, sehingga dilengkapi slot kartu SIM (dan menjadi salah satu penyebab tingginya harga perangkat).
Dari tiga opsi warna yang ada, Pink Gold jadi yang paling berbeda—mengingat dua lainnya hanyalah hitam dan silver. Surprisingly, warnanya masih tergolong netral, karena pink yang tidak dominan. Permukaan bodinya juga tak mudah membekas sidik jari dan tidak licin, sehingga masih nyaman ketika digenggam tanpa case tambahan.
Layar

Ketika mengulas Galaxy Tab S7, saya cukup terkesima dengan layar TFT-nya yang berikan kontras dan saturasi cukup baik. Di Samsung Galaxy Tab S8+, panel yang digunakan tak hanya Super AMOLED, namun juga mendukung refresh rate hingga 120Hz. Kerapatan pikselnya cukup tinggi, sementara keempat bezelnya dibuat sama tipisnya.
Sehingga walaupun punya dimensi 12,4 inci, masih relatif kompak untuk ukuran sebuah tablet yang bakal sering dibawa-bawa. Rasio 16:10 membuat saya lebih mudah menjalankan dua aplikasi secara bersamaan dalam mode landscape. Dan ketika menonton film, tak banyak bagian berwarna hitam seperti tablet layar 4:3.
Dengan banderol harga premium, Samsung ikut menyematkan sensor sidik jari in-display yang sama akuratnya. Overall, layar Samsung Galaxy Tab S8+ benar-benar sangat memanjakan mata ketika digunakan untuk streaming film maupun bekerja. Baik di dalam maupun luar ruangan sekalipun.
Kamera

Bagian terpenting dari sebuah tablet masa kini adalah kualitas kamera depan, mengingat lebih sering dipakai untuk panggilan video baik keperluan kerja atau sekadar terhubung dengan kolega. Samsung Galaxy Tab S8+ punya sensor 12MP f/2.4, memiliki sudut pandang sangat lebar mencapai 120 derajat.
Mungkin secara resolusi terdengar overkill, namun cara kerja kamera depan Samsung Galaxy Tab S8+ ini mirip seperti kamera iPad Pro M1. Lewat fitur Auto Framing, tablet secara otomatis menyesuaikan kamera untuk menempatkan wajah di tengah viewfinder, supaya posisi bakal selalu pas.
Ketika ada lebih dari satu orang, sudut pandang kamera bakal “mundur” atau melebar. Tingkat akurasinya pun cukup oke, meski terkadang gerakannya lambat di beberapa situasi pencahayaan. Kamera ini melengkapi dua sensor kamera lain yang disematkan pada bodi belakangnya, masing-masing 13MP f/2.0 dan 6MP f/2.2 ultra wide-angle.
Mau bikin konten langsung dari tablet? Bisa saja, asal oke-oke saja mengangkat perangkat yang cukup besar ini untuk mengarahkan kamera. Sama seperti smartphone, ada mode malam, mode profesional untuk foto dan video, sampai portrait video. Samsung Galaxy Tab S8+ bisa rekam video sampai resolusi 4K 60fps. Dengan kualitas yang… yah, setara kamera smartphone Samsung Rp3 jutaan.
Fitur

Dua keluhan yang umumnya saya rasakan ketika menggunakan tablet Android; tampilan antarmuka belum bisa optimalkan layar besar, dan ketersediaan aplikasi. Lewat One UI terbaru, Samsung coba berikan jawaban untuk masing-masing kendala tersebut, dan sukses membuat saya nyaman menggunakan tablet ini.
Secara UI, sudah oke untuk layar besar, di mana pengguna bisa jalankan tiga aplikasi (plus floating window) sekaligus. Tapi yang menjadi bintang adalah Dex Mode—dalam satu sentuhan dan jeda waktu singkat, tampilan langsung berubah bak desktop PC. Lengkap dengan taskbar dan lainnya. Perpindahan tampilan terasa lebih cepat dari generasi sebelumnya.
Lewat tampilan ini, aplikasi bisa dijalankan dalam bentuk jendela kecil, layar penuh, atau menariknya ke samping kiri/kanan untuk jalankan secara split screen. Banyak aplikasi yang sudah optimal dijalankan lewat mode ini, kecuali beberapa seperti Instagram yang terkadang bermasalah saat ukuran window diubah.

Dipasangkan dengan keyboard cover, Samsung Galaxy Tab S8+ langsung nyaman untuk dijadikan sebagai perangkat penunjang produktivitas. Sayangnya, keyboard yang nyaman belum dipasangkan dengan touchpad. Penggantinya? Saya gunakan S Pen yang kali ini termasuk dalam paket penjualan. Iya, tahu, fungsi pensil digital satu ini sangat banyak.

Latensinya kini jauh lebih singkat yakni 2,8ms, alias hampir tidak ada jeda antara sentuhan stylus dengan coretan yang timbul di layar. Bakal terasa sangat nyaman bagi, semisal, ilustrator atau kreator digital. Buat saya yang nggak bisa gambar, hanya memanfaatkan stylus ini untuk menyentuh tombol yang terlalu kecil, tanda tangan, corat-coret atau akses pintasan tertentu.
Performa

Penggunaan cip terbaik Qualcomm pada Samsung Galaxy Tab S8+ rasanya cukup krusial. Untuk bisa hadirkan dua tampilan UI berbeda (One UI & Dex), tentu perlu performa chipset tinggi untuk bisa berpindah dan tampilkan aplikasi dengan antarmuka kustom. Cip Snapdragon 8 Gen 1 dipasangkan dengan RAM 8GB, sudah cukup untuk proses multitasking banyak aplikasi, termasuk banyak tab pada peramban Chrome.

