Jakarta, Gizmologi – Baru-baru ini, raksasa media sosial, Meta memperkenalkan tools AI terbarunya bernama AudioCraft. Platform AI ini diklaim mampu membuat file audio atau musik berdasarkan dengan deskripsi teks yang dimasukkaan penggunanya.
Dibangun berdasarkan model AI open-source, AudioCraft mirip dengan beberapa platform musik populer macam Soundraw, Loudly, Boomy, MuseNet milik OpenAI, hingga MusicLM milik Google. Lewat tools AudioCraft ini, pengguna cukup menuliskan jenis musik yang diinginkan, dan tools AI akan mengenerated musik yang sesuai.
“Kami membuat model open-source ini, memberi peneliti dan praktisi akses sehingga mereka dapat melatih model mereka sendiri dengan kumpulan data mereka sendiri untuk pertama kalinya dan membantu memajukan bidang audio dan musik yang dihasilkan AI,” tulis Meta dalam keterangan resminya, Minggu (13/8/2023).
Meski begitu, Meta mengatakan tools AI AudioCraft berbeda dari platform pembuatan musik lainnya. Sebab, alat ini diklaim bisa membuat sebuah produk audio baru dengan kualitas yang tinggi.
Untuk menghasilkan audio berkualitas, Meta mengandalkan tiga model AI, yaitu AudioGen, EnCodec, dan MusicGen. “AudioCraft berfungsi untuk musik, suara, kompresi, dan pembuatan — semuanya di tempat yang sama,” kata Meta.
Seperti namanya, MusicGen adalah model generasi audio yang dirancang untuk menciptakan musik dan dilatih dengan dataset besar sekitar 400.000 rekaman musik. Sedangkan AudioGen bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah audio atau efek suara umum.
Baca Juga: IBM watsonx, Platform Data Siap Pakai Berbasis AI
Tools AI AudioCraft dari Meta

Musik bisa dibilang merupakan jenis audio yang paling menantang untuk dihasilkan karena terdiri dari pola lokal dan jarak jauh, dari rangkaian nada hingga struktur musik global dengan berbagai instrumen. Sehingga modul AI EnCodec akan merangkainya menjadi lebih sederhana untuk pengolahan musik atau lagu.
Meta tak menyebutkan bagaimana pengguna awam bisa menggunakan dan memanfaatkan AudioCraft. Namun yang jelas, alat AI ini bebas dipakai semua orang (open source), termasuk oleh para pengembang aplikasi yang ingin menyelipkan sebuah fitur AI yang memproduksi musik atau suara dari input teks pengguna.
Soal hak cipta, Meta mengklaim bahwa model yang sudah dilatih sebelumnya semuanya memakai materi publik atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan. “Memiliki fondasi open source yang solid akan mendorong inovasi dan melengkapi cara kami memproduksi dan mendengarkan audio dan musik di masa mendatang,” tulis Meta.
Gizmo friends perlu bersabar, pasalnya Audiocraft masih dalam tahap pengujian. Termasuk upaya Meta untuk meminimalisr penyalahgunaan konten audio dalam model generatif AI.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