Fitur RAM Plus secara otomatis menambah kapasitas RAM 4GB, diambil dari penyimpanan internal dan bisa diatur dalam jumlah lain (2GB/6GB/8GB). Buat bermain gim pun terasa nyaman-nyaman saja. Pokemon UNITE, misalnya. Dan saat bermain, bodi pun tidak terasa panas. Sudah pasti tidak terasa kalau sedang menggunakan keyboard cover. Tapi tanpa cover pun tidak—mungkin bagian tengah belakang, yang tidak terjangkau tangan ketika bermain.
Untuk multitasking saja sih, mungkin chipset yang ada di Samsung Galaxy Tab S8+ ini terasa overkill. Tapi penggunaan chipset kencang bakal sangat berpengaruh ketika digunakan untuk jalankan aplikasi lebih berat. Seperti aplikasi render file 3D, maupun edit foto profesional dan edit video on-the-go. Prosesnya bakal terasa lebih cepat, sehingga pekerjaan pun bisa lebih cepat selesai.
Baterai

Walaupun bodinya sangat tipis, Samsung berhasil menyematkan kapasitas baterai besar 10,090 mAh ke dalam bodi Samsung Galaxy Tab S8+. Tentunya, untuk penggunaan hiburan saja, bisa tahan lebih dari satu hari. Lalu bagaimana untuk skenario produktivitas?
Ketika satu hari saya meninggalkan laptop dan hanya membawa Samsung Galaxy Tab S8+, perangkat ini bisa menyala mulai pukul 9 pagi, hampir non-stop hingga pukul 7 malam. Dengan layar terus menyala dan tersambung ke Wi-Fi (tanpa kartu SIM), baterai tersisa belasan persen. Cukup impresif menurut saya.
Saat baterai habis, Samsung Galaxy Tab S8+ bisa diisi lewat powerbank tentunya. Arus maksimumnya bisa sampai 45W. Prosesnya tergolong cukup singkat, hanya kisaran 90 menit saja. Ingat, kapasitas baterainya dua kali baterai smartphone, tapi tak sampai memerlukan waktu lebih dari dua jam.
Kesimpulan

Di awal ulasan, saya sempat menyebutkan kalau tablet ini punya potensi. Alasannya? Samsung siap berikan empat tahun pembaruan OS, dan Android 12L berikutnya bakal lebih optimal untuk perangkat layar besar. Dari yang sekarang sudah cukup menyenangkan, pasti bakal lebih sempurna nantinya.
Meski begitu, apa yang bisa ditawarkan oleh Samsung Galaxy Tab S8+ saat ini sudah cukup menjanjikan. Banderol harga premium diimbangi dengan layar superior, performa kencang, Samsung Dex yang bisa tingkatkan produktivitas ala desktop, empat speaker berkualitas, plus baterai tahan lama.
Aksesori seperti keyboard memang belum termasuk dalam paket penjualan. Tapi stylus S Pen, yang notabene lebih mahal, sudah termasuk dan bisa ditemukan di dalam kotak Samsung Galaxy Tab S8+. Jadi biaya ekstra untuk aksesori tambahan bisa sedikit diredam. Benar-benar menjadi tablet Android terbaik, setidaknya hingga awal 2022 ini.
Spesifikasi Samsung Galaxy Tab S8+ 5G

General
| Device Type | Tablet |
| Model / Series | Samsung Galaxy Tab S8+ 5G |
| Released | 10 Februari, 2022 |
| Status | Available |
| Price | IDR16.999.000 (5G, 256GB) |
Platform
| Chipset | Qualcomm SM8450 Snapdragon 8 Gen 1 (4 nm) |
| CPU | Octa-core (1x3.00 GHz Cortex-X2 & 3x2.50 GHz Cortex-A710 & 4x1.80 GHz Cortex-A510) |
| GPU | Adreno 730 |
| RAM (Memory) | 8GB (+8GB virtual RAM) |
| Storage | 256GB |
| External Storage | microSD up to 1TB |
| Operating System | Android 12 |
| User Interface | OneUI 4.1 |
Design
| Dimensions | 285 x 185 x 5.7 mm |
| Weight | 572gr (5G) |
| Design Features |
Colors: Graphite, Silver, Pink Gold Armor Aluminum unibody |
| Battery |
10090 mAh mendukung fast charging 45W (dijual terpisah) |
Display
| Screen Type | Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors |
| Size and Resolution | 12,4” 2800 x 1752 pixels, AMOLED 120Hz |
| Touch Screen | Yes |
| Features |
120Hz refresh rate HDR10+ Gorilla Glass 5 S Pen (2,8ms) |
Network
| Network Frequency | GSM / HSPA / LTE / 5G |
| SIM | Nano-SIM |
| Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (2CA) Cat13 400/50 Mbps, 5G |
Camera
| Multi Camera | Yes (Rear) |
| Rear | 13 MP, f/2.0, 26mm (wide), 1/3.4", 1.0µm, AF; 6 MP, f/2.2, (ultrawide) |
| Front | 12 MP, f/2.4, 120˚ (ultrawide) |
| Flash | Yes |
| Video | 4K 30/60fps |
| Camera Features | Auto framing, portrait, portrait video, pro mode, panorama, timelapse |
Connectivity
| Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
| Bluetooth | 5.2, A2DP, LE |
| USB | USB Type-C 2.0, reversible connector; magnetic connector |
| GPS | Yes, with A-GPS |
| HDMI | No |
| Wireless Charging | No |
| NFC | |
| Infrared | No |
Smartphone Features
| Multimedia Features |
Loudspeaker with stereo speakers (4 speakers) AKG certified |
| FM Radio | No |
| Web Browser | HTML5 Samsung Internet Browser, Google Chrome |
| Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM |
| Sensors | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass |
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




